SOLOPOS.COM - Pekerja membongkar makam di Bong Mojo, Jebres, Solo, Jumat (25/10/2019). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO -- Pembongkaran makam Bong Mojo, Jebres, Solo, memasuki hari ketiga, Jumat (25/10/2019). Sekitar 30 makam sudah dibongkar hingga akhir hari tersebut.

Kendati demikian, bukan perkara mudah membongkar makam yang rata-rata berukuran besar itu. Pekerja di proyek pemindahan jenazah Makam Mojo sisi timur, Jebres, Solo, itu mengaku ada tingkat kesulitan tersendiri saat membongkar makam-makam itu.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Selain tanahnya keras, makam di tempat tersebut pada umumnya berlapis beton tebal. Pantauan Solopos.com, Jumat, para pekerja harus bekerja ekstra keras hanya untuk membongkar satu makam.

Hal itu lantaran mereka harus membongkar beton di balik tanah untuk bisa mencapai peti jenazah di dalamnya. Masing-masing makam yang rata-rata berukuran 2 meter x 1 meter dengan kedalaman 2 meter lebih tersebut dicor dari atas peti hingga ketinggian hampir rata dengan permukaan tanah sekitarnya.

Pikap Angkut 27 Santri Terbalik di Polokarto Sukoharjo

Penanggung jawab pekerja pembongkaran makam Bong Mojo, Katimin, mengaku level kesulitan membongkar makam di Bong Mojo di atas rata-rata makam pada umumnya. Karakteristik kuburan etnis Tionghoa itu menurutnya sama dan sulit untuk dibongkar.

Kesulitan akan semakin bertambah apabila makam yang dilapis beton di dalamnya diberi teralis besi. "Pasti lebih sulit dibandingkan makam pada umumnya. Ini juga perlu keahlian sendiri dan fisik serta mental yang lebih kuat dibandingkan membongkar makam umum. Tanah di sini padas dan dibeton [cor semen] baru dilapisi tanah atasnya. Sebelum sampai ke peti kami haru bongkar dulu betonnya dengan cara manual," ucap dia ketika ditemui Solopos.com di sela-sela pembongkaran.

Di Usia 15 Tahun, Remaja Boyolali Ini Harus Banting Tulang Hidupi Ibu dan 4 Adiknya

Selain susahnya mencapai peti lantaran harus membongkar beton terlebih dulu, peti penyimpan jenazah juga susah dibuka. Peti itu dipaku dan paku yang ditancapkan untuk mengunci peti memiliki ukuran lebih besar dibandingkan paku pada umumnya.

Butuh tenaga lebih ekstra untuk mencabut paku-paku itu. "Pakunya itu besar-besar seperti patok besi. Lha ya memang butuh ekstra tenaga untuk membongkar Bong Mojo ini. Sangat berbeda dibandingkan dengan makam lainnya," imbuh dia.

Meskipun begitu, pembongkaran Bong Mojo bisa melebihi target setiap harinya. Pekerja ditarget membongkar lima hingga 10 makam per hari. Saat ini sudah ada kurang lebih 30 makam yang dibongkar.

Gibran Rakabuming Ngotot Nyalon Wali Kota Solo, Netizen: Bisnis Sepi?

Koordinator lapangan pembongkaran makam, Desi Ariyanto, mengatakan level kesulitan yang tinggi akibat kontur tanah yang keras dan ulet. Beton di dalam makam Bong Mojo juga sangat memforsir energi pekerja saat menggali makam.

"Kesulitannya beda jauh dibanding makam umum. Tidak ada beton di makam umum. Di Bong Mojo itu ada betonnya. Tapi konstruksinya beda-beda. Ada yang diteralis besi, ada yang berlapis tanah, beton, tanah, jadi beda-beda level kesulitannya. Yang jelas ini lebih susah dibandingkan makam umum," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya