SOLOPOS.COM - Ilustrasi floating playground yang bakal menjadi wahana baru di Umbul Ponggok, Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Klaten. (Istimewa)

Solopos.com, KLATEN -- Sekretaris Desa (Sekdes) Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Yani Setiadi, dilaporkan ke Polres Klaten, Kamis (7/11/2019).

Yani Setiadi diduga telah memanipulasi data pengunjung yang masuk ke Umbul Ponggok sejak 2015. Kasatreskrim Polres Klaten, AKP Dicky Hermansyah, mewakili Kapolres Klaten, AKBP Wiyono Eko Prasetyo, saat ditemui Solopos.com di Klaten Selatan, Jumat (8/11/2019), mengatakan memperoleh surat pengaduan tersebut dari seorang warga Juwiring bernama Setya Basuki.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

"Betul, ada pengaduan dari Juwiring. Intinya, sekdes di Ponggok itu diduga memanipulasi data pengunjung di objek wisata Ponggok. Sekdes membawa rombongan 30-40 orang masuk ke Umbul Ponggok. Tapi uang yang masuk [disetor] tidak sesuai jumlah yang ada. Sesuai pengaduan, hal itu terjadi sejak 2015," kata AKP Dicky Hermansyah.

AKP Dicky Hermansyah mengatakan Satreskrim Polres Klaten bakal menindaklanjuti surat pengaduan tersebut. Satreskrim bakal mengklarifikasi pihak-pihak terkait guna mendalami pengaduan tersebut.

ABG Wonogiri Diperkosa 6 Orang, Ini Curhatan Ibunya

“Kami baru sebatas menerima surat pengaduan itu. Kami belum memanggil siapa pun dalam hal ini. Tentunya, kami segera memanggil pengadu itu dan pihak terkait lainnya dalam waktu dekat, termasuk Sekdes Ponggok. Kami ingin mengetahui sejauh mana kebenarannya. Kami juga ingin mencari bukti-bukti lain jika dirasa perlu,” katanya.

Kethur Kendi, Ritual Unik Jelang Pernikahan di Gemolong Sragen

Terpisah, Sekdes Ponggok, Yani Setiadi, mengaku tak tahu-menahu tentang pengaduan warga luar Ponggok tersebut. Yani membantah telah memanipulasi data pengunjung ke Umbul Ponggok.

Terlepas dari hal tersebut, Yani siap memenuhi panggilan polisi guna menjelaskan setiap rombongan yang berkunjung ke Umbul Ponggok, Klaten.

Toko Modern Sragen Terancam Kukut Jika Tak Lakukan Ini

“Saya belum dengar itu [ada yang mengadu ke Polres Klaten]. Itu info dari mana? Seolah-olah ada yang ingin mencari-cari kesalahan saya. Soalnya, saya tidak seperti yang dituduhkan itu. Jika nantinya saya dipanggil polisi, otomatis akan saya hadapi. Saat ini posisi saya masih di Aceh,” katanya kepada Solopos.com, Minggu (10/11/2019).

Whatsapp Bikin Baterai Smartphone-mu Boros? Mungkin Ini Sebabnya

Yani mengakui sering membawa rombongan dari luar daerah untuk berkunjung ke Umbul Ponggok. Hal itu dilakukan saat diundang sebagai pembicara dari daerah lain yang studi banding terkait pengembangan wisata air di Ponggok.

Heboh Kapsul Perawan! Dimasukkan Organ Intim PSK, Muncikari Naikkan Tarif

“Misalnya ada studi banding dari luar daerah, biasanya mereka juga ingin melihat-lihat Umbul Ponggok. Kalau rombongan itu hanya inguk-inguk dari luar dan waktunya hanya beberapa saat masak disuruh membayar. Lalu, ada rombongan yang masuk ke Umbul Ponggok dengan diberi potongan harga. Saya pikir itu tidak masalah karena menjadi bagian promosi umbul. Satu lagi, seluruh kunjungan itu juga tercatat dengan rapi. Tidak ada saya memanipulasi seperti itu,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya