SOLOPOS.COM - Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Jekek mendaftar pilkada atau Pilgub Wonogiri di Kantor DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah di Kota Semarang, Jateng, Kamis (12/12/2019). (Semarangpos.com-Imam Yuda S.)

Solopos.com, WONOGIRI -- Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, semakin percaya diri menyinggung Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 di depan khalayak setelah mendaftar sebagai calon bupati (cabup) melalui DPD PDIP Jawa Tengah, 12 Desember lalu.

Dia bahkan sudah membuat yel-yel yang pada bagian tertentu terdapat penegasan nama populernya, Jekek. Pada acara yang digelar Dinas Sosial (Dinsos) di Gedung Saraswati, kawasan kota Wonogiri, Selasa (17/12/2019), Jekek menutup kegiatan itu dengan meminta ratusan peserta berdiri dan menyerukan yel-yel bersama-sama.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Dia beralasan yel-yel itu untuk mengobarkan semangat. Sebelumnya, dia memberi tahu yel-yel yang harus diserukan. Apabila ada seruan siapa kita, Jekek meminta peserta menjawab Indonesia.

Jika ada seruan Indonesia, dia meminta peserta menjawab merdeka. Setelah itu seruan ideologi kita, peserta diminta menjawab Pancasila, dan seruan semangat kita, dijawab NKRI harga mati.

Langkah 985 Pelamar CPNS Klaten 2019 Terhenti Di Seleksi Administrasi

“Yuk jumeneng [berdiri] semua, biar kita semangat. Nanti di akhir kalau saya bilang bupati kite [logat Betawi], dijawab Jekek gitu ya,” ucap dia.

Mendengar itu para peserta terbahak. Tak sedikit yang menjawab siap.

Tiba saatnya yel-yel diserukan. Sesaat setelah kata Jekek diserukan, salah satu peserta acara berucap lanjutkan. Hal itu disambut peserta lainnya dengan tawa.

Hal sama dia lakukan saat mengakhiri sambutan di acara pelantikan 186 kepala desa (kades) terpilih di pendapa rumah dinasnya, Senin (16/12/2019). Saat itu dia meminta seluruh orang yang hadir, para kades terpilih dan keluarga mereka, berdiri menyerukan yel-yel yang sama.

Hal itu bukan kebiasaan Jekek. Setiap memberi sambutan dalam acara tertentu dia tak meminta peserta menyerukan yel-yel. Jika ada yel-yel, tidak ada seruan yang menekankan namanya.

Diterjang Angin Kencang, Green House Dinas Pertanian Sragen Terangkat Lalu Ambruk

Pada pertemuan itu dia juga menyinggung Pilkada 2020 dengan dikemas candaan. Dia ingin menyebut pilkades, tetapi yang keluar dari mulutnya pilkada.

Jekek lalu meminta maaf dan mengatakan akhir-akhir ini sering teringat Pilkada 2020. Pada bagian tertentu sambutannya, dia juga menginformasikan masyarakat Wonogiri sudah berkomitmen tak menuntut macam-macam pada pilkada tahun depan.

“Jadi Pak Kapolres, tahun depan Wonogiri akan jauh lebih baik. Masyarakat sudah komitmen tak mau politik uang. Kalau ada yang main politik uang, tindak tegas saja, Pak Kapolres,” ujar Jekek kepada Kapolres, AKBP Christian Tobing, yang hadir pada acara tersebut.

Saat ditemui Solopos.com seusai acara, dia tak mempermasalahkan jika ada yang berasumsi yel-yelnya bermuatan politis. Menurut dia, yel-yel seperti itu wajar, terlebih dalam yel-yel hanya menyebut namanya.

Kompak! 2 Istri Wakil Bupati Blitar Dilantik Jadi Kepala Desa

Hal itu sesuai fakta Bupati Wonogiri sekarang memang dirinya. “Saya hanya berseru bupati kite, dijawab Jekek. Kan hanya begitu,” kata dia dengan ekspresi semringah.

Ditanya alasannya yang akhirnya mendaftarkan diri sebagai cabup melalui DPD PDIP, Jekek mengatakan dirinya tergerak karena dorongan masyarakat sangat kuat. Terlebih, mereka berkomitmen akan mendukung tanpa pamrih.

Sebelumnya, Jekek menyatakan belum tentu maju lagi karena tak memiliki biaya. Dia menegaskan hal itu bukan gimik atau strategi agar pendukungnya tak menuntut apa pun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya