SOLOPOS.COM - Sukarelawan PMI Sragen membujuk Wagiyo, korban gigitan ular berbisa di rumahnya di Dukuh Jatirejo, Ngargosari, Sumberlawang, Sragen, Rabu (30/9/2020). Wagiyo bersikukuh tak mau dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. (Istimewa/PMI Sragen)

Solopos.com, SOLO -- Berita tentang nasib tragis Wagiyo, 45, warga RT 19, Dukuh Jatirejo, Desa Ngargosari, Kecamatan Sumberlawang, Sragen, yang digigit ular berbisa menjadi kabar terpopuler di Solopos.com pagi ini, Jumat (2/10/2020).

Berita terpopuler berjudul Digigit Ular Berbisa, Tangan Warga Sumberlawang Ini Bentuknya Bikin Ngeri mengulas akibat digigit ular berbisa jenis bandotan (Calloselasma rhodostoma), tangan kanan Wagiyo bengkak, melepuh, dan berwarna hitam hingga sulit digerakkan.

Promosi BRI Sukses Jual SBN SR020 hingga Tembus Rp1,5 Triliun

Informasi yang dihimpun Solopos.com, gigitan ular itu didapat Wagiyo saat dia membersihkan ladang ladangnya pada Senin (28/9/2020). Saat beristirahat, dari celah batu muncul ular bandotan yang dikenal berbisa  tiba-tiba menggigit lengan kanan Wagiyo.

KPK Ungkap Diskon Hukuman bagi Koruptor, Ini Kesimpulan Jubir Pada Akhirnya…

Wagiyo pun pulang dan menganggap semua akan baik-baik saja. Namun, beberapa saat kemudian, dia merasakan nyeri yang luar biasa pada lengan kanannya.

Obat Pereda Nyeri

Setelah dibujuk rayu keluarga, Wagiyo akhirnya bersedia dibawa ke RSUD dr. Soeratno Gemolong. Akan tetapi, saat itu ia menolak saran dokter untuk dirawat inap. Dia hanya minta dirawat jalan dengan diberi sejumlah obat pereda nyeri. Setelah diminum beberapa hari, obat itu ternyata tidak cukup efektif menangkal racun ular.

Alih-alih sembuh, dampak gigitan ular itu justru semakin mengganas. Selain membengkak, lengan kanan Wagiyo juga melepuh dan menghitam seperti gosong. Terdapat benjolan-benjolan di permukaan kulit yang berisi cairan. Kondisi itu membuat lengan kanan Wagiyo sulit untuk digerakkan.

Solopos Hari Ini: Penjaga Tradisi

Pada Rabu (30/9/2020) sore, sukarelawan dari PMI Sragen datang untuk menjemput Wagiyo dan membawanya ke RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen. Namun Wagiyoo tetap bersikukuh tak mau dibawa ke RS dengan dalih tetangganya yang pernah dirawat di rumah sakit akibat gigitan ular justru meninggal dunia.

“Sukarelawan datang dengan memakai APD [alat pelindung diri] level 2 sesuai protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19. Ambulans Rescue Medic Alfa 02 PMI Sragen sudah tiba di lokasi. Namun, yang bersangkutan tetap tidak mau dibawa ke rumah sakit,” jelas Wakil Ketua PMI Sragen, Suwarno, kepada Solopos.com, Kamis (1/10/2020).

Jeruk Sawit Permai

Selain ulasan tentang gigitan ular berbisa di Sumberlawang, kabar lain di antaranya hajatan di Sragen dibubarkan, klaster Covid-19 Solo, serta unjuk rasa warga Jeruk Sawit Permai juga masuk daftar berita terpopuler kali ini.

Berikut 10 berita terpopuler di Solopos.com 24 jam terakhir hingga Jumat pagi:

Digigit Ular Berbisa, Tangan Warga Sumberlawang Ini Bentuknya Bikin Ngeri

Lagi, Hajatan di Sragen Dibubarkan karena Tak Berizin

Solo Tambah 13 Kasus Covid-19, Klaster Keluarga Merambah Ke Tetangga, Waspadalah!

Kepala DKK Sragen Masuk Daftar Penerima BPUM Rp2,4 Juta, Kok Bisa?

Merasa Dibohongi, Warga Jeruk Sawit Permai Karanganyar Kembali Unjuk Rasa

Mengejutkan! Api Abadi Mrapen di Godong Grobogan Padam

Waduh, Seorang Karyawan Pabrik Garmen di Wonogiri Positif Covid-19

Banyak yang Tak Tahu! 5 Artis Cantik Ini Ternyata Punya Suami Polisi

Otak Kerusuhan di Mertodranan Solo Ditangkap Densus 88 di Rumah Terduga Teroris di Jepara

Dalang Kerusuhan Mertodranan Solo Tertangkap, Perannya Menyurvei dan Menghasut Massa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya