SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Kamis, 21 Agustus 2014

Solopos.com, SOLO – Pemkot Solo akan menata kawasan Monumen ’45 Banjarsari, Jl. S. Parman, dan Jl. Sabang pada 2015. Pemkot mengaku butuh Rp20 miliar. Kabar ini jadi berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Kamis (21/8/2014).

Kabar lain datang dari skandal Raja Kraton Solo. KPAI dan LPSK berkoordinasi dengan pihak Polisi untuk ikut turun tangan dalam proses penyelesaian kasus. Sedangkan kabar kebakaran Pasar Kleco juga jadi salah satu berita utama di halaman Soloraya. Simak rangkuman berita Soloraya Harian Umum Solopos edisi Kamis, 21 Agustus 2014 berikut;

Promosi BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran

SKANDAL RAJA SOLO: KPAI dan LPSK Turun Tangan

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Kamis (21/8), akan mendatangi Polres Sukoharjo untuk meminta keterangan terkait kasus dugaan pencabulan anak oleh Raja Keraton Solo, Paku Buwono (PB) XIII, yang mengakibatkan remaja 14 tahun, At, hamil. Selain itu, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) juga akan berkoordinasi dengan Polres Sukoharjo terkait persiapan langkah-langkah pengamanan para korban dan saksi.

Informasi tersebut disampaikan pengacara At, Asri Purwanti, saat dihubungi Espos, Rabu (20/8). Asri, yang saat dihubungi mengaku sedang bersama tamu dari LPSK di Hotel Surakarta Heritage, memastikan ia bersama lima orang dari LPSK akan menemui jajaran penyidik di Polres Sukoharjo hari ini sekitar pukul 10.00 WIB.

“Tak hanya saksi dan korban. Saya sebagai kuasa hukum korban juga mendapatkan perlindungan,” ujar dia. Dalam kesempatan itu, kata Asri, tim dari LPSK juga menemui korban, At. Menurut Asri, kasus itu sudah mendapatkan perhatian serius dari pemerintah pusat.

(Baca Juga: Dugaan Pelecehan Seks PB XIII, KPAI dan LPSK Turun Tangan, Polres Sukoharjo Bantah Lamban Tangani Kasus PB XIII, Korban Pencabulan Lapor Kompolnas, Spekham Minta Pelaku Utama Segera Ditangkap)

PEMBENAHAN KOTA SOLO: Penataan Tiga Kawasan Butuh Dana Rp20 Miliar

Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akan menata kawasan Monumen ’45 Banjarsari, Jl. S. Parman, dan Jl. Sabang pada 2015. Dana yang dibutuhkan untuk penataan tiga kawasan tersebut mencapai Rp20 miliar.

Ilustrasi Rencana Penataan Kota Solo 2015 (JIBI/Solopos)

Ilustrasi Rencana Penataan Kota Solo 2015 (JIBI/Solopos)

Wali Kota Solo, F.X Hadi Rudyatmo, ketika dijumpai wartawan di Balai Kota, Solo, Selasa (19/8), mengatakan Pemkot serius akan menata tiga kawasan itu pada tahun depan. Rudy, panggilan Wali Kota, mengatakan akan mencari sumber dana dari Pemerintah Pusat, Provinsi, dan APBD Kota Solo.

“Dananya memang besar, hitungannya sampai Rp20 miliar. Nanti kami minta bantuan ke pusat, provinsi, dan APBD kota. Yang jelas 2015 sudah dilaksanakan,” ujar Rudy.

Rudy mengatakan penataan ketiga kawasan ini mendesak direalisasikan. Menurut dia, konsep penataan tiga kawasan ini sudah lama direncanakan. Penataan dimulai dengan memindahkan 1.000 pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Monumen ’45 Banjarsari ke Pasar Klithikan Notoharjo Semanggi, kemudian membangun kawasan Monumen menjadi ruang terbuka hijau.

MUSIBAH KEBAKARAN: Gudang Sembako Terbakar, Kerugian Rp1 Miliar

Toko sembilan bahan pokok (sembako), Toko Harsini, yang menyatu dengan gudang di dekat Pasar Sidodadi, Kleco, Laweyan, Solo, ludes terbakar, Rabu (20/8) pagi. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun kerugian yang dialami pemilik toko ditaksir mencapai Rp1 miliar.

Informasi yang dihimpun Espos, lokasi kejadian berada di sisi barat Pasar Sidodadi. Peristiwa diketahui pukul 04.30 WIB. Bangunan yang terbakar berbentuk letter L. Toko menghadap ke timur, sedangkan rumah yang difungsikan sebagai gudang menyatu dengan toko menghadap ke selatan. Teras rumah itu ditempati seorang nenek berusia 82 tahun, Sri Panut.

Beruntung, nenek yang sehari-hari menjual koran bekas dan plastik itu bisa diselamatkan pedagang lain sebelum api menghanguskan tempat tersebut. Api yang berasal dari lokasi kejadian merambat dan membakar atap kios daging sapi milik Rusdi, kios buah milik Hartini dan satu tempat indekos, milik Joko. Kebakaran diduga disebabkan oleh korsleting di meteran listrik.

(Baca Juga: Kerugian Akibat Kebakaran Toko Sembako Pasar Kleco Mencapai Rp1 Miliar, Pasar Kleco Kobong, Tong Berisi Uang Rp25 Juta Ikut Terbakar, Penyebab Kebakaran Pasar Kleco Diduga Korsleting)

PUTRA PUTRI SOLO: Mengenal Bangunan Bersejarah Melalui Heritage Trail

Dua pemuda dan dua pemudi mengayuh sepeda keluar dari Taman Balekambang, Solo, Rabu (20/8). Keringat mereka bercucuran karena matahari sedang bersinar terik. Mereka adalah fi nalis ajang Putra Putri Solo 2014 yang sedang mengikuti agenda heritage trail.

Heritage Trail adalah kegiatan yang menjadi salah satu bagian penilaian menuju malam grand final. “Semua peserta berkeliling ke beberapa bangunan bersejarah di Solo menggunakan sepeda,” ujar seorang finalis, Latifah Asriana Z., saat ditemui Espos di sela-sela acara.

Para peserta berangkat dari rumah dinas Wakil Wali Kota, di Jl. Gajah Mada, menuju sejumlah bangunan bersejarah di Solo. Mereka hanya dibekali sejumlah clue untuk mengetahui tempat-tempat yang harus dikunjungi. Batasan waktu juga menjadi tantangan tersendiri bagi para finalis.

Tak ayal, sejumlah peserta harus memacu sepeda dengan kecepatan tinggi supaya bisa menyesaikan tugas dengan tepat waktu. “Kami hanya diberi waktu sampai pukul 12.00 WIB untuk sampai di tempat terakhir yaitu Museum Radya Pustaka. Namun sebelum itu kami harus memecahkan pertanyaan-pertanyaan agar sampai di beberapa tempat bersejarah, sebelum fi nis di Radya Pustaka,” kata finalis lainnya, Reza Hazhemi.

(Baca Juga: Finalis PPS 2014 Kunjungi Museum Lokananta, Ini Dia 20 Finalis PPS 2014, Putra Putri Solo 2014 Ditantang Blusukan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya