SOLOPOS.COM - Malam penetapan finalis PPS 2014, Senin (18/8/2014). (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)
Solopos.com, SOLO– Pemilihan Duta Wisata Solo atau biasa disebut Putra Putri Solo memasuki babak semifinal. Suasana haru menyelimuti Malam Penobatan Finalis Putra Putri Solo (PPS) 2014 di pendapa Loji Gandrung, Senin (19/8/2014). (Beri Dukunganmu kepada Finalis PPS 2014 di Solopos.com, Klik http://www.solopos.com/pps2014)
Sebanyak 10 semifinalis yang sebelumnya lolos seleksi tertulis dan wawancara, harus menghentikan perjuangannya berlaga menuju babak final yang berlangsung di pelataran Balai Kota Solo, Sabtu (30/8) mendatang.
Sementara 20 peserta pemilihan PPS 2014 yang tersisa, melanjutkan perjuangannya menghadapi ketatnya persaingan menjadi duta wisata Kota Bengawan.
Sebelum dinyatakan lolos sebagai finalis, para semifinalis terlebih dahulu dibekali dengan materi seputar Kota Solo, pembentukan karakter, public speaking, pariwisata, kepemimpinan dan lain-lain.
Sebelum dinyatakan lolos sebagai finalis, para semifinalis terlebih dahulu dibekali dengan materi seputar Kota Solo, pembentukan karakter, public speaking, pariwisata, kepemimpinan dan lain-lain.
Selama mengikuti proses pembekalan tersebut, setiap peserta terus dipantau dan mendapatkan penilaian dari tim juri. Tantangan terbesar yang mesti ditaklukkan peserta menjelang penobatan finalis adalah mampu berperan dalam pentas ketoprak dengan persiapan latihan selama kurang dari lima hari.
Proses seleksi semifinalis tersebut resmi paripurna saat panitia Pemilihan PPS 2014 membagikan amplop berisi kalimat motivasi dan mengalungkan selempang finalis kepada peserta yang dinyatakan lolos tahapan penjurian.
Kepala Bidang Promosi dan Kerja Sama Pariwisata Disbudpar Solo, Budy Suharto, berpesan kepada finalis yang terpilih untuk terus semangat belajar karena proses kompetisi masih berlangsung hingga malam penobatan akhir Agustus mendatang.
“Bagi yang belum terpilih, ini keberhasilan yang tertunda. Bagi yang terpilih, kalian menjadi bagian generasi masa depan Kota Solo. ini baru awal karena proses penjurian masih berjalan,” ujarnya di sela acara.
Standar PPS Solo
Pembina Paguyuban PPS yang juga bertindak selaku juri, Febri Hapsari Dipokusumo, mengatakan 10 pasang finalis hasil seleksi dari babak sebelumnya tersebut masih membutuhkan banyak perbaikan untuk memenuhi standar Duta Wisata Kota Solo.
“Hasil yang ada saat ini belum bisa dikatakan sesuai dengan ekspektasi kami. Tapi hasil yang ada saat ini adalah yang terbaik dari yang ada. Masih perlu banyak diupgrade seperti pengembangan diri, berbicara di depan umum, pengetahuan pariwisata, dll,” kata Febri saat ditemui selepas acara.
Febri mengungkapkan salah satu yang menjadi ganjalan standar PPS tahun ini masih berkutat di perkara tinggi badan.
Meskipun demikian, pihaknya mengapresiasi kemampuan peserta tahun ini yang lebih luwes berbahasa Jawa dan bisa belajar kesenian ketoprak dengan cepat.
“Tinggi badan masih jadi masalah. Karena secara umum masyarakat kita tingginya tidak di atas rata-rata. Tapi peserta tahun ini saya lihat lebih luwes berbahasa Jawa dan belajar ketoprak. Ini terlihat dari pementasan kemarin [Minggu (17/8) malam],” urainya.