News
Rabu, 20 Agustus 2014 - 20:30 WIB

KEBAKARAN SOLO : Kerugian Akibat Kebakaran Toko Sembako Pasar Kleco Mencapai Rp1 Miliar

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/ David Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Kebakaran yang menghanguskan Toko Harsini, sebuah toko sembako yang menyatu dengan gudang di dekat Pasar Sidodadi (Pasar Kleco), Laweyan, Solo, Rabu (20/8/2014) pagi (sebelumnya ditulis kebakaran Pasar Kleco), tidak menimbulkan korban jiwa. Namun kerugian yang dialami pimilik toko ditaksir mencapai Rp1 miliar.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, lokasi kejadian berada di sisi barat Pasar Kleco. Peristiwa diketahui pukul 04.30 WIB. Bangunan yang terbakar berbentuk letter L. Toko menghadap ke timur, sedangkan rumah yang difungsikan sebagai gudang menyatu dengan toko menghadap ke selatan.
Teras rumah itu ditempati oleh seorang nenek berusia 82 tahun, Sri Panut. Beruntung, nenak yang sehari-hari menjual koran bekas dan plastik itu selamat, sesaat sebelum api menghanguskan tempat yang ditinggalinya. Dia yang kala itu masih tertidur dapat diselamatkan oleh pedagang lain.

Advertisement

Api yang berasal dari lokasi kejadian setidaknya merambat ke dua kios dan satu tempat indekos yang dekat dengan lokasi. Api yang menjalar hanya membakar atap tiga bangunan itu. Atap bangunan yang turut terbakar seperti kios daging sapi milik Rusdi, kios buah milik Hartini, dan rumah indekos milik Joko. Kebakaran diduga disebabkan oleh korsleting di bergenzer atau meteran listrik.

Pantauan Solopos.com, bangunan toko dan gudang dua lantai beserta isinya ludes terbakar. Barang-barang di toko dan rumah sudah menjadi arang. Asap masih mengepul dari tumpukan residu kebakaran.

Pedagang sayuran yang berdagang di depan lokasi kejadian, Atun, 23, saat ditemui Solopos.com mengatakan api belum membesar saat kali pertama mengetahui kebakaran. Perempuan asal Jeponan, Emkarsari, Ngemplak, Boyolali, itu mengetahui teras rumah yang ditempatinya untuk berdagang terbakar sesaat setelah tiba di lokasi pukul 04.30 WIB. Semula dia melihat kepulan asap disertai bunyi plethok-plethok yang berasal dari dalam rumah.

Advertisement

“Hawanya saat itu sudah panas. Saya berpikir pasti ini kebakaran, makanya saya langsung menyelamatkan Mbah Sri Panut. Saya enggak nggagas dagangan saya. Tak berselang lama api membesar,” ujar Atun.

Anak kandung pemilik Toko Harsini, Haspena, 43, mengatakan tidak ada barang di dalam toko dan gudang yang bisa diselamatkan. Dia menginformasikan, toko milik orang tuanya itu menjual sembako dan segala keperluan rumah tangga, seperti rokok, gula, beras, kecap, dan sebagainya. Haspena belum mengetahui kerugian material yang dialami orang tuanya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo, Eko Nugroho, mengatakan setidaknya 11 unit pemadam kebakaran dari Solo, Karanganyar, Sukoharjo, dan Boyolali diterjunkan untuk menaklukkan api. Dia menduga, api muncul akibat korsleting di bergenzer. “Titik hangus berada di tempat tersebut,” kata Eko.

Advertisement

Kapolsek Laweyan, Kompol Edi Wibowo, saat dimintai konfirmasi wartawan menyampaikan kerugian ditaksir berkisar Rp700 juta-Rp1 miliar. Saat ini pihaknya masih menyelediki kejadian itu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif