SOLOPOS.COM - Anggota Polisi Cilik (Pocil) Polsek Manyaran mengajak Kapolres Wonogiri AKBP Uri Nartanti Istiwidayati berjoget bersama dalam lomba Pocil di Alun-alun Giri Krida Bakti, Wonogiri, Rabu (30/10/2019). (Istimewa/Polres Wonogiri)

Solopos.com, BOYOLALI -- Ratusan anak berpakaian seragam polisi berkumpul di Alun-Alun Krida Bakti Wonogiri, Rabu (30/10/2019). Mereka adalah para polisi cilik (pocil) binaan polsek-polsek di Wonogiri.

Satu per satu barisan pocil memasuki arena perlombaan berupa panggung kecil setinggi 30 sentimeter dari tanah. Derap langkah mereka terdengar mantap.

Promosi Gelar Festival Ramadan, PT Pegadaian Kanwil Jawa Barat Siapkan Panggung Emas

Prok! Prok! Prok! Suara entakan sepatu pocil terdengar di alun-alun Giri Krida Bakti, Wonogiri. Salah satunya peleton dari Polsek Manyaran yang beranggotakan terdiri atas 30-31 personel.

Sebelum unjuk gigi, mereka terlebih dahulu memberikan salam hormat kepada dewan juri di panggung kehormatan. Di panggung yang sama pula, Kapolres Wonogiri, Bupati Wonogiri, Wakil Bupati Wonogiri, beserta Forkopimda turut menyaksikan penampilan para pocil.

Suami Korban Tabrak Lari Flyover Manahan Solo Gugat Polresta

Mula-mula, para pocil mendemonstrasikan gerakan baris-baris yang dinamis seperti langkah tegap, hadap kanan, hadap kiri, sembari berjalan. Di bawah terik mentari, mereka melanjutkan atraksi pamer kemampuan pengaturan lalu lintas.

Dengan panduan peluit dari komandan peleton, para pocil mempraktikkan dengan gerakan tangan. Gerakan tangan dan bunyi peluit mereka persis seperti gerakan polisi lalu lintas saat bertugas di simpang jalan.

Adegan berikutnya disambung gerak dan lagu. Tembang bertajuk Entah Apa yang Merasukimu terdengar. Anak-anak mengikuti lagu itu dengan gerakan tangan dan kaki.

Mereka bergerak ke kiri dan ke kanan secara rampak. Di tengah pertunjukan itu seorang pocil mendadak jatuh pingsan. Ia tergeletak di sudut arena perlombaan.

Syarat dan Cara Daftar CPNS 2019

Sedangkan kawan lainnya masih memeragakan gerakan terakhir dengan seperti posisi duduk. Melihat hal itu hadirin terkesiap. Semua seolah terpaku.

Tak satu pun orang berusaha mendekati anak yang pingsan itu. Dari panggung kehormatan, Kanit Regident Satlantas Polres Wonogiri, Iptu Sugihantoro, pun bergegas lari ke panggung.

Ia berusaha mendekati bocah itu. Saat hendak membopongnya, ia tersadar bocah itu hanya pura-pura pingsan. Dia semakin tersadar saat pocil lain di peleton itu menirukan pose bocah pingsan tadi.

Sadar dirinya menjadi korban prank para pocil, Iptu Sugihantoro pun tertawa. Ia tak sendirian, hadirin termasuk Forkopimda juga terbahak.

“Walah penipuan ini, penipuan,” ujar Sugihantoro seraya berkelakar dengan masih mengenakan kacamata RayBan-nya.

Wanita Cantik Anggota Dishub Solo Nyetir BST, Mau Naik?

Komandan Peleton Pocil Polsek Manyaran, Rahmadani Ekwinda Saputri, 12, membenarkan soal adegan prank itu. Untuk mengikuti lomba pocil, ia dan kawan-kawannya berlatih selama dua bulan.

Latihannya digelar setelah pulang sekolah selama dua jam. “Seru juga latihannya. Lomba ini juga bagus untuk melatih mental saya,” kata Rahmadani saat ditemui Solopos.com seusai lomba.

Sebagai pocil, bocah perempuan kelas VI SDN 2 Manyaran itu berharap masyarakat bisa lebih tertib dan menaati peraturan lalu lintas. Hal itu penting untuk mewujudkan keselamatan di jalan raya.

Paundra Dukung Gibran: Saya Bosan dengan Solo yang Sekarang!

“Saya bangga jadi pocil karena cita-cita saya ingin jadi polwan,” ujar dia.

Lomba Pocil kali ini diikuti 823 anak dari seluruh polsek di Kabupaten Wonogiri. Perlombaan ini berhasil memecahkan Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) sebagai lomba pocil terbanyak. Rekor ini tercatat di nomor 9.271.

Kapolres Wonogiri, AKBP Uri Nartanti Istiwidayati, mengatakan pocil dibentuk sebagai fondasi untuk mendidik generasi penerus. Tidak cukup hanya dengan intelektualitas, anak juga perlu diimbangi dengan kemampuan emosional dan sosial.

“Dalam pocil misalnya, mereka tidak hanya disiplin. Bagaimana mereka bekerja sama, melihat perbedaan, melihat sebuah kesalahan di dalam tim untuk diperbaiki bersama-sama. Walau ada perbedaan, kita rangkul kita jadikan kekuatan bersama. Ini dasar kita untuk mengantarkan anak-anak kita menjadi penerus bangsa ini,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya