News
Sabtu, 11 Oktober 2014 - 11:15 WIB

SOLOPOS HARI INI : Soloraya Hari Ini: Pemkot Ngotot Naikkan Tamsil hingga Konvoi Tank Leopard

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Sabtu, 11 Ooktober 2014

Solopos.com, SOLO – Dugaan pencabulan oleh Paku Buwono (PB) XIII jadi berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Sabtu (11/10/2014).

Diberitakan Penyidik Polres Sukoharjo gagal mengonfrontasikan Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Paku Buwono (PB) XIII, dengan At, 17, yang diduga menjadi korban kejahatan seksualnya, di Mapolres Sukoharjo, Jumat (10/10/2014).

Advertisement

Kabar lain Pemkot Solo ngotot akan mengalokasikan tunjangan tamsil bagi PNS Pemkot beralasan kenaikan tamsil sebagai penyesuaian wacana kenaikan harga BBM. Berikut rangkuman berita Soloraya Harian Umum Solopos edisi Sabtu (11/10/2014);

PENGHASILAN PNS: Pemkot Ngotot Naikkan Tamsil

Pemerintah Kota (Pemkot) Solo ngotot akan mengalokasikan tunjangan tambahan penghasilan (tamsil) bagi pegawai negeri sipil (PNS).

Advertisement

Pemkot beralasan kenaikan tamsil sebagai penyesuaian wacana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, ketika dijumpai Espos, Jumat (10/10), menyatakan kenaikan tunjangan tamsil bagi PNS sangat wajar.

(Baca Juga: Tamsil PNS Solo bakal Naik Jadi Rp800.000, Wow! Gaji PNS Solo Sedot Anggaran Rp650 Miliar)

KONVOI ALUTSISTA TNI: Sensasi Berkeliling Kota Solo dengan Tank Leopard

Suara sirene mobil voorijder kepolisian terdengar sayup-sayup dari arah Jl. Ahmad Yani, Manahan, Banjarsari, Solo. Tak lama kemudian, juga terdengar suara gemuruh dari 11 truk trailer yang mengangkut 11 unit alutsista milik TNI Angkatan Darat (AD) saat melewati Jl. Adisucipto.

Advertisement

Sejumlah prajurit TNI dan aparat Polresta Solo bersiap siaga menyambut kedatangan tim TNI AD yang akan pamer alutsista di depan pintu masuk kompleks Stadion Manahan, Jumat (10/10).

Suasana di tempat tersebut mendadak riuh. Puluhan pelajar yang semula bersantai di sana, sontak berdiri untuk menyaksikan alutsista milik TNI AD itu. Sejumlah warga yang melintasi jalan itu pun sengaja berhenti.

(Baca Juga: Konvoi Tank Leopard Bikin Heboh Solo, Konvoi Tank Leopard Diadang Massa di Jogja, Tank Leopard Singgah di Sragen, Warga Heboh Berfoto)

SKANDAL SEKS: Konfrontasi PB XIII-Korban Batal

Advertisement

Penyidik Polres Sukoharjo gagal mengonfrontasikan Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Paku Buwono (PB) XIII, dengan At, 17, yang diduga menjadi korban kejahatan seksualnya, di Mapolres Sukoharjo, Jumat (10/10).

Keduanya sama-sama tak bisa hadir dengan alasan yang berbeda. Namun, pengacara Raja Solo, Fery Firman Nurwahyu. Kemarin tetap datang ke mapolres untuk menyerahkan hasil rekam medis PB XIII.

“Tadi kuasa hukum korban mengatakan korban sakit sehingga tidak bisa hadir. Begitu pula dengan PB XIII. Tadi kuasa hukumnya bilang beliau masih sakit sehingga tidak bisa hadir di sini,” ujar Kasatreskrim Polres Sukoharjo, Iptu Fran Delanta Kembaren, mewakili Kapolres Sukoharjo, AKBP Andy Rifai, ketika memberi keterangan pers di Mapolres Sukoharjo, Jumat.

Seperti diwartakan sebelumnya, polisi menyiapkan dua skenario konfrontasi untuk mempertemukan At, 17, selaku korban dan PB XIII yang diduga melakukan pelecehan seksual. Pihak Polres Sukoharjo mengaku telah mendesain ruang pemeriksaan secara khusus.

Advertisement

Fran mengatakan polisi tak bisa memaksa menghadirkan At yang sekarang hamil delapan bulan. PB XIII, imbuh dia, juga tak bisa dipaksa datang mengingat kondisinya tidak sehat.

Terkait berkas rekam medis PB XIII, ujar Fran, Polres akan mempelajarinya dengan dokter. Setelah mendapat keterangan dari dokter, Polres akan mengambil langkah lanjutan.

Salah satu langkah yang bakal diambil adalah menyiapkan surat panggilan ketiga. Menurut Fran, surat keterangan dari dokter bisa dijadikan acuan apakah penyidik bisa memeriksa atau tidak. “Yang jelas, status PB XIII saat ini adalah saksi bukan tersangka. Tetapi bisa saja nanti kami memeriksa di tempat lain, bukan di mapolres, misalnya di Keraton Surakarta. Tapi semua itu tergantung dari hasil koordinasi dengan dokter mengenai rekam medisnya,” beber Fran.

(Baca Juga: Kuasa Hukum: Media Massa Bunuh Karakter PB XIII, Soal Dugaan Pencabulan, Konfrontasi PB XIII dan At Batal)

RENOVASI KANTOR BPSK: Tim Pidsus Kejari Mulai Selidiki Dugaan Pelanggaran

Kasus dugaan pelanggaran pada proyek renovasi kantor Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Solo di Jl. Transito No. 24A, Pajang, Laweyan, Solo, 2013, secara resmi diselidiki Seksi Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Solo.

Advertisement

Hasil investigasi yang sebelumnya dilakukan tim Seksi Intelijen sudah diserahkan kepada tim Seksi Pidsus. Kasiintel Kejari Solo, Muchamad Rosyidin, saat dihubungi Espos, Kamis (9/10), menyampaikan sudah menyerahkan hasil investigasi proyek renovasi kantor BPSK ke Seksi Pidsus, Selasa (7/10) lalu.

(Baca Juga: Dugaan Pelanggaran Proyek Renovasi Kantor BPSK Solo Ditangani Seksi Pidsus Kejari)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif