News
Jumat, 10 Oktober 2014 - 16:35 WIB

HUT TNI : Konvoi Tank Leopard Diadang Massa di Jogja

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Konvoi tank Leopard TNI AD memasuki kawasan Nol Kilometer Jogja, Jumat (10/10/2014). (Ujang Hasanuddin/JIBI/Harian Jogja)

Solopos.com, JOGJA — Kendaraan tempur berlapis baja milik TNI Angkatan Darat (AD) sudah tiba di Alun-alun Utara Jogja, Jumat (10/10/2014) sore. Sebelum sampai Alun-alun untuk parkir untuk dikirab besok, iring-iringan belasan tank ini sempat dihadang massa aksi yang sedang menyuarakan penolakan pilkada tidak langsung di Titik Nol Kilometer.

Bahkan, salah satu peserta aksi nekat hendak tiduran di depan kontainer yang membawa tank baja tersebut, tepat saat tank melintas Titik Nol Kilometer sekitar pukul 15.20 WIB. Namun aksinya dihalangi teman-temannya dan beberapa orang yang diduga intel TNI.

Advertisement

Tidak jelas maksud dari pria bertubuh tambun dan berbaju hitam itu melakukan aksi tiduran di hadapan kontainer pembawa iring-iringan tank leopard dari Surabaya.

Aksi penghadangan hanya beberapa saat saja, selanjutnya iring-iringan kendaraan tempur TNI AD teranyar itu langsung menuju Alun-alun Utara untuk parkir. “Hidup TNI, kendaraanmu dibeli dengan uang rakyat maka harus membela rakyat,” teriak salah satu peserta aksi.

Konvoi di jalanan itu seolah menjawab isu pengadaan tank Leopard akan dikaji ulang oleh pemerintahan Jokowi-JK.
Kehadiran tank Leopard memang sempat menjadi polemik, termasuk dalam persaingan dua kubu dalam Pilpres 2014. Dalam debat capres yang digelar pada 22 Juni 2014 lalu, Jokowi mengkritik pengadaan tank Leopard karena tidak sesuai dengan kondisi di Indonesia. Tank Leopard yang berbobot 63 ton itu dikhawatirkan merusak jalan di Indonesia.

Advertisement

Sebelum sampai di Jogja, belasan truk pengangkut tank Leopard yang dikawal prajurit TNI dari Batalyon Kavaleri 8 serta 1 Kostrad itu telah melalui Sragen dan Kota Solo. Empat tank Leopard itu juga sempat diturunkan dari trailer dan terparkir di halaman Setda Sragen dan dipamerkan kepada warga.

Sementara itu, unjuk rasa menolak pilkada tidak langsung diwarnai bakar ban bekas dan keranda yang dimaknai sebagai matinya demokrasi diakhiri sekitar pukul 15.45 WIB. Aksi unjuk rasa yang dihadiri anggota DPRD Kota Jogja, Antonius Fokki Andriyanto; dan Wakil Bupati Sleman, Yuni Satia Rahayu, tersebut berjalan tertib.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif