Solopos.com, SUKOHARJO -- Sekolah di Kabupaten Sukoharjo nekat menerapkan pembelajaran tatap muka meski secara terbatas. Padahal, hingga Rabu (12/8/2020), Sukoharjo masih berstatus zona oranye Covid-19.
Kegiatan tatap muka seperti terlihat di SD Negeri 3 Mandan, Sukoharjo. Sejumlah siswa ditemui Solopos.com di sekolah seusai mengikuti pembelajaran tatap muka pada Rabu. Mereka menuturkan sekolah tatap muka mulai berjalan sejak awal Agustus 2020.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
Mereka menggunakan pakaian bebas dan membawa tas berisi buku pelajaran saat ke sekolah di Sukoharjo itu. "Sudah dari awal bulan ini belajar di sekolah. Jumlah siswanya hanya 15 orang," kata siswa kelas V, Amira A. Zahra.
The Park Mall Solo Baru Gelar Crazy Branded Sale, Diskon hingga 80%
Dia mengaku senang bisa kembali ke sekolah dan bertemu dengan teman yang lain lewat pembelajaran tatap muka, meski hanya sepekan sekali. Pembelajaran dimulai pukul 08.00 sampai pukul 10.00 WIB.
Berdasarkan penuturan siswa, sekolah di Sukoharjo tersebut menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19. Salah satunya protokol tersebut adalah pembatasan jarak satu meter lebih antar siswa satu dengan lainnya. "Satu meja untuk satu orang saja," katanya.
Beda dengan Solo, Pendaftaran Bantuan UMKM Rp2,4 Juta di Wonogiri via Online
Siswa Wajib Pakai Masker
Senada disampaikan siswa lainnya, Ade Kurnia Mustika Ratri. Ade mengatakan selama pembelajaran tatap muka di sekolah siswa menggunakan masker. Ada pula siswa yang menggunakan face shield. "Lebih senang belajar seperti ini bisa jelas daripada hanya dikasih tugas saja," ujar dia.
Salah satu wali murid kelas V, Linda Hastuti, yang saat itu menjemput anaknya di SD N Mandan 3 menuturkan pembelajaran tatap muka terbatas sudah berjalan sejak awal Agustus 2020.
Penembakan di Luar Gedung Putih Saat Trump Jumpa Pers, Ini Faktanya
Dia bersama orang tua siswa lainnya sepakat ada sekolah tatap muka terbatas karena dinilai lebih efektif daripada pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan sistem daring.
"Saya itu bekerja sebagai penjahit. Kalau tiap hari disuruh memantau grup WhatsApp sekolah sampai pusing. Apalagi pelajarannya kan beda dengan zaman saya dulu. Jadi mending pilih tatap muka terbatas," katanya.
Video Aksi Jerinx SID Dipuji Tamara Bleszynski