SOLOPOS.COM - Polisi berjaga di salah satu gang masuk wilayah tiga RT di Dukuh Plosoarum, Desa Sekarsuli, Kecamatan Klaten Utara, Minggu (23/5/2021). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN -- Satgas Penanganan Covid-19 Klaten kembali mencatat adanya tambahan kasus positif dari klaster Dukuh Plosoarum, Desa Sekarsuli, Klaten Utara, Kamis (27/5/2021). Sebanyak 10 warga menambah jumlah kasus positif di klaster itu hingga jumlah totalnya menjadi 67 orang.

Tim Ahli Satgas Penanganan Covid-19 Klaten, Ronny Roekmito, mengatakan ada penambahan jumlah kasus positif itu dari hasil tes PCR yang dilakukan pada Sabtu (22/5/2021). Saat itu, ada 111 warga yang mengikuti tes PCR berdasarkan pelacakan kontak erat.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

"Dari 111 orang itu, keluar hasilnya dalam dua tahap. Tahap pertama dari 62 orang yang positif sebanyak 24 orang kemudian ditambah 10 orang. Sehingga total sekarang ada 67 orang positif Covid-19. Secara umum kondisi mereka baik," kata Ronny di Setda Klaten, Kamis (26/5/2021).

Baca Juga: Tambah 24, Total Warga Plosoarum Klaten Positif Covid-19 Jadi 57 Orang

Hingga kini masih ada 50-an warga dari klaster Covid-19 Plosoarum, Klaten, yang menunggu hasil tes PCR dari pengambilan sampel pada Sabtu lalu. "Sementara itu hari ini dilakukan pelacakan kontak erat warga yang kemarin terkonfirmasi positif Covid," tuturnya.

Dari total 67 warga, lima orang menjalani isolasi mandiri di tempat isolasi terpusat Hotel Edotel. Sementara 62 warga lainnya menjalani isolasi di rumah masing-masing.

Ultimatum

Ronny kembali mengingatkan warga mematuhi ketentuan isolasi mandiri. Hal itu karena ada warga yang terkonfirmasi positif sempat keluar rumah. "Dari Pak Kapolres sudah monitoring langsung dan ultimatum kalau masih ada yang keluar rumah akan dipindahkan ke tempat isolasi terpusat," tururnya.

Baca Juga: 3 RT Lockdown, Situasi Covid-19 Klaten Diklaim Masih Stabil

Ronny berharap sebagian warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 dari klaster Plosoarum, Klaten, bersedia dipindahkan ke tempat isolasi terpusat. Hal itu untuk memudahkan pengawasan.

"Kenapa pada beberapa kasus sebelumnya penularannya tak kunjung terputus? Hasil kajian kami ternyata kedisiplinan menjalani isolasi mandiri warga yang positif itu tidak terjaga. Sehingga penularan terus terjadi," tuturnya.

Ada dua tempat isolasi terpusat yang disiapkan yakni di Hotel Edotel dengan kapasitas 20 tempat tidur dan Rumah Retret Panti Semedi dengan kapasitas 70 tempat tidur. "Kami maksimalkan dulu di Hotel Edotel. Kalau sudah penuh baru diarahkan ke rumah retret," tuturnya.

Baca Juga: 23 Orang Terpapar Covid-19, Begini Awal Mula Klaster Halalbihalal di Sekarsuli Klaten

Lantaran kasus Covid-19 terus bertambah, tiga RT klaster Plosoarum, Klaten, masih terus lockdown. Saat ini, dua RT berada pada zona merah. Warga terkonfirmasi positif menyebar di lebih dari lima rumah per RT.

Halalbihalal

Kasus Covid-19 Plosoarum sudah menjadi klaster. Kasus penularan terbanyak terjadi saat halalbihalal seusai Salat Id di masjid setempat. "Setelah Salat Id itu berkerumunan dan melakukan halalbihalal. Yang jadi masalah itu saat halalbihalal bersentuhan," katanya.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengingatkan agar warga yang terkonfirmasi positif serta menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing mematuhi ketentuan isolasi mandiri. Begitu pula dengan warga yang masih menunggu hasil tes PCR diminta mematuhi ketentuan untuk sementara waktu tak bepergian atau menjalani karantina mandiri di rumah masing-masing hingga hasil tes keluar.

Baca Juga: Bertambah Lagi, Jumlah Warga Positif Covid-19 di Sekarsuli Klaten Jadi 23 Orang

“Terkadang ada yang positif itu merasa badannya tidak apa-apa kemudian mencuri-curi pergi ke mana-mana. kalau kontak erat dengan seseorang yang kondisinya tidak bagus, ya fatal. Makanya kami sudah minta agar semua wajib disiplin menaati protokol kesehatan,” kata Mulyani.

Mengenai lockdown tiga RT Dukuh Plosoarum, Mulyani mengatakan masih berlanjut hingga menunggu kasus Covid-19 mereda. “Untuk logistik dipenuhi dari BPBD berkoordinasi dengan Satgas kecamatan dan desa,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya