SOLOPOS.COM - Ilustrasi petugas medis menangani pasien corona. (Antara/M Agung Rajasa)

Solopos.com, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah atau Jateng, Ganjar Pranowo, dikritik karena usul tenaga medis dimakamkan di taman makam pahlawan (TMP). Usulan itu disampaikan Ganjar setelah kasus penolakan terhadap jenazah tenaga kesehatan yang menangani pasien virus corona atau Covid-19.

Kritik terhadap Ganjar muncul dari seorang yang mengaku sebagai dokter spesialis jantung dan pembuluh darah melalui akun Twitter @berlianidris. Dia meminta Ganjar lebih memperhatikan perlindungan kepada tenaga kesehatan dan bukan pemakaman.

Promosi Keren! BRI Jadi Satu-Satunya Merek Indonesia di Daftar Brand Finance Global 500

Proyeksi Kasus Covid-19 Indonesia: Berlipat Tiap 8 Hari, Mei Tembus 54.000

"Ini sungguh menyakitkan. Kami ingin selamat pak @ganjarpranowo, tidak ada yang ingin dimakamkan di taman makam pahlawan. Tolong lindungi tenaga kesehatan secara maksimal, jangan dulu bicarakan di mana kami akan dimakamkan," tulis akun @berlianidris, Minggu (12/4/2020).

Kritik terhadap usulan Gubernur Jateng itu juga datang dari netizen pengguna akun @djajal_aldien. Dia membandingkan langkah yang diambil Ganjar Pranowo dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dan Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil.

Pandemi Corona Global: Amerika Serikat Nomor 1, Indonesia Peringkat...

Pengguna akun @djajl_aldien menyebut dua gubernur itu telah menyediakan penginapan bagi tenaga medis. Ia menyayangkan hal tersebut tidak dilakukan oleh Ganjar Pranowo selaku penguasa Jateng, tapi justru usul tenaga medis dimakamkan di taman makam pahlawan.

Gub Jkarta dan Gub Jabar menyediakan hotel untuk para tenaga medis, anda menyiapkan tempat pemakaman bagi mereka. Tanpa mempertimbamgkan perasaan para tenaga medis Anda sudah selangkah lbh maju dr dua gub tetangga anda. Ckckk,” kicau pengguna akun @djajal_aldien.

Korban Covid-19 di Jateng Sudah Banyak, Ganjar Belum Berani PSBB

Menanggapi kritik itu, Ganjar pun mengaku usulan itu diambil bukan untuk mendoakan para dokter, perawat, dan tenaga medis meninggal. Keputusan itu diambil sebagai bentuk penghormatan tertinggi kepada para tenaga medis.

Penolakan Jenazah

Ia berdalih usul itu disebabkan penolakan pemakaman perawat positif terpapar virus corona di Taman Pemakaman Umum (TPU) Sewakul, Ungaran, Kabupaten Semarang.

ICW Desak Jokowi Pecat Staf Presiden Andi Taufan Garuda Putra

“Itu kan karena sebelumnya ada penolakan, kalau begini terus kan tidak boleh. Maka kami mengusulkan mereka tenaga medis yang gugur karena berjuang melawan Covid-19 dimakamkan di taman makam pahlawan. Namun ternyata niat baik saya salah diterima oleh salah seorang dokter dan kemudian mengkritik saya di medsos,” terang Ganjar, Senin (13/4/2020).

Dari penolakan warga itulah Ganjar usul jenazah tenaga medis dimakamkan di taman makam pahlawan. Ganjar meminta seluruh masyarakat untuk tidak menyebarkan berita yang tidak benar atau bersifat provokasi. Apabila ada hal yang kurang berkenan, semua harus klarifikasi untuk mendapatkan maksud yang sebenarnya.

Sikap Hati-Hati Anies Baswedan Hadapi Luhut dan Terawan Soal Ojol

“Tidak setuju dengan saya tidak apa-apa, tapi jangan provokasi warga. Saya menghormati beliau karena beliau sudah bekerja dengan baik sebagai tenaga kesehatan,” terangnya.

Bintang Jasa

Ganjar menambahkan saat ini dirinya juga tengah mengusulkan agar tenaga medis yang berjuang melawan pandemi Covid-19 untuk mendapat bintang jasa.
Menurutnya, penghargaan itu layak diberikan kepada tenaga kesehatan atas jasanya sebagai pahlawan kemanusiaan.

Bupati Karawang Sembuh dari Virus Corona, Awalnya Tanpa Gejala

"Kemarin saya usul agar mereka, para dokter, perawat, dan tenaga medis yang meninggal dalam perjuangan melawan Covid-19 dapat dimakamkan di taman makam pahlawan. Ternyata itu administrasinya enggak mudah, harus ada bintang jasa. Maka saya usul dokter, perawat, tenaga medis di seluruh Jateng yang menangani Covid-19 mendapat bintang jasa," terangnya.

Ganjar menambahkan usulan tersebut sudah disampaikan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Sekretariat Militer Presiden (Sesmil). Dari informasi yang diperolehnya, pemerintah menyambut baik usulan tersebut.

Pandemi Corona, Lelang Master Plan Ibu Kota Baru Jalan Terus

“Ini upaya kami memberikan penghargaan tertinggi kepada mereka para pejuang kemanusiaan di Jateng,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya