SOLOPOS.COM - Aparat gabungan Polri, TNI, dan Pemerintah Kecamatan Ngrampal, Sragen, melakukan sosialisasi kepada petani supaya tidak memasang jebakan tikus menggunakan listrik di wilayah persawahan Desa Bandung, Ngrampal, Sragen, Selasa (11/1/2022). (Istimewa/Polres Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Banyaknya korban tewas akibat jebakan tikus beraliran listrik tak membuat petani di Sragen jera. Tim gabungan Polsek, Koramil, dan Pemerintah Kecamatan Ngrampal, Sragen masih menemukan empat jebakan tikus listrik dalam razia pada Selasa (11/1/2022).

Jebakan tikus itu ditemukan di Desa Bandung. Untuk saat ini, tim gabungan hanya memperingatkan pemilik sawah yang memasang jebakan tikus beraliran listrik itu untuk tidak mengulangi.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Operasi tersebut dipimpin langsung Kapolsek Ngrampal, AKP Hasto Broto, mulai pukul 08.30 WIB hingga pukul 10.00 WIB. Dalam kesempatan itu juga tim gabungan melakukan pembinaan dan sosialisasi kepada para petani.

Baca Juga: Petani di Patihan Jadi Korban ke-23 Jebakan Tikus Berlistrik di Sragen

“Operasi tadi melibatkan anggota Polsek, Koramil, dan Trantib Kecamatan Ngrampal. Jebakan tikus beraliran listrik yang ditertibkan ada empat unit, yakni di sawah milik Sugiman, petani Dukuh Sogo RT 011, Desa Bandung; Nyamir, petani asal Dukuh Sogo RT 008, Bandung; Sunarto, petani asal Kedungupit RT 017, Desa Kedungupit, Sragen; dan Suparno, petani asal Banjarsari RT 026, Kebonromo,” ujar Hasto mewakili Kapolres Sragen, AKBP Yuswanto Ardi.

Dia menyampaikan para petani mau menerima imbauan dan sosialisasi dari Polsek Ngrampal dan langsung mencabut jebakan tikus yang mereka pasang. Dia melanjutkan sosialisasi dan penertiban jebakan tikus dilanjutkan ke wilayah lain.

Anggota staf Trantib Kecamatan Ngrampal, Suparmin, menyebutkan hampir setiap hari sosialisasi dan penertiban jebakan tikus dilakukan. Meski demikian, masih banyak petani yang nekat memasang jebakan tikus listrik. Ia memastikan penertiban ini akan terus dilakukan.

Baca Juga: Korban Jebakan Tikus Berlistrik Berjatuhan, Ini Kata Perangkat Desa

“Tadi ada empat jebakan tikus berlistrik yang dicabut. Dengan operasi setiap hari diharapkan petani bisa sadar dan tidak lagi memasang jebakan tikus menggunakan listrik,” jelasnya.

Suparmin mengatakan petani nekat memasang jebakan tikus beraliran listrik itu karena serangan hama tikus yang sulit dikendalikan. “Nanti akan ada upaya penanganan hama tikus dari penyuluh pertanian. Mungkin bentuknya obat-obatan dan pengasapan,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya