SOLOPOS.COM - Aparat gabungan menyerahkan jenazah korban kepada pihak keluarga setelah dilakukan pemeriksaan medis di rumah duka Dukuh Kayen RT 008, Patihan, Sidoharjo, Sragen, Rabu (5/1/2022) malam. (Istimewa/Pemerintah Kecamatan Sidoharjo)

Solopos.com, SRAGEN — Kasus petani yang menjadi korban jebakan tikus di wilayah Desa Patihan, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, menjadi korban kali ke-23 terhitung sejak munculnya kasus pertama pada 2020 lalu. Imbauan dari aparatur di tingkat desa, kecamatan, hingga kabupaten sudah dilakukan, tetapi masih ada petani yang nekat menggunakan listrik untuk jebakan tikus.

Kasus ke-22 terjadi di wilayah Pilangsari, Ngrampal, Sragen, pada akhir 2021, dan kasus ke-21 terjadi di Tanon pada 4 Desember 2021 lalu.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kepala Desa Patihan, Sidoharjo, Sragen, Tri Mulyono, saat dihubungi Solopos.com, Kamis (6/1/2022), menyampaikan kasus Hadi Sukarno, 65, warga Kayen RT 008, Desa Patihan, yang meninggal karena tersetrum listrik dari genset untuk jebakan tikus itu merupakan kasus pertama di wilayah Desa Patihan.

Baca Juga: Lagi, Petani Sragen Jadi Korban Jebakan Tikus Berlistrik Milik Sendiri

“Kami sudah berkali-kali mengimbau warga masyarakat, khususnya petani, untuk tidak menggunakan jebakan tikus beraliran listrik di sawah, baik yang bersumber dari genset maupun dari listrik milik PLN. Penggunakan listrik itu risikonya sangat berbahaya,” ujar Tri.

Ia mengatakan alternatifnya petani harus kompak melakukan gropyokan tikus secara berkala. Di Patihan, sebut ada, ada tujuh kelompok tani. Dia menerangkan belum ada anggaran dari pemerintah desa untuk pemberantasan hama tikus.

Kapolres Sragen, AKBP Yuswanto Ardi, melalui Kapolsek Sidoharjo, Iptu Ari Pujiantoro, menyampaikan Polsek sudah mengimbau masyarakat yang menggunakan listrik untuk jebakan itu supaya dilepas. Dia menyatakan ke depan ada tim gabungan yang akan melakukan operasi jebakan tikus ke sawah-sawah dengan melibatkan personel instansi lain.

Baca Juga: Bupati Sragen: Setelah Ada Tol, Serangan Hama Tikus Meningkat

“Operasi itu bertujuan untuk mencegah supaya tidak muncul korban lagi. Sebelumnya, kami sudah melakukan pendataan. Sejumlah petani dan kelompok tani sudah ada yang melepas jebakan tikus berlistrik itu sesuai imbauan kami. Namun, masih ada petani yang nekat menggunakan listrik untuk jebakan tikus, seperti yang terjadi di Patihan, Rabu malam,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya