Solopos.com, KARANGANYAR — Tahukah Anda ternyata di Karanganyar, Jawa Tengah, masih terdapat dua desa tertinggal hlo?
Berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM) yang dirilis Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) 2021, desa pertama yang masuk dalam kriteria tertinggal adalah Desa Anggrasmanis di Kecamatan Jenawi.
Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya
Desa Anggrasmanis menempati peringkat 63.278 dari seluruh desa di Indonesia dengan nilai IDM 0,5505.
Desa yang berlokasi di lereng Gunung Lawu ini memiliki nama yang unik karena diambil dari hari jadinya. Menurut Sekretaris Desa Anggrasmanis, Sutarno, masyarakat Anggrasmanis percaya desanya berdiri pada hari Selasa Legi. Hal itu tecermin dari nama desa itu sendiri, Anggrasmanis.
Baca Juga: Ritual Ngalap Berkah di Pertapaan Pringgodani, Terutama Saat Pemilu
Selasa, dalam budaya Jawa dikenal juga dengan istilah anggoro. Sedangkan legi adalah nama pasaran Jawa. Legi artinya manis. Jika disatukan menjadi Anggoro Manis, Kemudian menjadi Anggrasmanis,” jelas dia, 2015 silam, sebagaimana telah diberitakan Solopos.com sebelumnya.
Selain Anggrasmanis, ada Desa Jantiwarno di Kecamatan Jatipuro yang masuk dalam kriteria desa tertinggal di Karanganyar. Desa di Karanganyar ini menempati peringkat 57.461 dengan nilai IDM sebesar 0,5943.
Baca Juga: Segini Kedalaman Sungai Aare, Lokasi Hilangnya Eril Anak Ridwan Kamil
Sebagai informasi, di Jawa Tengah terdapat 7.802 desa, 146 di antaranya dikategorikan sebagai desa tertinggal yang tersebar di berbagai kabupaten/kota di provinsi yang saat ini dipimpin oleh Gubernur Ganjar Pranowo.
Selain itu, 5.169 desa lainnya di Jawa Tengah dikategorikan desa berkembang, 2.295 desa maju, serta 199 desa mandiri.
Baca Juga: Zonasi PPDB 2022 di SMA Negeri di Wonogiri, Segera Dicek Lur!