SOLOPOS.COM - Warga berkumpul di teras Kantor Desa Anggrasmanis, Kecamatan Jenawi, Karanganyar, belum lama ini. (Bayu Jatmiko Adi/JIBI/Solopos)

Asal usul kali ini terkait penamaan Desa Anggrasmanis di Jenawi, Karanganyar.

Solopos.com, KARANGANYAR — Anggrasmanis merupakan nama salah satu desa yang ada di Kecamatan Jenawi, Karanganyar. Lokasinya berada di lereng Gunung Lawu. Konon nama Anggrasmanis sendiri diambil dari hari jadinya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Sekretaris Desa Anggrasmanis, Sutarno, masyarakat Anggrasmanis percaya desanya berdiri pada hari Selasa Legi. Hal itu tecermin dari nama desa itu sendiri, Anggrasmanis.

Ekspedisi Mudik 2024

“Selasa, dalam budaya Jawa dikenal juga dengan istilah anggoro. Sedangkan legi adalah nama pasaran Jawa. Legi artinya manis. Jika disatukan menjadi Anggoro Manis, Kemudian menjadi Anggrasmanis,” kata dia saat ditemui di Kantor Desa Anggrasmanis belum lama ini.

Untuk diketahui, lokasi Desa Anggrasmanis berada di ujung tenggara Kecamatan Jenawi. Di sisi timur, wilayahnya berbatasan langsung dengan Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Sedangkan di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Gumeng, Jenawi. Di sebelah barat berbatasan dengan Desa Jenawi, Jenawi. Sedangkan di sebelah utara berbatasan dengan Desa Sidomukti, Jenawi.

Dia mengatakan hingga saat ini setiap tahunnya, tepat di hari Selasa Legi selalu dilakukan perayaan di Anggrasmanis.

“Salah satunya dengan penyelenggaraan pasar tintir. Kegitan itu berupa pasar malam yang digelar di sepanjang jalan kampung dan hanya memanfaatkan tintir [obor] sebagai penerangannya,” kata dia.

Barang-barang yang dijual di pasar tintir, kata dia, adalah makanan tradisional, seperti tiwul, nasi jagung, getuk dan sebagainya.

Kepala Desa Anggrasmanis, Wagimin, mengatakan masyarakat di Anggrasmanis selama ini telah berupaya menggali segala potensi yang ada di desa tersebut.

Salah satu potensi wilayah tersebut adalah sebagai penghasil pisang. Bahkan saat ini masyarakat telah membuat pembibitan pisang secara serentak yang dimulai dari dusun Tempel. Di Anggrasmanis juga sedang digalakkan produksi makanan olahan pisang.

“Diharapkan potensi tersebut dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat dan mampu menarik perhatian masyarakat luas,” kata dia belum lama ini. Saat ini makanan olahan yang sudah dikembangkan adalah dodol pisang, keripik pisang, selai pisang, dan abon dari bonggol pisang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya