SOLOPOS.COM - Pengendara melintasi Jalan Lingkar Kota (JLK) di Segmen 2, Dusun Sumber, Desa Pare, Selogiri, Wonogiri, Minggu (15/12/2019). (Solopos/Cahyadi Kurniawan)

Solopos.com, KLATEN -- Museum dan waterpark yang dibangun Pemerintah Desa (Pemdes) Wonoboyo, Jogonalan, Klaten, mulai dibuka untuk umum.

Museum di objek wisata itu yang dibangun dengan dana desa itu menyediakan informasi soal penemuan harta karun berupa perhiasan kuno abad ke-9 di desa tersebut pada era 1990-an lalu.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Pembukaan objek wisata ini ditandai penandatanganan prasasti pada Jumat (6/12/2019) lalu. Lantaran masih taraf uji coba, warga dan pemerintah desa setempat belum mematok tarif tiket masuk terlampau tinggi.

“Untuk sementara tarif yang masih kami berlakukan Rp2.000/orang,” kata Kepala Desa (Kades) Wonoboyo, Supardiyono, saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu (15/12/2019).

KA Batara Kresna Solo-Wonogiri Absen 3 Hari

Objek wisata museum dan waterpark ini dibangun sejak 2017. Memanfaatkan dana desa, objek wisata itu dibangun selama tiga tahun dengan total dana Rp1,75 miliar.

Pembangunan objek wisata itu sebagai penanda tempat bersejarah di desa setempat. Tak jauh dari lahan berdirinya objek wisata itu pernah ditemukan perhiasan kuno pada 1990.

Para arkeolog berdatangan saat itu. Kabar temuan harta karun itu bahkan sampai terdengar oleh Presiden Soeharto yang kemudian menyerahkan penghargaan kepada warga yang menemukan harta karun serta pemilik lahan.

Temuan perhiasan di Wonoboyo diperkirakan berasal dari abad ke-9. Kini, temuan perhiasan kuno di Wonoboyo tersimpan di Museum Nasional.

Video Tes Honorer DKI Masuk Got, Lurah Pasrah Terancam Sanksi

“Kami bersama warga sepakat mendirikan pusat informasi terkait sejarah penemuan emas kuno spektakuler di desa kami. Berat total perhiasan kuno itu mencapai 35 kg. Untuk mendukung pusat informasi itu, kami mendirikan waterpark,” kata dia.

Supardiyono menjelaskan objek wisata berdiri di tanah kas desa seluas 6.000 meter persegi. Saat ini, sudah ada dua kolam untuk anak-anak serta satu kolam renang dewasa. Selain itu, ada satu bangunan diberi nama rumah situs.

Di dalam rumah situs, ada informasi yang menjelaskan berbagai perhiasan kuno yang pernah ditemukan di Wonoboyo. Informasi itu disertai foto mulai dari foto tas emas hingga bokor emas dengan relief cerita Ramayana.

Pelari Elite Dunia Ramaikan Semarang 10K

Seluruh foto dan keterangan diperoleh pemerintah desa dari Museum Nasional. Sayangnya, keinginan pemerintah desa untuk melengkapi situs tersebut dengan replika perhiasan yang pernah ditemukan di Wonoboyo belum bisa terealisasi.

Hal itu lantaran terganjal proses perizinan membuat replika. “Harus ada izin khusus dari Dirjen Kebudayaan Kemendikbud. Jadi tidak sembarang orang bisa membuat replika karena dikhawatirkan ditiru,” kata Supardiyono.

Supardiyono mengatakan Pemkab sudah bersedia membantu Pemdes Wonoboyo mendapatkan izin membuat replika perhiasan yang pernah ditemukan di Wonoboyo. Pemdes setempat segera membuat surat permohonan ke pemkab.

“Salah satu yang ingin kami buat replika yakni bokor emas dengan relief Ramayana. Itu menjadi masterpiece luar biasa terutama pada proses penatahannya,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya