SOLOPOS.COM - Simulasi penanganan pasien terjangkit virus Corona di RSUD dr. Moewardi Solo, Minggu (31/1/2020). (Solopos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya menetapkan status kejadian luar biasa atau KLB corona atau Covid-19, Senin (23/3/2020).

“Sukoharjo ditetapkan KLB corona karena sudah ada satu pasien yang terkonfirmasi positif asal Grogol. Kami meminta agar para camat, kepala desa, ketua rukun tetangga/rukun warga (RT/RW) ikut mengawasi pasien yang menjalani karantina mandiri di rumah," kata dia, Senin.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Satu pasien asal Grogol, Sukoharjo terkonfirmasi positif Covid-19 itu kini tengah menjalani perawatan di RSUD dr. Moewardi Solo.

Perempuan ODP Corona Jalan-Jalan di Singosaren Solo Bikin Video Klarifikasi, Ini Pernyataannya 

Sebelum itu, terdapat satu pasien suspect corona yang juga berasal dari Grogol meninggal dunia pada pekan lalu. Hasil tes laboratorium belum keluar sehingga belum diketahui apakah pasien meninggal itu positif atau negatif corona.

Wardoyo menetapkan status KLB corona saat rapat koordinasi (rakor) penanganan corona di Menara Wijaya. Selain 1 pasien positif corona, di Sukoharjo juga terdapat 6 pasien dalam pengawasan (PDP) dan 45 orang dalam pemantauan (ODP) corona.

Dengan ditetapkannnya status KLB corona di Sukoharjo itu, pemkab memutuskan agar tempat hiburan ditutup. Sebelumnya, kegiatan belajar mengajar di sekolahan dari tingkat PAUD sampai SMA sudah lebih dahulu diliburkan sejak Senin (16/3/2020).

Pertama di Indonesia

Sebelum Sukoharjo menerapkan status KLB corona, Kota Solo lebih dahulu menetapkan status KLB sejak Jumat (13/3/2020). Bahkan, Solo menjadi daerah pertama di Indonesia yang menerapkan status KLB corona.

Penetapan status KLB corona di Kota Solo dilakukan setelah ada pasien positif corona yang meninggal. Berdasarkan data corona.jatengprov.go.id, tercatat Senin (23/3/2020) di Kota Solo ada 5 positif corona, 2 pasien positif corona meninggal, 22 PDP, dan 69 ODP.

ODP Corona Solo Melonjak Tajam Jadi 2.795 Orang, Ini Penyebabnya

Pasien positif corona dan positif corona yang meninggal di Solo tidak semuanya warga Kota Solo. Misalnya ada 1 pasien yang masih dirawat di RSUD dr. Moewardi Solo yang merupakan warga Bali.

Dia adalah tur guide yang kebetulan sedang tugas ke Solo. Ada pula pasien positif corona asal Sukoharjo yang juga dirawat di RS itu. Sedangkan pasien positif asal Kota Solo yang dirawat di RSUD dr. Moewardi Solo tercatat dua orang.

Sedangkan pasien positif corona yang meninggal di RSUD dr. Moewardi satu orang berasal dari Semanggi, Pasar Kliwon, Solo. Satu lagi dari Tawang, Jatipurno, Wonogiri.

Ketika Solo dan Sukoharjo sudah menetapkan status KLB corona, bagaimana daerah lain di Soloraya? Wonogiri yang terdapat pasien positif corona meninggal belum menetapkan status KLB corona.

Perempuan Positif Corona yang Meninggal Dunia Asal Jatipurno Wonogiri

Data di Pemprov Jateng menyebutkan ada 7 PDP dan 27 ODP di Wonogiri. Meski belum menetapkan KLB, di Wonogiri, sekolah juga sudah diliburkan selama 2 pekan.

Terbaru, Bupati Wonogiri, Joko Sutopo (Jekek) mengeluarkan surat edaran kepada camat se-Wonogiri berkaitan dengan pelaksanaan hajatan atau perjamuan.

Surat edaran tersebut dikeluarkan sebagai upaya peningkatan kewaspadaan terhadap resiko penularan virus Covid-19 yang cenderung terus meningkat.

Sedangkan di Sragen juga belum ada status KLB. Ada dua PDP yang corona?dirawat intensif di ruang isolasi RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen.

Kemudian ada 16 ODP dan 327 pelaku perjalanan (PP) yang terdata. Pelaku perjalanan adalah mereka yang baru saja masuk Sragen dari daerah yang terpapar Covid-19 atau luar negeri.

Pantau Ketat ODP

Kondisi yang sama terjadi di Karanganyar. Saat ini belum ada status KLB karena belum ada yang positif corona di kabupaten ini. Namun, dinas kesehatan setempat memantau ODP.

Termasuk ada 4 orang yang menjadi ODP. mereka bagian dari 66 peserta Ijtima Ulama Dunia di Gowa. 66 Orang itu menjalani karantina mandiri.

Di Klaten, ada kepala cabang (kacab) perusahaan leasing yang menjalani pemeriksaan kesehatan di Jogja, Senin (23/3/2020), karena diduga melakukan kontak dengan pasien positif corona.

Di samping itu, beberapa karyawan di perusahaan leasing tersebut juga menjalani pemeriksaan oleh petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten.



Solo Sepi, Pedagang Pasar Klewer Tutup Lebih Awal

Kacab perusahaan leasing di Klaten ini ditelusuri menyusul informasi kacab perusahaan leasing di Banjarnegara yang positif corona atau Covid-19. Termasuk pula pasien positif corona asal Grogol, Sukoharjo.

Kacab perusahaan leasing di Klaten ini pernah mengikuti outbond di Semarang menjelang pertengahan Maret 2020.

Sebelumnya, di Klaten sudah ada satu PDP yang diisolasi di RSUP dr Soeradji Tirtonegoro (RSST) Klaten sejak Selasa (17/3/2020) malam. Data di Pemprov Jateng menyebutkan ada 7 PDP dan 81 ODP di kabupaten ini.

Di Boyolali, Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali mencatat saat ini ada 31 ODP dan satu PDP terkait virus corona.

Kronologi Warga Sukoharjo Positif Corona, Bermula dari Outbond

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali saat ini terus melakukan pemantauan dan langkah antisipasi terkait persebaran virus corona yang terjadi di berbagai daerah saat ini.

Sebelumnya, Bupati Boyolali Senon Samodro sempat tidak mengikuti kebijakan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo soal libur sekolah selama 2 pekan.

Seno beralasan tidak ada kasus corona di Boyolali. Bupati Boyolali itu lantas ditegur Ganjar dan akhirnya sekolah di Boyolali diliburkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya