SOLOPOS.COM - Seorang PNS di Wonogiri harus naik ke atap mobil untuk mendapat sinyal Internet supaya bisa mengakses aplikasi presensi Si Tamppan, belum lama ini. (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI -- Aplikasi presensi online Pemkab Wonogiri, Hadirku dan Si Tamppan, mengalami gangguan sejak awal Oktober lalu.

Akibatnya, aparatur sipil negara (ASN) Pemkab Wonogiri kesulitan melaporkan kehadiran kerja termasuk apel pagi.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Salah satu ASN di Kecamatan Girimarto, Jarmanto, mengaku kesulitan mengakses aplikasi Si Tamppan. Meski akhirnya bisa, ia kembali kesulitan melaporkan sudah mengikuti apel rutin.

Padahal, sebelumnya aplikasi itu mudah dioperasikan dan lancar. “Harus beberapa kali mencoba. Tapi, ini yang mengisi apel masih belum bisa,” kata Kasi Tata Pemerintahan dan Pelayanan Umum Kelurahan Sidokarto, Girimarto, Jarmanto, saat dihubungi Solopos.com, Jumat (4/10/2019).

Ia menjelaskan sinyal Internet juga terkadang menjadi kendala. Ia dan temannya kesulitan juga mendapatkan sinyal yang cukup untuk mengunggah foto ke dalam aplikasi.

Baca juga: PNS Wonogiri Dipacu Lebih Disiplin dengan Aplikasi Si Tamppan

Ia bahkan harus naik atap mobil atau mencari tempat lebih tinggi agar mendapatkan sinyal internet. Tak hanya itu, kesulitan juga ditemui ketika ia mau melaporkan pulang kerja.

Ia berusaha mengunggah gambar hingga 13 kali dan hasilnya gagal. “Sekarang masih gangguan. Tapi, saya mendapat info kalau presensi sementara dikembalikan ke sistem manual,” imbuh dia.

Camat Selogiri, Wonogiri, Sigit Purwanto, menyampaikan pengalaman senada. Ia dan seluruh ASN di Kecamatan Selogiri kesulitan masuk aplikasi Si Tamppan. Mereka juga kesulitan memasukkan laporan apel.

Sigit menilai implementasi Si Tamppan berdampak positif terhadap kehadiran para ASN menjadi lebih pagi di kantor. Gangguan itu sudah dilaporkan kepada Sekretaris Daerah (Sekda).

Baca juga: TNI dan Warga Bahu-Membahu Bangun Jalan Tembus Selogiri-Manyaran Wonogiri

Sekda menjawab jika ada gangguan, presensi dikembalikan ke sistem manual. Sekda Wonogiri, Suharno, mengakui kendala sulitnya masuk ke aplikasi disebabkan banyaknya ASN yang masuk secara bersamaan.

Setiap pagi ada sekitar 8.000 ASN masuk ke dalam Hadirku dan 9.000-an masuk ke dalam Si Tamppan. “Kami sedang mengupayakan perbaikan server. Untuk sementara, presensi kembali ke manual,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya