SOLOPOS.COM - Wujud virus corona (berwarna merah) menyerang sel sehat di tubuh manusia. (NIAID)

Solopos.com, SOLO – Virus corona menjadi momok bagi masyarakat dunia sejak akhir Desember 2019. Virus ini kali pertama ditemukan di Wuhan, China. Total ada 62 negara yang terkena wabah virus mematikan ini.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya telah memberikan peringatan kepada masyarakat dunia agar bersiap menghadapi pandemi virus corona. Dikutip dari BBC Kamis, (27/2/2020) Ketua WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menegaskan butuh keberanian serta keyakinan untuk mengatasi virus corona.

Promosi Kisah Agen Mitra UMi di Karawang: Penghasilan Bertambah dan Bantu Ekonomi Warga

“Pesan utama yang harus saya sampaikan, berharap agar semua negara memiliki keberanian serta kepercayaan diri bahwa virus ini dapat diatasi. Menggunakan kata pandemi saat ini tidak sesuai dengan fakta tetapi tentu saja dapat menyebabkan ketakutan,” kata Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Semburan Lumpur 40 Meter Muncul di Grobogan, Mirip Lapindo?

Pandemik

Dikutip dari Boldsky, (27/2/2020) suatu penyakit dinyatakan sebagai pandemi ketika menyebar melintasi batas-batas internasional dan memengaruhi mayoritas orang karena sifatnya yang cepat menular.

Virus corona dapat menyebar dari wilayah geografis kecil ke yang lebih besar mencakup banyak negara di dunia. Menurut WHO, suatu penyakit dinyatakan sebagai pandemi ketika dianggap baru bagi sistem kekebalan tubuh manusia.

Dalam kasus seperti itu, tubuh kita tidak memiliki antibodi spesifik yang diperlukan untuk melawan virus baru. Akibatnya, orang tersebut cepat terinfeksi setelah melakukan kontak dengan penderita.

Konsumsi Daging Anjing Bisa Terkena Rabies? Ini Faktanya

Akhirnya karena sifat penyakit yang menular itu, infeksi dapat menyebar ke orang lain dengan cepat. Biasanya melalui cairan tubuh yang terkontaminasi dari orang yang terinfeksi seperti batuk, darah, lendir, dan air liur.

Akan tetapi, tidak semua penyakit yang tersebar luas di dunia disebut pandemi. Syarat penting agar suatu penyakit disebut pandemi apabila menular.

Sebagai contoh, kanker adalah penyakit di dunia yang dapat terjadi pada siapa saja. Namun, penyakit ini bukan pandemi karena tidak menular. Di sisi lain, ebola disebut pandemi karena dapat menyebar dengan cepat dari satu orang ke orang lain karena sifatnya yang menular.

Bakul Sayur Karanganyar Wisuda Bawa Bronjong Pengin Jadi Guru WB 

Epidemi

Menurut WHO, sebelumnya virus corona termasuk ke dalam epidemi. Tahukah Anda apa pengertian epidemi?

Menurut Wikipedia, suatu penyakit dinyatakan epidemi apabila baru muncul pada suatu populasi manusia, dalam waktu tertentu dan dengan laju yang melampaui dugaan berdasarkan pengalaman.

Sedangkan perbedaan epidemi dan pandemi yang paling terlihat adalah ketika virus itu hanya bisa menyerang manusia berarti bersifat endemi. Jika terjangkit pada hewan dan manusia penyakit ini dikatakan pandemi.

Perbedaaan lainnya juga dapat dilihat dari jumlah signifikan korban meninggal akibat terjangkit virus ini. Lalu mengapa virus corona dinyatakan pandemi?

Ekspedisi Mistis Sara Wijayanto Berburu Hantu di Kota Solo Ketemu Arwah Kelaparan

Virus corona sebagai pandemi

Virus corona merupakan suatu wabah yang terjangkit pada hewan. Virus ini bermutasi dalam bentuk yang mematikan ketika ditransfer ke manusia. Virus corona kemudian menginfeksi dan menyebar ke orang lain karena sifatnya yang cepat menular.

Akibatnya dari hari ke hari orang yang terkena virus corona semakin meningkat. Namun para ahli medis belum menemukan obat untuk mengobati virus baru yang mematikan ini.

Menurut pantauan WHO, jumlah manusia terinfeksi virus corona telah mencapai 80.000 lebih orang dan dapat dipastikan jumlah ini mengalami peningkatan yang cepat dari waktu ke waktu. (Ria Sari Febrianti/Solopos.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya