SOLOPOS.COM - Salah satu warga yang dikarantina di Graha Wisata Niaga Solo, Kamis (9/4/2020). (Solopos/Sunaryo Haryo Bayu)

Solopos.com, SOLO — Kasus positif Covid-19 di Solo memang tidak bertambah pada Sabtu (9/5/2020), namun ada jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal dunia bertambah. Meski demikian, jumlah PDP yang sembuh juga bertambah.

Berdasarkan data yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo, Sabtu, ada 141 PDP di Kota Solo. Dari jumlah tersebut, sebanyak 26 orang masih menjalani rawat inap. Sedangkan 24 PDP di Solo meninggal dunia.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Pasien Positif Covid-19 Kabur dari Jakarta ke Banyumas Naik Travel

Jumlah PDP Covid-19 di Solo yang meninggal dunia tersebut bertambah 1 orang/ kasus dibandingkan hari sebelumnya. Pada Jumat (8/5/2020), jumlah PDP yang meninggal dunia di Solo baru 23 orang.

Kabar baiknya, jumlah PDP di Solo yang sembuh juga bertambah. Pada Sabtu ini, jumlah PDP Covid-19 di Solo yang sembuh mencapai 91 orang. Pada Jumat lalu, jumlah PDP yang sembuh baru mencapai 88 orang sehingga kini bertambah tiga orang.

Mudik Dilarang, Tapi Bus AKAP Boleh Beroperasi, Pemerintah Mau Apa?

Selain kasus PDP Covid-19 di Solo yang sembuh dan meninggal dunia, tak ada tambahan kasus positif pada Sabtu. Artinya, jumlah pasien positif masih bertahan di angka 27 orang. Sebanyak 11 orang di antaranya sembuh, 12 masih menjalani rawat inap, dan 4 lainnya meninggal dunia.

Transmisi Lokal

Sebelumnya, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo kembali mencatatkan dua kasus positif baru pada Jumat (8/5/2020). Kedua kasus positif baru tersebut diduga merupakan transmisi lokal. Pasien ke-26 adalah istri dari pasien positif asal Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres yang dinyatakan sembuh pada Minggu (19/4/2020).

Suami di Malang Gergaji Leher Istri, Lalu Bunuh Diri

Pasien yang sembuh tersebut adalah kasus Covid-19 ke-4 yang terkonfirmasi positif pada Jumat (3/4/2020). Padahal, pasien ke-4 itu diduga tertular dari ayahnya yang meninggal saat masih berstatus PDP. Dugaan transmisi lokal muncul dari situ, mengingat terdapat kemungkinan penularan dari generasi kedua ke generasi ketiga.

“Pasien ke-26 ini sebelumnya berstatus PDP yang kemudian naik kelas jadi terkonfirmasi positif,” terang Ketua Pelaksana Gugus Tugas Kasus Covid-19 Solo, Ahyani, Jumat.

Anies ke Media Asing: Kasus Covid-19 Indonesia Lebih Besar dari Data Pemerintah

Diduga Akibat Kumpul-Kumpul

Sedangkan kasus positif Covid-19 ke-27 di Solo adalah seorang pria berumur 63 tahun asal Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon. Namun untuk kasus tersebut pihaknya belum mendapatkan riwayat bepergian. “Tapi infonya juga tidak ke mana-mana,” kata dia.

Lebih lanjut ia mengungkap kemungkinan transmisi lokal pada pasien ke-25 yang terkonfirmasi positif pada Kamis (7/5/2020). Pasien asal Kelurahan Joyotakan, Kecamatan Serengan tersebut diketahui tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar kota. Namun ia bekerja di salah satu toko meubel.

Hendak Jual Menu Berbuka, Warung di Jalan Purwodadi-Pati Hangus Terbakar

"Dia juga tidak bepergian ke mana-mana, tapi masih kumpul-kumpul. Bisa jadi tertular di situ,” jelas Ahyani.

Berikut sebaran kasus Covid-19 di Solo baik positif, PDP, maupun ODP, Sabtu (9/5/2020):

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya