Solopos.com, SUKOHARJO -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo belum berani membuka kembali objek wisata di tengah terus melonjaknya kasus Covid-19 di Kabupaten Jamu ini.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sukoharjo Darno mengatakan objek wisata yang dikelola Pemkab seperti Batu Seribu di Kecamatan Bulu masih ditutup untuk pengunjung sejak Maret lalu.
Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal
Begitu pula dengan objek wisata yang dikelola swasta seperti Waterboom Pandawa, The Heritage Palace Kartasura, dan lainnya juga masih ditutup.
"Belum ada kebijakan objek wisata boleh dibuka untuk pengunjung. Karena Sukoharjo masih berstatus KLB [Kejadian Luar Biasa] Covid-19," kata Darno, Selasa (23/6/2020).
Jadi Tersangka, Ini Sopir Mobil yang Tabrak Mesin Pompa di SPBU Bhayangkara Solo
Darno tak memungkiri pembukaan objek wisata di sejumlah daerah di Soloraya, salah satunya Kabupaten Karanganyar berdampak positif bagi daerah tersebut.
Pihaknya juga sudah menerima pengajuan permohonan operasional kembali objek wisata oleh pengelola swasta.
Namun permohonan tersebut ditolak pemkab lantaran kondisi wilayah masih dalam pandemi Covid-19. Menurutnya kebijakan pembukaan operasional tempat wisata kini tinggal menunggu perintah Bupati Sukoharjo.
"Sepanjang statusnya masih KLB, dan kasus Corona yang masih tinggi kemungkinan kecil untuk dibuka [operasional objek wisata]," katanya.
Atta Halilintar & Aurel Bakal Menikah di GBK, Undang Semua Subscribers
Lebih lanjut Darno menyampaikan berbagai persiapan dilakukan pihak pengelola kawasan wisata sebelum dibuka kembali untuk umum.
Persiapan ini tentunya dengan mengedepankan protokol kesehatan seperti penyediaan sarana prasarana cuci tangan, pengecekan suhu tubuh bagi pengunjung dan aturan menjaga jarak.
Harapannya pengunjung yang datang nantinya tidak berkerumun guna menekan penyebaran virus Corona.
Pendapatan Anjlok
Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo Siti Laela menambahkan kawasan objek wisata ditutup sejak pandemi Covid-19 melanda wilayah Indonesia pada Maret lalu.
Pengusaha Muda Ini Salip Jack Ma Jadi Orang Terkaya di China
Secara otomatis penutupan kawasan objek wisata berdampak pada anjloknya pendapatan daerah dari sektor pariwisata.
"Pendapatan hanya kita terima dari Januari-Februari saja Rp 94 juta. Sedangkan Maret sampai saat ini nol pendapatan," katanya.
Di tahun ini, Laela mengatakan Pemkab menargetkan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata senilai Rp 500 juta.