SOLOPOS.COM - Ilustrasi breaking news Covid-19. (Freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO – Klaster keluarga masih mendominasi kasus Covid-19 di Sukoharjo. Hal ini membuat Gugus Tugas segera mengevaluasi kembali prosedur karantina mandiri.

Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 tingkat Kabupaten Sukoharjo, Yunia Wahdiyati mengatakan karantina mandiri dinilai tidak efektif menekan penyebaran virus corona terutama pada klaster keluarga.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Masih banyak kasus karantina mandiri ini yang mengabaikan protokol covid-19. Jadi kasusnya bukan menurun tapi malah tambah tinggi,” kata dia kepada Solopos.com, Minggu (1/11/2020).

Sempat Ditolak Keluarga, Jenazah Positif Covid-19 di Sragen Akhirnya Dimakamkan Sesuai Protokol

Gugus Tugas akan mengoptimalkan kembali operasional rumah isolasi seperti Rumah Sehat Corona dan rumah isolasi yang tersebar di masing-masing desa/kelurahan. Selama ini banyak masyarakat melaksanakan karantina mandiri dan enggan memanfaatkan Rumah Sehat Corona maupun rumah isolasi desa/ kelurahan.

Yulia justru mengatakan keberadaan Rumah Sehat Corona di Barak Dalmas banyak dimanfaatkan pasien dari luar daerah. Seperti titipan dari Wonogiri, Klaten dan Karanganyar.

“Jadi nanti akan kita evaluasi lagi karantina mandiri. Karena selama di karantina mandiri dari segi pengawasan hanya bisa dilakukan lewat daring,” katanya.

Seratusan Wisatawan Ikut Rapid Test di Grojogan Sewu, Ini Hasilnya

Kasus positif Covid-19 di Kabupaten Sukoharjo melejit selama libur panjang. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 tingkat Kabupaten Sukoharjo mencatat terjadi peningkatan 41 kasus positif baru dalam dua hari terakhir.Merujuk update data kasus corona di Sukoharjo selama dua hari yakni 30-31 Oktober 2020 terdapat kenaikan 41 kasus positif. Perinciannya tanggal 30 Oktober 20220 ada kenaikan 19 kasus positif dan 31 Oktober 2020 naik 22 kasus.

“Penambahan kasus ini dari acara mantenan (hajatan), arisan, pertemuan keluarga. Lalu ada kasus yang pulang dari perjalanan ke luar kota,” kata Yunia.

Yunia tidak memungkiri selama libur panjang cuti bersama mobilitas masyarakat meningkat. Banyak masyarakat yang menghabiskan libur panjang dengan melakukan perjalanan ke luar kota.

HTM Bukit Sidoguro Klaten Naik Gaes…

Ada pula yang menggelar acara hajatan, pertemuan keluarga dan lainnya. Kondisi ini pun rentan terjadi penambahan kasus corona. Sebab masih banyak orang mengabaikan protokol covid-19 saat berkumpul.

Secara akumulasi kasus positif corona di Sukoharjo mencapai 1.074 kasus. Disisi lain, kasus positif sembuh juga naik 10 sehingga totalnya menjadi 842 kasus. Untuk positif meningga dunia juga naik satu menjadi 56 orang.

Berdasarkan update www.corona.sukoharjokab.go.id, saat ini kasus positif aktif masih 176 kasus. Terdiri dari 118 orang isolasi mandiri dan 58 orang menjalani rawat inap dirumah sakit.

Ini Dia Farah Primanita, Duta Rupiah Mahasiswa Solo

Untuk kasus positif meninggal naik satu dari 55 menjadi 56 orang. Sedangkan untuk suspek corona ada 831 orang yang terdiri dari sembilan isolasi mandiri, 34 rawat inap, 775 selesai pemantauan, 13 meninggal, dan 370 swap negatif.

Sebaran 176 kasus positif Covid-19 aktif tersebar di 12 kecamatan di Sukoharjo. Masing-masing Kecamatan Grogol 64 orang, Kartasura 42 orang, Sukoharjo tiga orang, Mojolaban 13 orang, Baki delapan orang, Tawangsari tiga orang, Bendosari 11 orang, dan Nguter tiga orang. Kemudian Kecamatan Polokarto 13 orang, Weru dua orang, Gatak 10 orang, dan Kecamatan Bulu tiga orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya