SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pengeroyokan (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, SOLO – Keributan di Kampung Mertodranan, Pasar Kliwon, Solo, Sabtu (8/8/2020), terekam dalam video viral di media sosial. Video itu memperlihatkan sekelompok orang tak dikenal menyerang keluarga Habib Umar Assegaf yang sedang melakukan acara midodaren.

Acara itu digelar tepat di rumah almarhum Assegaf bin Jufri, Jl. Cempaka No . 81 RT 001/RW 001Pasar Kliwon, Solo. Penyerangan dilakukan dengan dalih acara yang diadakan merupakan kegiatan keagamaan kaum Syiah.

Promosi Siap Mengakselerasi Talenta Muda, Pegadaian Lantik Pengurus BUMN Muda Pegadaian

Keributan di Kampung Metrodanan itu terekam dalam video di channel Youtube GMNU TV berjudul Detik-detik Keluarga Habib Salim Segaf Al-Jufri Solo di Keroyok dan di Aniaya. Dalam video tersebut terlihat kericuhan yang terjadi di luar rumah rumah.

Banteng Solo Bergerak Endus Adanya Upaya Bersih-Bersih Pendukung Gibran di Struktur Ranting PDIP 

Seorang pengendara terlihat digampar anggota kelompok orang tak dikenal itu. Setelah terjatuh beberapa orang langsung menggeroyok korban. Terdengar pula pekikan suara ajakan membunuh dari salah seorang anggota laskar.

Kronologi kejadian tersebut terekam pada video di channel Youtube Mawar Merah Indonesia. Ketika acara midodaren sedang berlangsung, sekitar pukul 17.45 WIB tiba-tiba sekelompok laskar yang kurang lebih berjumlah 100 orang datang dengan memakai tutup kepala sambil berteriak, “Allahu akbar, bubar, kafir.”

Ada juga yang berteriak Syiah bukan Islam, darahnya halal untuk di bunuh. Dari kelompok orang tak dikenal itu menjelaskan bahwa pembubaran dilakukan karena kegiatan yang dilakukan oleh keluarga Umar Assegaf merupakan kegiatan keagamaan Syiah. Sedangkan kelompok Syiah sangat ditentang kelompok laskar karena menganggap mereka bukan Islam.

Polisi Terjunkan 1 Peleton Brimob Amankan Kampung Mertodranan Solo Seusai Kericuhan 

Negosiasi

Jumlah kelompok orang tak dikenal diduga laskar itu makin bertambah sekitar 130 orang dan tidak lama kemudian aparat dari Polresta Solo tiba di tempat kejadian. Selanjutnya Kombes Andi Rifai Kapolresta Solo didampingi Kompol Pungki Mahendra, Kesek Intel Polresta Surakarta, Kepel Gatut Surakarta meminta waktu kepada kelompok laskar untuk melakukan negosiasi pada pihak keluarga Umar Assegaf.

Tetapi saat negosiasi berjalan selama 15 menit, sekelompok orang tak dikenal itu berteriak kalau negosiasi berlangsung terlalu lama. Sehingga aparat meminta waktu untuk bernegosiasi ulang.

Setelah dilakukan negosiasi ulang, pihak keluarga tetap tidak mau meninggalkan rumah sebelum  laskar membubarkan diri. Mereka khawatir jemaah akan dianiaya jika keluar rumah.

Kudu Tahu! Ini 7 Ciri-Ciri Warung Pakai Jin Pelaris 

Dan dari pihak penyerang juga tidak mau bubar sebelum kegiatan tersebut benar-benar dihentikan. Negosiasi telah dilakukan berulang kali, tetapi kedua belah pihak sama-sama kekeh tidak membubarkan diri.

Selang beberapa waktu sekitar tiga orang anggota keluarga si pemilik hajat keluar rumah. Saat beberapa keluarga tadi mengendarai motor, tiba-tiba seorang anggota kelompok orang tak dikenal yang memukul si pengendara motor hingga dengan tangan kosong. Dan ada yang melempari mereka dengan sebuah batu. Sehingga korban tadi mengalami luka-luka pada kaki, tangan, dan kepala. Korban langsung dibawa ke RS. Kustati solo.

Sekitar pukul 18.45 WIB saat azan isya terdengar, kelompok laskar membubarkan diri. Lalu pada pukul 20.55 WIB Habib Novel tiba dilokasi dan menyampaikan kepada Kompol Kapolresta Solo meminta kepolisian segera menangkap otak dari kericuhan di Kampung Mertodranan ini.

“Saya meminta kepada aparat keamanan terutama kepolisian segera menangkap otak dari kejadian malam ini. Jangan tangkap anak buahnya tetapi tangkap pimpinannya dan hadapkan kepada saya. Saya tidak mau ada kerusuhan di Solo. Saya mau Solo selalu aman. Jika polisi tidak bisa menyelesaikan masalah ini dan memproses para pelaku, terutama pimpinan dari kerusuhan. Ini akan saya turunkan seluruh umat islam dan muslim ke Solo ini,” terangnya.

Jadi Jutawan, Mbah Minto Klaten Hidup Nyaman

Kapolres Diserang

Diberitakan Solopos.com sebelumnya, Kapolresta Solo, Kombes Pol Andy Rifai, ternyata juga sempat jadi korban serangan sekelompok orang tidak dikenal saat terjadi kericuhan di RW 001 Mertodranan, Pasar Kliwon, Solo, Sabtu (8/8/2020) sore.

Insiden itu terjadi saat Andy berusaha mengawal warga dan keluarganya untuk dievakuasi dari kediaman mereka. Andy lupa berapa kali dirinya kena pukul. (Fajar Heru Laksono/JIBI/Solopos.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya