SOLOPOS.COM - Kawasan makam Bendungan, RT RT 004/RW 006, Desa Klodran. Colomadu, yang terkena longsor pada akhir 2018. Hingga saat ini dinding sungai bekas longsor belum dicor. Foto diambil Rabu (29/1/2020). (Solopos/M. Aris Munandar)

Solopos.com, KARANGANYAR – Wilayah terdampak longsor di kawasan Dusun Bendungan, Desa Klodran, Colomadu, Karanganyar, pada 2018 sampai saat ini belum tertangani.

Kawasan tersebut dibiarkan begitu saja yang membuat warga cemas, apalagi saat hujan turun.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Solopos.com disuguhi pemandangan sebuah kijing dengan posisi terbalik di bantaran aliran Sungai Pepe, Dusun Bendungan RT 004/RW 006, Desa Klodran, Colomadu, Karanganyar.

Kijing tersebut jatuh ketika terjadi longsor di kawasan pemakaman Bendungan pada akhir 2018.

Patut Dicoba! Tips Agar Tak Mendengkur saat Tidur

Longsor terjadi akibat tanah yang tergerus air ketika hujan deras. Di tebing bekas longsor tersebut terdapat kain kafan yang bergelantungan dan mulai berubah warna menjadi cokelat.

Gejala hingga Cara Pencegahan Virus Corona

“Kain kafan yang bergelantungan tersebut merupakan bekas kain kafan enam mayat yang dipindahkan akibat terkena longsor. Jadi mayatnya dipindahkan, tetapi kainnya masih bergelantungan di tanah bekas longsor,” kata juru kunci kuburan Bendungan, Endang, saat berbincang dengan Solopos.com di lokasi, Rabu (29/1/2020).

Driver Ojol Cantik Ini Melawan saat Dipepet Penumpang Laki-laki Nakal

Kawasan makam Bendungan, RT RT 004/RW 006, Desa Klodran. Colomadu, yang terkena longsor pada akhir 2018. Hingga saat ini dinding sungai bekas longsor belum dicor. Foto diambil Rabu (29/1/2020). (Solopos/M. Aris Munandar)
Kawasan makam Bendungan, RT RT 004/RW 006, Desa Klodran. Colomadu, yang terkena longsor pada akhir 2018. Hingga saat ini dinding sungai bekas longsor belum dicor. Foto diambil Rabu (29/1/2020). (Solopos/M. Aris Munandar)

Akibat longsor tersebut, enam mayat dipindahkan dan dua lainnya hilang terbawa aliran arus sungai.

Mahasiswi Cantik UNS Solo Sukses Jualan Sari Lemon Beromzet Ratusan Juta

Dahulu, di kawasan makam tersebut terdapat beberapa pohon yang berfungsi untuk menyangga tanah, karena letak makam berdekatan dengan sungai.

Lantaran ada proyek normalisasi sungai, pohon-pohon tersebut ditebang dan sebagian tanah di bantaran sungai dikeruk.

27 Tahun Mengurung Diri di Rumah, Perempuan Ini Ditemukan Mirip Genderuwo

“Seharusnya dinding sungai dibeton atau diberi bronjong batu. Sehingga bisa berfungsi sebagai penyangga tanah agar tidak longsor,” terang Endang.

Sebagian dinding sungai di sebelah timur sudah dibeton. Menurut informasi yang diperoleh Endang, setelah normalisasi sungai semua dinding sepanjang 2 kilometer bakal dibeton. Tetapi pada kenyataannya hanya sekitar 1,5 kilometer.

Bocah Anggota PSHT Sragen Meninggal Seusai Latihan, Pelatih Bebas Jeratan Hukum

“Di sekitar kawasan makam hingga dam air dinding belum dibeton. Istilahnya, proyek pembangunan terhenti. Karena semua wilayah yang di normalisasi sudah dikeruk, tetapi dinding sungai yang dibeton belum tercapai semua,” sambung dia.

Memasuki musim penghujan, Endang dan warga sekitar, khususnya ahli waris yang keluarganya dimakamkan di area tersebut khawatir.

Merinding! Cerita Driver Ojol Antar Makanan ke TPU Purwoloyo Solo

Jika aliran sungai deras, dinding itu berpotensi longsor. Sehingga bisa menyebabkan kijing dan mayat hanyut atau hilang.

Sungai Bengawan Solo di kawasan makam Bendungan, RT RT 004/RW 006, Desa Klodran. Colomadu, yang terkena longsor pada akhir 2018. Foto diambil Rabu (29/1/2020). (Solopos/M. Aris Munandar)
Sungai Bengawan Solo di kawasan makam Bendungan, RT RT 004/RW 006, Desa Klodran. Colomadu, yang terkena longsor pada akhir 2018. Foto diambil Rabu (29/1/2020). (Solopos/M. Aris Munandar)

Bakal Jadi Miliarder, Warga Kebonarum Klaten Ini Malah Galau

Sejak kejadian tersebut, menurut Kepala Dusun Bendungan, Galih Radiyatma, sudah tiga kali dilakukan peninjauan dari dinas terakiat.

Dua kali dari Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Bengawan Solo dan satu kali dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo.



Kisah Pilu Rehan, Bocah SD Wonogiri yang Terpaksa Sering Bolos karena Urus Nenek

“Dari kunjungan tersebut mereka mengatakan akan diajukan anggaran ke Balai PSDA Pusat. Tetapi hingga saat ini belum ada realisasinya,” kata dia saat berbincang dengan Solopos.com.

27 Kucing di Jaten Karanganyar Mati Massal Terjangkit Virus

Sebelumnya, dari pihak Desa Klodran sudah mau menganggarkan untuk perbaikan dinding sungai, khusunya di area makam.

Pemkot Solo Bangun Taman Air Apung Senilai Rp50 Miliar, di Sini Lokasinya

“Setelah kami hitung biayanya mencapai Rp2 Miliar. Jadi dana desa tidak mampu,” imbuh Galih Radiyatma.

Kisah Mistis Driver Taksi Online Mengaku Angkut Sepasang Kekasih, Seperti Habis Keramas

Pihaknya berharap, dinding sungai yang belum dicor segera ditangani. Sebab, jika dibiarkan bisa menambah jumlah kijing yang hilang akibat longsor saat air sungai banjir.

Lowongan Kerja Terbaru, Klik di Sini!

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya