SOLOPOS.COM - KSAD Jenderal Dudung Abdurachman (Youtube)

Solopos.com, JAKARTA — Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman mengakui dirinya tak selalu satu pendapat dengan atasannya, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Namun Dudung membantah perbedaan pendapat itu bentuk ketidakakuran antara dirinya dengan Panglima TNI.

Promosi Digitalisasi Mainkan Peran Penting Mendorong Kemajuan UMKM

“Saya baru pulang dari Pekanbaru, ada isu katanya saya ada perbedaan pendapat dengan Panglima, itu biasa. Zaman Pak Hadi (Hadi Tjahjanto) dengan Pak Andika (Andika Perkasa), zaman Pak Hadi dengan Pak Gatot (Gatot Nurmantyo), Pak Mulyono dengan Pak Gatot, itu biasa,” ujar Dudung seperti dikutip Solopos.com dari kanal Youtube KompasTV, Kamis (15/9/2022).

Dudung menambahkan, perbedaan pendapat yang berkaitan dengan hal-hal yang berhubungan dengan TNI itu sebagai hal yang biasa.

Baca Juga: Tak Akur, Panglima TNI Tak Dilapori KSAD Soal Kematian Anggota Kopassus

Apalagi antara Dudung dan Andika Perkasa sama-sama jenderal yang punya pandangan jauh ke depan.

Namun secara umum, tandas Dudung, dirinya selalu melaksanakan perintah dari atasannya, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

“Tetapi pada umumnya, kemarin saya melaksanakan tugas-tugas itu juga dari Panglima TNI. Kita menyiapkan pasukan, mendidik pasukan, setelah itu digunakan oleh Panglima TNI untuk di Papua. Jadi tidak benar kalau ada hal-hal terjadi gesekan dan sebagainya,” jelas Dudung yang namanya mulai tenar saat mencopoti spanduk dan baliho terkait Habib Rizieq Shihab pada November 2020 dalam kapasitas sebagai Pangdam Jaya.

Baca Juga: Disebut Tak Harmonis, Jenderal Dudung Kandidat Kuat Pengganti Andika Perkasa

Sebagaimana diketahui, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman diisukan tidak akur.

Dalam berbagai kegiatan dua jenderal TNI itu sering tidak terlihat bersama, padahal keduanya adalah atasan dan bawahan.

Puncaknya terjadi pada Rapat Komisi I tanggal 5 Agustus 2022. Jenderal Dudung tidak hadir mendampingi Andika Perkasa sehingga memicu protes dari anggota Komisi I.

Baca Juga: Segera Pensiun, Ini Profil Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa

Anggota Komisi I dari FPDIP Effendi Simbolon bahkan menyebut TNI seperti gerombolan karena ada ketidakpatuhan yang dibiarkan.

Ucapan Effendi Simbolon ini memicu protes keras dari kalangan tentara.

Seusai rapat, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menyatakan tidak ada masalah antara dirinya dengan Jenderal Dudung.

Baca Juga: Pengamat Militer: Disharmoni Panglima TNI dan KSAD Terkait Pilpres

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya