SOLOPOS.COM - KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman.(Bisnis-Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA — Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman meminta anak buahnya menghentikan protes kepada Effendi Simbolon setelah anggota Komisi I DPR dari FPDIP itu meminta maaf terkait pernyataannya bahwa TNI seperti gerombolan.

Instruksi KSAD itu disampaikannya saat menggelar jumpa pers di kantornya, Kamis (15/9/2022).

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

“Saya sampaikan kepada seluruh jajaran agar menghentikan kegiatan-kegiatan menyampaikan secara perorangan dan sebagainya, sudah cukup. Beliau sudah minta maaf. Kita harus lebih dewasa, harus lebih legawa,” ujar Dudung seperti dikutip dari Breaking News Kompas TV.

Dia berharap munculnya kemarahan prajurit TNI dan sejumlah masyarakat akibat perkataan Effendi yang menyebut TNI seperti gerombolan dapat menjadi pembelajaran bagi seluruh pihak agar menjaga ucapan.

Baca Juga: MKD DPR Hentikan Aduan Dugaan Pelanggaran Etik Effendi Simbolon

Ucapan yang dilontarkan ke publik, kata dia, hendaknya berdasarkan data serta fakta akurat sehingga tidak menyinggung pihak lain.

Selanjutnya, Dudung meminta kepada seluruh prajurit TNI AD agar tidak membesar-besarkan masalah tersebut.

“TNI sudah terbiasa menghadapi tantangan-tantangan yang sulit sekalipun nyawa. Kalau hanya berita-berita seperti itu, kecil bagi kami untuk menghadapinya,” ucap Dudung.

Baca Juga: MKD DPR Panggil Effendi Simbolon Terkait Ucapan TNI seperti Gerombolan

Sehari sebelumnya, Effendi Simbolon menyampaikan permintaan maaf kepada TNI atas pernyataan yang dilontarkannya bahwa TNI gerombolan saat rapat kerja bersama dengan Kementerian Pertahanan dan Panglima TNI pada tanggal 5 September lalu.

“Dari lubuk hati saya yang dalam, saya mohon maaf atas apa pun perkataan saya yang menyinggung, yang menyakiti, membuat tidak nyaman,” kata Effendi seperti dikutip Antara.

Baca Juga: Anggota FPDIP Picu Marah Tentara, Pakar: Pernyataan TNI Gerombolan Tidak Etis

Ia juga mengatakan permohonan maaf tersebut kepada seluruh prajurit TNI yang bertugas ataupun yang sudah purna, dari mulai tamtama, bintara, hingga perwira, termasuk para pihak lain yang tidak nyaman dengan perkataan tersebut.

“Kepada Panglima TNI saya juga mohon maaf, kepada Kepala Staf Angkatan Darat saya mohon maaf, dan juga Kepala Staf Angkatan Laut, Kepala Staf Angkatan Udara yang juga mungkin merasa hal yang kurang nyaman,” ujar Effendi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya