SOLOPOS.COM - Ilustrasi Investasi (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, BOYOLALI – Realisasi investasi masuk ke Kabupaten Boyolali terus mengalami kenaikan, bahkan saat tahun awal pandemi Covid-19 pada 2020. Pada triwulan I atau dari Januari hingga Maret 2022 , nilai investasi yang masuk ke Kota Susu ini sudah hampir menyentuh target investasi 2022.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Boyolali, Purnawan Raharjo, mengungkapkan pada 2020 nilai investasi Boyolali mencapai Rp1,675 triliun.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Di saat pandemi, banyak orang memperkirakan investasi akan menurun. Tapi ternyata malah melebihi target pada 2020 yang 1,4 triliun,” kata dia saat dijumpai Solopos.com di kantornya, Senin (30/5/2022).

Purnawan menjelaskan pada saat awal pandemi, sektor-sektor yang mendominasi berasal dari perdagangan besar dan eceran. Selain itu, Purnawan mengungkapkan sektor usaha dominan lainnya yakni sektor reparasi, perawatan mobil serta sepeda motor.

“Terlebih saat pandemi, perdagangan seperti masker dan hand sanitizer juga banyak. Kemudian toko-toko retail yang menjual kebutuhan pokok. Kan orang pasti tetap membeli kebutuhan pokok,” jelas dia.

Baca juga: Sanksi untuk 4 CASN Pemkab Boyolali yang Mundur: Kena Blacklist

Lebih lanjut, Purnawan menjelaskan pada 2021 target investasi Boyolali juga naik menjadi Rp1,475 triliun. Purnawan juga mengatakan nilai investasi yang masuk melebihi target, yaitu 1,988 triliun.

Untuk sektor usaha yang dominan, Purnawan menjelaskan masih sama seperti tahun 2020 yaitu perdagangan besar dan eceran; reparasi dan perawatan mobil serta sepeda motor.

“Target investasi dari tahun 2022 ada Rp1,7 triliun, kemudian nilai investasi yang didapat pada triwulan I atau mulai Januari hingga Maret sudah mencapai 1,533 triliun,” kata dia. Purnawan optimistis target investasi pada 2022 akan terealisasikan dengan jumlah yang sudah hampir menyentuh target pada triwulan pertama.

Baca juga: Pedes Nampol, Harga Cabai Rawit Merah di Boyolali Tembus Rp90.000/Kg

Sementara itu, Bupati Boyolali, Said Hidayat, mengungkapkan kemudahan birokrasi adalah salah satu faktor penentu iklim investasi di Boyolali. “Beberapa langkah reformasi birokrasi telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten [Pemkab Boyolali], di antaranya penyederhanaan birokrasi dan pemangkasan aturan serta alur terkait perizinan,” jelas Said.

Perizinan Satu Pintu

Ia mengatakan alur perizinan yang awalnya berjumlah puluhan dipangkas menjadi beberapa aturan saja. Selain itu, semua perizinan dilaksanakan dengan model satu pintu dan dapat dilaksanakan secara daring lewat Online Single Submission (OSS).

“Pembinaan profesionalitas pegawai juga terus kami lakukan dan kami dorong. Peningkatan sumber daya manusia juga terus kami benahi,” jelas Said.

Baca juga: HUT ke-175 Kabupaten Boyolali, Begini Harapan Warga

Said mengatakan bukti dari profesionalitas birokrasi di Boyolali adalah dengan didapatkan penghargaan wajar tanpa pengecualian (WTP) dari BPK RI sebelas kali berturut-turut.

Kabupaten Boyolali, lanjut Said, juga mendapatkan peringkat pertama dalam Monitoring Center of Prevention dari KPK RI.

“Bahkan mencapai nilai tertinggi dalam survei penilaian integritas yang dilakukan KPK RI serta penghargaan pelayanan publik dengan kategori sangat baik dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi,” jelas Said.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya