SOLOPOS.COM - Ilustrasi investasi. (Dok. JIBI/Solopos)

Solopos.com, SEMARANG — Jawa Tengah (Jateng) saat ini disebut-sebut sebagai salah satu daerah tujuan investasi, baik bagi penanam modal asing (PMA) maupun penanam modal dalam negeri (PMDN). Hal itu tak terlepas dengan ketersedian lahan investasi yang berlimpah, infrastruktur yang memadai maupun biaya produksi, khususnya upah tenaga kerja yang murah.

Data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng bahkan menyebutkan selama kurun waktu 2015 hingga September 2019, investasi yang mampu dicapai Jateng mencapai Rp211,19 triliun.

Promosi Mabes Polri Mengusut Mafia Bola, Serius atau Obor Blarak

Dari jumlah sebanyak itu, investasi dari PMA mencapai Rp110,85 triliun di 4.964 proyek dengan serapan 335.753 tenaga kerja. Sedangkan dari PMDN, investasi yang dicapai sekitar Rp100,34 triliun di 7.121 proyek dengan serapan 221.071 tenaga kerja.

“Sedangkan di 2019 ini target investasi kami [Jateng] mencapai Rp47,45 triliun. Hingga semester pertama kemarin sudah tercapai Rp36,16 triliun, dengan perincian Rp22,6 triliun dari PMA di 961 proyek dan Rp13,52 triliun di 1.904 proyek,” ujar Ratna saat menggelar jumpa pers di Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, Rabu (30/10/2019).

Baca juga: Kejar Ekonomi 7%, Jateng Butuh Investasi Rp700 Triliun

Ratna menambahkan dari sekian banyak sektor industri yang diminati investor di Jateng, sektor energi menjadi penyumbang terbesar, disusul sektor gamen, farmasi, kimia, dan makanan.

Sedangkan untuk lima kabupaten/kota yang paling diminati investor, Kabupaten Jepara menjadi urutan teratas sebagai daerah yang paling banyak menarik perhatian investor.

“Mungkin karena Jepara itu ketersediaan lahannya untuk investasi masih banyak. Selain itu, biaya produksi atau upah tenaga kerjanya juga murah,” ujar Ratna.

Baca juga: Jateng Berpotensi Lampaui Target Investasi Lagi, Begini Indikasinya...

Selain Jepara, beberapa daerah lain juga diminati investor baik dari luar negeri maupun lokal. Beberapa daerah itu, yakni Kabupaten Batang di urutan kedua, disusul Kabupaten Cilacap, Kota Semarang, dan Kabupaten Sukoharjo.

Sementara investor luar negeri yang paling banyak menanamkan modalnya di Jateng merupakan para pengusaha asal Jepang, disusul Korea Selatan, dan Singapura. “Investor dari Jepang bahkan memberikan kontribusi sekitar 62% dari total investasi yang ada di Jateng,” terang Ratna.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya