SOLOPOS.COM - Ilustrasi lampu PJU. (Solopos-Dok)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Kondisi ruas jalan penghubung Tawang, Weru (Sukoharjo) dengan Cawas (Klaten) gelap gulita pascarobohnya tujuh panel pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) akibat diterjang lisus, Senin (2/12/2019).

Padahal, ruas jalan itu rawan aksi kriminal jalanan yang menyasar para pengguna jalan.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Informasi yang dihimpun , Selasa (3/12/2019), hujan lebat disertai angin kencang mengakibatkan tujuh panel PLTS yang memasok penerangan jalan umum di sepanjang jalan penghubung antardaerah itu.

Alhasil, kondisi ruas jalan gelap gulita lantaran lampu penerangan jalan mati. Hal ini mengganggu kenyamanan para pengguna jalan yang melewati jalur itu.

Kepala Desa Tawang, Kecamatan Weru, Maryanto, mengatakan lantaran kondisi jalan gelap gulita sehingga rawan terjadinya aksi kriminal jalanan seperti penjambretan dan pembegalan. Para pengguna jalan harus ekstra hati-hati dan waspada apabila melewati jalur Tawang-Cawas pada malam hari.

“Memang rawan aksi kriminal jika malam hari. Apalagi sekarang kondisi jalan gelap gulita. Tak ada penerangan jalan bagi pengguna jalan,” kata dia, saat berbincang dengan , Selasa.

Lokasi panel PLTS yang roboh tak jauh dari Puskesmas Weru dan Kantor Kecamatan Weru. Di lokasi itu dipasang beberapa panel PLTS di pinggir ruas jalan. Sementara panel PLTS lain berjarak cukup jauh yakni lebih dari 500 meter.

Petugas dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Sukoharjo telah mengambil panel PLTS sesaat setelah kejadian. Panel PLTS itu disimpan lantaran harganya cukup mahal.

“Saya berharap panel PLTS yang roboh segera diperbaiki. Kasihan para pengguna jalan yang melewati ruas jalan Tawang-Cawas. Paling tidak dua panel-tiga panel PLTS dipasang lagi,” ujar dia.

Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Bidang Bina Marga DPUPR Sukoharjo, Agus Purwanto, mengatakan petugas masih memperbaiki panel PLTS yang roboh akibat diterjang lisus. Mereka menyimpan komponen-komponen panel PLTS yang masih berfungsi.

Agus belum dapat memastikan waktu perbaikan panel PLTS yang roboh. Sebagian besar komponen panel PLTS rusak lantaran terbentur keras ke tanah saat roboh.

“Panel PLTS itu bantuan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada 2017. Pemasangan panel PLTS diprioritaskan di wilayah pinggiran yang belum ada lampu penerangan jalan umum,” papar dia.

Jumlah panel PLTS tersebar di 160 titik di Sukoharjo seperti Weru dan Tawangsari. Agus bakal berkoordinasi dengan pemerintah pusat ihwal perbaikan panel PLTS agar bisa secepatnya memasok listrik untuk lampu penerangan jalan umum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya