SOLOPOS.COM - Sturgis Motorcycle Rally menjadi penyebar besar virus corona, berdasarkan sebuah penelitian (Detik.com/AP)

Solopos.com, JAKARTA -- Sebuah Event otomotif di Amerika Serikat dianggap sebagai superspreader (penular super) Covid-19. Hasi penelitian menyebut ratusan ribu orang terpapar virus corona terkait kegiatan itu.

Event otomotif yang dimaksud bertajuk Sturgis Motorcycle Rally, sebuah hajatan tahunan yang tetap digelar pada pertengahan Agustus 2020 meski tengah terjadi pandemi Covid-19.

Promosi Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Beri Bantuan bagi Warga Terdampak di Demak

Sturgis Motorcycle Rally yang dilangsungkan di South Dacota diduga telah menyebabkan ratusan pesertanya positif corona. Namun laporan penelitian terbaru menyebutkan kalau efek penyebarannya kini berkali-kali lipat.

Gila-Gilaan, Moge Perang Asal Rusia Ini Cuma Buat Dagang Kopi Keliling

Sebuah penelitian yang dirilis oleh University of Bonn-affiliated Institute for Labor Economics (IZA), menyebut ratusan ribu kasus positif corona di Amerika Serikat pada periode 2 Agustus sampai 2 September terkait erat dengan event Sturgis Motorcycle Rally.

Peneliti memperkirakan kalau 19% dari 1,4 juta kasus Covid dalam periode tersebut (atau total sebanyak 266.796 kasus) bisa dilacak terkait dengan Sturgis Motorcycle Rally.

Event otomotif bertajuk Sturgis Motorcycle Rally. (Detik.com/AP Photo)

Besarnya jumlah penularan positif corona akibat event ini juga menyebabkan kerugian finansial dalam angka fantastis. Diestimasi, biaya kesehatan yang harus dikeluarkan akibat superspreder ini mencapai USD12,2 miliar.

Dilarang Masuk Museum Gara-Gara Baju Belahan Dada Rendah, Mahasiswi Ini Protes

Penelitian Dibantah

Tak main-main, event Sturgis Motorcycle Rally tahun mendatangkan 460.000 kendaraan dari seluruh Amerika Serikat. Berbagai acara digelar selama beberapa hari penyelenggaraan. Mulai dari kontes modifikasi, demo produk, sampai konser musik.  Semua aktivitas tersebut dilakukan sama sekali tanpa mengikuti protokol kesehatan yang dianjurkan.

Vokalis band Smash Mouth, salah satu pengisi acara tersebut, malah melontarkan kata-kata provokasi ke penonton yang berkumpul. "Kita berkumpul bersama malam ini. Dan kita kembali menjadi manusia. F*** Covid," serunya dilansir dari Detik.com, Sabtu (12/9/2020).

Disebutkan, warga sekitar dalam sebuah jajak pendapat yang digelar sebelum event, sebenarnya menolak kegiatan tersebut. Namun kenyataannya, ketika acara digelar banyak dari mereka yang ikut turun ke jalan dan berpartisipasi di berbagai kegiatan. Ini menambah besar penyebaran virus.

Tak Yakin Peroleh Air, Ini yang Dilakukan Petani di Selogiri Wonogiri

Namun, Laporan penilitian IZA ini dibantah oleh Gubernur South Dacota Kristi Noem. Dia menuding laporan penelitian itu sebagai kisah fiksi, dan bukan kenyataan yang terjadi di lapangan.

"Laporan penelitian ini bukan ilmiah, itu fiksi. Bersembunyi di bawah nama penelitian akademis. Laporan ini tak lain hanya merupakan serangan terhadap mereka yang mengekspresikan kebebasan pribadi dengan mendatangi Sturgis," seru Noem dikutip dari The Drive.

Seorang epidemologi dari South Dacota, Dr. Joshua Clayton, juga menyangkal hasil penelitian tersebut. Dia menyebut dibukanya kembali beberapa sekolah di wilayah mereka menandakan kalau situasinya tidak seburuk itu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya