SOLOPOS.COM - Tangkapan layar twitter Jeanne terhadap keluhannya kepada Petugas Museum. (Istimewa/Twiiter/jeavnne)

Solopos.com, PARIS — Museum terbesar di Paris Musee D’Orsay dituduh melakukan diskriminasi dan seksisme setelah menolak masuk seorang mahasiwi dengan baju belahan dada rendah. Masalah ini diketahui setelah Jeanne mahasiswi yang bersangkutan mengunggah curhatannya tersebut di media sosial Twitter.

Marak Hourglass Challenge, Cewek Seksi Pamer Lekuk Tubuh di Balik Daster

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jaenne menceritakan pengalamannya itu lewat akun Twitternya, @jeavnne. Dia juga memposting foto dirinya duduk di sebuah restoran empat jam sebelum pergi ke museum itu.

Dalam unggahan Twitter tersebut, dia menggambarkan dua petugas museum wanita menghampirinya dan tidak mengizinkannya masuk kecuali jika dia mengenakan jaket.

Dia bertanya kepada petugas dengan jelas kenapa baju yang memperlihatkan belahan dadanya itu menjadi masalah. Jeanne juga merasa hal ini sangatlah tidak masuk akal, di saat ia memasuki sebuah museum yang menampilkan sejumlah lukisan dan patung yang telanjang.

Tung Pang Cycling, Pesepeda Seksi yang Foto-Fotonya Bikin Ngilu

Patung dan Lukisan Telanjang

Museum Musee D’Orsay merupakan salah satu daya tarik wisatawan terbesar di Paris, dan merupakan rumah bagi patung dan lukisan telanjang karya agung Edouard Manet dan Gustave Courbet.

Setelah itu ia juga menceritakan bahwa petugas itu bersikeras mengatakan, aturan adalah aturan tanpa memberi tahu secara jelas, aturan mana yang telah dia langgar. Dalam tulisan itu Jaenne mengatakan bahwa ia merasa sangat malu.

“Saya merasa sangat malu. Saya merasa orang melihat payudara saya, saya hanyalah seorang wanita yang mereka seksualkan,” ungkap Jaenne dalam postingannya tersebut. Ia juga menerangkan bahwa ia diizinkan masuk setelelah dirinya bersedia mengenakan jaketnya.

Saat Jeanne masuk museum itu, dia melihat banyak wanita yang juga mengenakan atasan yang terbuka. Banyak pengunjung museum yang mengenakan Hitler neck dan pakaian model crop top yang memperlihatkan perutnya.

Jeanne menutup postingan tersebut dengan mengatakan pendapatnya bahwa standar ganda petugas itu seharusnya tidak menjadi penghalang askesnya ke budaya dan pengetahuan.

Bodinya Molek! Alica Schmidt Tak Suka Punya Gelar Atlet Terseksi

Minta Maaf

Dikutip dari BBC, Jumat (11/9/2020), ketika unggahan itu viral, museum menanggapi unggahan tersebut dengan menghubungi Jeanne secara pribadi. Mereka menyesali dan meminta maaf atas kejadian yang dialami Jeanne itu.

Jeanne mengatakan dia puas dengan telepon itu, tetapi tweet singkatnya itu malah membuatnya menuai berbagai kecaman dari netizen.

Hal ini merupakan insiden terbaru yang menunjukkan Prancis tidak selalu memenuhi reputasinya sebagai wadah kebebasan, khususnya mengenai tubuh wanita.

Pada bulan Agustus 2020, Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin menegur petugas di Pantai Selatan Prancis meminta tiga orang pengunjung untuk menutupi dadanya.

Lalu jaringan Supermarket Casino juga meminta maaf, karena penjaga keamanan yang melarang masuk seorang wanita dengan alasan pakaian yang terlalu terbuka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya