SOLOPOS.COM - Ilustrasi kabur dari penjara. (Antara)

Solopos.com, JAKARTA — Polda Metro Jaya akhirnya membeberkan cara narapidana asal China bernama Cai Changpan alias Cai Ji Fan untuk melarikan diri dari Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Tangerang, Banten. WN China itu melakoni drama delapan bulan di LP Tangerang sebelum kabur dari penjara dengan menggali dua kantong tanah setiap harinya.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Yusri Yunus mengemukakan bahwa narapidana tersebut rela menggali tanah dua kantong per hari selama delapan bulan hanya untuk kabur dari LP Tangerang, Banten. Menurut Yusri untuk melarikan diri itu, setiap hari, narapidana Cai Ji Fan membuang dua kantong tanah tersebut ke tempat sampah dan tidak terdeteksi oleh petugas jaga.

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Peneliti China Sebut Radiasi Bulan 200 Kali Bumi, Apa Manfaatnya?

"Jadi dari pengakuan teman sekamarnya, napi ini setiap hari menggali lubang yang menghasilkan dua kantomg plastik dan dibuang ke tempat sampah," tuturnya, Kamis (1/10/2020).

Setara 2 Truk

Yusri mengatakan bahwa tanah yang dikumpulkan narapidana Cai Ji Fan tersebut terkumpul cukup banyak. Jika diilustrasikan, kata Yusri, tanah yang ia gali untuk kabur dari LP Tangerang itu setara dengan dua dump truck.

"Dengan hitung diameter 2,5 dan panjang 30 meter itu cukup banyak (tanah bekas galiannya) dan jika dihitung dump truck bisa hampir 2 dump truck," katanya.

Kencangkan Organ Kewanitaan Pakai Suntik Stem Cell sedang Tren

Seperti diketahui, Kementerian Hukum dan HAM telah membentuk tim khusus untuk melakukan investigasi terkait dengan kaburnya seorang napi itu. Kemenkumham juga melibatkan Polda Metro Jaya untuk mencari narapidana itu dan telah memasukan nama terpidana mati kasus narkoba itu ke dalam daftar pencarian orang (DPO).

Cai Ji Fan merupakan warga negara China dan telah divonis hukuman mati.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

PKB Dinilai Perkuat Politik Islam Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKB Dinilai Perkuat Politik Islam Pemerintahan Prabowo-Gibran
author
Newswire , 
Chelin Indra Sushmita Jumat, 26 April 2024 - 13:29 WIB
share
SOLOPOS.COM - Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar di Kantor DPP PKB, Jakarta, Rabu (24/4/2024). (Antara/Aditya Pradana Putra)

Solopos.com, JAKARTA — Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs, Ahmad Khoirul menilai masuknya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memperkuat politik Islam dalam pemerintahan pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

“Masuknya PKB akan mengokohkan dukungan politik islam moderat terhadap pemerintahan baru Prabowo-Gibran,” kata Ahmad Khoirul dalam siaran pers, Jumat (26/4/2024).

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Ahmad Khoirul menjelaskan, PKB merupakan satu satunya partai yang merepresentasikan ideologi dan kekuatan politik Nahdliyyin. Nahdliyyin sendiri merupakan sebutan untuk para pengikut Nahdlatul Ulama yang merupakan organisasi Islam terbesar di Indonesia.

Selain itu, sosok Muhaimin Iskandar selaku Ketua Umum PKB juga dianggap sebagai salah tokoh Nahdlatul Ulama sehingga dinilai dapat menarik dukungan tokoh Islam untuk mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.

Koran Solopos

Kekuatan politik Islam di pemerintahan Prabowo-Gibran juga diperkirakan Ahmad Choirul akan semakin kuat dengan adanya Partai Amanat Nasional (PAN) di dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).

“Di koalisi Prabowo-Gibran baru ada PAN selaku partai berbasis Ormas Islam Muhammadiyah,” kata dia.

Dengan kondisi tersebut, dia memperkirakan dukungan tokoh Islam besar dari legislatif dan eksekutif terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran nanti akan semakin kuat

Emagazine Solopos

Sebelumnya, PKB menyatakan sikap mendukung pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029.

“Saya rasa sudah tidak perlu dijawab, sudah cetho (jelas mendukung Prabowo-Gibran),” kata Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar saat memberikan keterangan pers di Kantor DPP PKB, Jalarta, Kamis (25/6/2024).

Hal itu saat disampaikan Muhaimim saat ditanyakan terkait pertemuannya dengan Prabowo di Jakarta, Rabu (24/4) siang. Terkait apakah PKB akan berada di dalam pemerintahan atau tidak, Muhaimin menjawab sudah jelas.

Interaktif Solopos

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengatakan Ketua Umum Muhaimin sudah mengatakan kerja sama dengan Prabowo.

Terkait apakah PKB akan berada di dalam pemerintahan atau tidak, Gus Jazil menyatakan masih menunggu pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih pada 20 Oktober 2024.

PKB merupakan partai kedua setelah Partai Nasdem dinakhodai Surya Paloh yang menyatakan dukungan kepada Prabowo-Gibran. Tersisa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang belum menyatakan sikap, sebagai partai dalam Koalisi Perubahan pengusung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar pada Pemilu 2024.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

PPP Dukung Paryono PDIP Jadi Cabup di Pilkada Karanganyar

PPP Dukung Paryono PDIP Jadi Cabup di Pilkada Karanganyar
author
Kaled Hasby Ashshidiqy Jumat, 26 April 2024 - 13:01 WIB
share
SOLOPOS.COM - Jajaran pengurus DPC PPP Karanganyar bertemu memberikan dukungan kepada Paryono di rumahnya. (Istimewa/DPC PPP Karanganyar)

Solopos.com, KARANGANYAR — DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Karanganyar memantapkan dukungan untuk anggota DPR dari PDIP, Paryono, sebagai bakal calon bupati dalam Pilkada Karanganyar pada 27 November 2024 nanti.

Dukungan kepada Wakil Bupati (Wabup) Karanganyar periode 2008-2013 ini sesuai hasil rapat internal partai tersebut.

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Ketua DPC PPP Karanganyar, Agus Basuki, telah menyampaikan dukungan tersebut secara langsung kepada Paryono saat jajaran Pengurus DPC berkunjung dan bersilaturahmi ke kediamannya.

“Kami sudah bertemu dengan Pak Paryono, dan menyampaikan langsung bahwa kami mendukung beliau,” kata pria yang karib disapa Abas itu kepada Solopos.com, Jumat (26/4/2024).

Koran Solopos

Abas mengatakan berdasarkan rapat internal partai, seluruh pengurus di semua tingkatan sepakat untuk mendukung Paryono sebagai bakal cabup Karanganyar. Jika nantinya Paryono mendeklarasikan diri sebagai salah satu bakal calon (balon) bupati, maka seluruh kader partai siap menjadi salah satu tim pemenangan.

“Kami tinggal menunggu pak Paryono mau kemana. Apa pun keputusannya, kami mendukungnya,” katanya.

Dukungan diberikan PPP kepada Paryono tidak main-main. DPC PPP Karanganyar bahkan siap menjadikan Sekretariat DPC hingga ke PAC menjadi pos pemenangan. Menurutnya tidak ada alasan DPC PPP untuk tak mendukung Paryono. yang dinilai sosok politisi senior dan dikenal masyarakat Karanganyar.

Emagazine Solopos

Menanggapi dukungan tersebut, melalui sambungan telepon selulernya, Paryono mengatakan siapa pun sah-sah saja memberi dukungan kepada siapa pun. Yang jelas sampai saat ini dia belum mengambil keputusan apa pun di Pilkada Karanganyar.

“Sah-sah saja mendukung. Siapa saja kan boleh, punya hak itu. Tapi saya belum ada langkah apa-apa,” katanya diplomatis.

Sebagaimana diketahui Paryono merupakan caleg DPR incumbent dari PDIP yang gagal kembali melenggang ke Senayan untuk lima tahun ke depan. Paryono kalah dalam pertarungan sengit di Daerah Pemilihan (Dapil) “neraka” IV Jawa Tengah meliputi Karanganyar, Sragen dan Wonogiri pada Pemilu 2024 lalu. Kekalahannya menjadi buah bibir di kalangan politikus di Kabupaten Karanganyar.

Interaktif Solopos

Tak sedikit yang bertanya-tanya arah politik mantan wakil bupati (wabup) Karanganyar periode 2008-2013 ini. Apalagi santer di tataran arus bawah namanya masuk radar yang diperhitungkan dalam bursa cabup Karanganyar.

Politikus Kawakan

Paryono saat dijumpai di kediamannya di Bejen, Karanganyar, pada Jumat (5/4/2024), blak-blakan menyampaikan bahwa perjuangan belum selesai. Perjuangan, lanjut Paryono, tidak harus melalui jabatan publik atau jabatan politik. Namun bisa dilakukan dalam bentuk lainnya.

“Saya ini kan pengusaha dari usaha kecil kaki lima sampai sekarang alhamdulillah punya beberapa unit usaha. Dari ini bisa memberi lapangan pekerjaan,” kata Paryono.



Bagi dia, kegagalannya menuju Senayan merupakan hal biasa. Sebagai politisi kawakan, ia tidak kaget dengan kekalahan. Mantan Ketua DPC PDIP Karanganyar ini juga pernah kalah di Pilkada Karanganyar 2013 lalu. Inilah yang menempanya dalam kematangan berpolitik. Apalagi ada 73.000 masa pendukung yang memilihnya di Pemilu 2024, Paryono menyatakan tidak ingin mengecewakannya.

“Ibaratnya, saya pernah berada di kasur yang empuk, kemudian jatuh di lantai, kembali lagi ke kasur, dan jatuh lagi ke lantai. Jadi biasa saja, wong pernah merasakan semua,” katanya.

Saat namanya beredarnya masuk dalam bursa Pilkada Karanganyar yang akan berlangsung pada tanggal 27 November 2024 mendatang, Paryono mengapresiasi kepada masyarakat yang masih memperhitungkannya. Meski, Paryono mengakui jika tidak mengetahui namanya masuk dalam bursa bakal calon bupati.

“Saya tidak tahu kalau disebut jadi kandidat bakal calon. Saya mau jawab apa,” katanya.

Menurutnya menjelang Pilkada Karanganyar kondisi politik mengalami dinamika. Apalagi di Karanganyar yang sejak dulu selalu dinamis setiap menjelang Pilkada. Banyak tokoh yang bermunculan untuk bersaing dalam Pilkada mendatang.

“Namanya dinamika, ya biasa saja. Saya apresiasi kepada masyarakat yang menyebut nama saya. Itu artinya mereka masih ingat saya,” jawabnya diplomatis.

Dikatakan Paryono, banyak tokoh yang berpotensi untuk menjadi kandidat bakal calon bupati maupun wakil bupati di Karanganyar. Terutama bagi mereka yang memiliki peluang, kemampuan dan materi. Seluruh dinamika yang terjadi akan terjawab saat proses pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU) nanti. Tentunya setelah rekomendasi dari masing-masing partai keluar, siapa yang ditugaskan menjadi cabup maupun cawabu akan terjawab.

“Apapun dinamikanya, tetap saya hargai, saya hormati. Nanti akan terjawab pada waktunya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Identitas, Keragaman, dan Prestasi

Identitas, Keragaman, dan Prestasi
author
Ichwan Prasetyo Jumat, 26 April 2024 - 12:55 WIB
share
SOLOPOS.COM - Muhammad Erza Farandi (Solopos/Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Indonesia memiliki banyak suku dengan latar belakang budaya yang berbeda. Tim nasional sepak bola Indonesia senior dan kelompok umur mencerminkan keberagaman ini.

Perdebatan sengit selalu terjadi akibat penggunaan pemain sepak bola hasil naturalisasi atau pemain keturunan yang bermain di tim nasional sepak bola Indonesia.

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Apakah kehadiran pemain naturalisasi dan keturunan itu membantu atau justru merugikan jati diri bangsa dan kemajuan sepak bola Indonesia?

Kita harus memahami terlebih dahulu apa itu pemain ras murni atau pemain lokal. Menurut artikel di laman FIFA pada bagian Request for Eligibility or Change of Association ada enam persyaratan seorang pemain sepak bola bisa membela sebuah negara.

Koran Solopos

Para pemain sepak bola itu bisa saja bukan berasal dari negara tersebut. Pertama, pemain tersebut memiliki kewarganegaraan negara asosiasi baru.

Kedua, pemain memperoleh kewarganegaraan dari negara asosiasi baru selama masa aktif bermain. Ketiga, pemain tidak pernah berpartisipasi dalam pertandingan dalam kompetisi resmi di level mana pun dalam jenis sepak bola apa pun untuk asosiasi anggota lain.

Keempat, pemain berpindah ke wilayah asosiasi yang relevan. Kelima, pemain pernah tinggal di wilayah asosiasi terkait untuk setidaknya lima tahun.

Emagazine Solopos

Keenam, perpindahan pemain ke wilayah tersebut dari asosiasi terkait tidak untuk tujuan berpartisipasi untuk tim perwakilannya. Jika syarat itu terpenuhi, pemain diizinkan membela asosiasi tersebut.

Pemain-pemain sepak bola yang dinaturalisasi oleh PSSI beberapa tahun terakhir mayoritas merupakan pemain grade A atau pemain yang biasa menjadi starter di tim nmereka.

Tim asal pemain yang dinaturalisasi berkompetisi di liga elite. Contoh pemain sepak bola demikian ini yang dinatruraliasi PSSI adalah Sandhy Walsh yang bermain di KV Mechelen. Klub sepak bola ini bermain di kasta tertinggi liga Belgia.

Interaktif Solopos

Elkan Baggot adalah pemain sepak bola Bristol Rovers yang berlaga di kasta ketiga Liga Inggris. Pemain yang dinaturalisasi oleh PSSI bukan pemain sembarangan karena PSSI benar-benar menyeleksi dari segi performa di klub asal.

Efek dari beberapa pemain naturalisasi dan keturunan cukup baik dan puncaknya terjadi pada saat Indonesia untuk kali pertama dalam sejarah lolos ke fase 16 besar Piala Asia pada 2024 di Qatar.

Tentu saja tidak boleh menutup kritik untuk para pemain naturalisasi dan keturunan tersebut. Banyak pemain hasil naturalisasi tersebut yang belum fasih, bahkan belum bisa berbahasa Indonesia.



Hal tersebut bisa membuat integrasi tim membutuhkan waktu yang ekstra. Kendala bahasa juga akan berdampak pada chemistry antarpemain.

Ketika tim nasional sepak Indonesia menjalankan sebuah taktik butuh memahamkan tiap pemain secara ekstra karena pemain-pemain sepak bola tersebut datang dengan latar belakang budaya dan filosofi gaya permainan yang berbeda.

Pemain naturalisasi dan keturunan bukan suatu ancaman. Dari sisi kualitas sebenarnya banyak pemain tim nasional asli Indonesia yang saat ini juga bermain di klub-klub sepak bola di luar negeri.

Mereka, antara lain, Asnawi Mangkualam yang bermain di Thai Port FC di Liga Thailand dan Marselino Ferdinan yang bermain di KMSK Deinze. Klub ini bermain di kasta kedua Liga Belgia.

Para pemain keturunan dan naturalisasi yang diambil PSSI memang dikonsentrasikan pada posisi-posisi krusial dan yang menjadi titik lemah tim nasional saat bertanding.

Pemain-pemain asli Indonesia masih punya peluang terbuka untuk membela tim nasional dan bahkan menggeser para pemain naturalisasi dan keturunan jika mereka bisa bermain bagus dengan konsisten di klub masing-masing.

Naturalisasi pemain asing telah menjadi sorotan utama pada era pelatih Shin Tae Yong. Beberapa jurnalis sepak bola menentang program naturalisasi ini. Mereka menganggap itu  sebagai ancaman terhadap identitas nasional.

Seharusnya kita melihat itu sebagai peluang untuk memperkuat tim nasional Indonesia. Para pemain yang memilih membela tim nasional sepak bola Indonesia, baik asli Indonesia maupun keturunan, seharusnya diapresiasi.

Keberagaman di tim nasional bisa menjadi ruang untuk membangun persatuan. Pada intinya mereka sama-sama memperjuangkan Indonesia untuk meraih prestasi sepak bola setinggi-tingginya. Seharusnya kita tidak membeda-bedakan mereka.

(Esai ini terbit di Harian Solopos edisi 23 April 2024. Penulis adalah mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Negeri Yogyakarta)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories