SOLOPOS.COM - Bhabinkamtibmas Wonokerso, Kedawung, Sragen, Aipda Sadono Nur Utomo, memakaikan masker kepada wanita terjaring operasi masker di halaman depan Kantor Kecamatan Kedawung, Sragen, Kamis (23/7/2020). (Solopos-Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Komisi IV DPRD Sragen meminta tim gabungan yang dikoordinasi Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sragen melakukan operasi pemakaian masker secara insidental tanpa pemberitahuan atau dengan waktu dan tempat dirahasiakan. Operasi tersebut dilakukan untuk mengetahui tingkat kesadaran masyarakat secara riil dalam penggunaan masker.

Kabar Gembira! Dalam Sehari 62 Pasien Covid-19 di Grobogan Sembuh

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Hal itu disampaikan Ketua Komisi IV DPRD Sragen Sugiyamto saat dihubungi Solopos.com, Jumat (7/8/2020). Dia mengatakan dari hasil operasi pemakaian masker selama dua pekan terakhir hasilnya relative sedikit dengan angka 355 orang. Dari kegiatan penyerapan aspirasi di beberapa daerah, Sugiyamto menilai kesadaran masyarakat dalam mentaati protokol kesehatan sekarang berkurang.

“Operasi masker yang dilakukan selama ini ada pemberitahuan lewat Whatsapp secara berantai sebelumnya. Dengan pemberitahuan itu maka masyarakat sudah persiapan sebelumnya. Saya kira operasi itu kurang efektif untuk menjaring warga yang tak mengenakan masker. Berbeda kalau operasi itu dilakukan secara mendadak dengan waktu dan lokasi dirahasiakan sebelumnya,” jelas politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu.

Pandemi Covid-19 Bikin Kota Semarang Kehilangan Rp1,1 Triliun

Sugiyamto menilai rendahnya kesadaran masyarakat untuk mentaati protokol kesehatan itu bisa jadi mungkin karena faktor kejenuhan di rumah. Dia mengatakan lebih baik dengan kondisi sekarang semua aktivitas masyarakat dibolehkan tetapi dengan syarat wajib mentaati protokol kesehatan.

Operasi Masker di Sragen

Dia mengatakan dengan pengalaman beberapa bulan dalam penanganan Covid-19 maka mestinya masyarakat mulai paham tentang bagaimana menghindari supaya tidak tertular Covid-19 bukan justru sebaliknya acuh tak acuh dengan protokol kesehatan.

“Ketika semua aktivitas masyarakat dibuka maka ada geliat ekonomi meningkat dan kejenuhan masyarakat itu bisa terobati,” tambahnya.

Tak Lagi Zona Hijau, Satgas Covid-19 Izinkan Sekolah Tatap Muka di Zona Kuning

Sementara dari hasil operasi masker tim gabungan selama dua pekan terakhir itu, jumlah warga yang terjaring paling banyak berada di wilayah Kecamatan Kedawung.

Camat Kedawung Nugroho Dwi Wibowo menyampaikan operasi masker yang dilakukan tim gabungan Satpol PP dan muspika itu sengaja dilokasikan di jalur padat kendaraan, yakni jalur provinsi di perbatasan Kabupaten Sragen dan Karanganyar.

Ada Klaster Baru, Target 2.000 Pemeriksaan Rapid Test di Wonogiri Ditunda

“Operasi itu dilakukan di wilayah Desa Karangpelem Kedawung dan hasilnya paling banyak. Yang ketahuan tidak pakai masker itu banyak yang dari wilayah Karanganyar. Bahkan ada yang dari Solo yang kena rasia masker itu. Kebanyakan para pengemudi mobil dan truk. Bahkan ada PNS juga yang diketahui tak mengenakan masker,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya