SOLOPOS.COM - Bakal capres Anies Baswedan saat hadir di podcast Youtube Merry Riana, Jumat (10/2/2023). (Youtube Merry Riana)

Solopos.com, JAKARTA — Anies Baswedan beberapa hari terakhir diterpa tudingan ingkar janji kepada Prabowo Subianto terkait pencapresannya.

Tudingan yang berembus liar di publik, saat didukung Prabowo menjadi Gubernur DKI Jakarta pada Oktober 2017 Anies berjanji tidak akan mencalonkan diri menjadi presiden yang bakal bersaing dengan Ketua Umum Partai Gerindra itu.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Anies Baswedan memberikan jawaban saat hadir dalam podcast Youtube Merry Riana dan dikutip Solopos.com, Jumat (10/2/2023).

Menurut Anies, saat dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 16 Oktober 2017 silam dirinya memang berjanji kepada Prabowo Subianto untuk menyelesaikan tanggung jawabnya di Ibu Kota.

Ia tidak akan mencalonkan diri sebagai presiden selama masa jabatannya di DKI Jakarta belum selesai.

“Dan selama saya menjadi Gubernur DKI ada Pilpres 2019. Ada yang tanya ke saya ‘apakah saya akan nyapres’. Saya jawab ‘no’, saya akan selesaikan tanggung jawab di Jakarta. Dan benar saya selesaikan lima tahun,” ujar Anies yang dicapreskan oleh Partai Nasdem dan didukung Partai Demokrat serta PKS.

Karena itu, tudingan dirinya ingkar janji kepada Prabowo menurutnya tidak tepat lantaran dirinya sudah menyelesaikan tanggung jawabnya di DKI Jakarta.

Anies menjelaskan, godaan sebenarnya datang kepada dirinya untuk nyapres pada Pilpres 2019.

Namun ia mengabaikan godaan itu karena berkomitmen menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta.

“Kuncinya sebenarnya janji saya itu kepada warga Jakarta, dan itu sudah saya tunaikan,” tandas Anies.

Saat sekarang dirinya berhadapan dengan Prabowo menuju Pilpres 2024, Anies tidak mau dianggap menyalahi janji.

Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Sandiaga Uno mengungkapkan perjanjian politik Prabowo Subianto dan Anies Baswedan yang dibuat menjelang Pilgub DKI Jakarta masih berlaku sampai saat ini.

Perjanjian politik itu disebut berisi kesepakatan terkait pencapresan Prabowo dan Anies.

“Kalau perjanjian itu kan pasti berlaku dan jika tidak diakhiri,” ujar Sandiaga di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/1/2023) lalu.

Namun Sandiaga enggan mengungkap isi perjanjian tersebut dengan alasan agar tidak menjadi bias politik.

Informasi yang beredar, perjanjian itu dibuat dengan tulisan tangan oleh Fadli Zon yang berisi Anies tidak akan mencalonkan diri sebagai presiden jika Prabowo nyapres.

Namun ketika ditanya tentang informasi itu, Sandiaga tidak menyebut terus terang.

“Jadi perjanjian itu perjanjian yang menurut saya memikirkan kepentingan bangsa dan negara, kepentingan saat itu kita mencalonkan, kepentingan apa yang Pak Prabowo harapkan kepada kita berdua dan poinnya,” ujar politikus yang kini menjabat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya