SOLOPOS.COM - Ilustrasi prosedur bedah plastik. (Bisnis-Reuters)

Solopos.com, JAKARTA — Melihat diri sendiri di layar berulang kali mendorong orang untuk terobsesi dengan citra tubuh dan kekurangan yang dirasakan. Di tengah pandemi Covid-19 angka permintaan bedah plastik malah meningkat.

Ini adalah karakter umum dari aktor yang melihat dirinya di televisi dan film selama bertahun-tahun. Mereka harus menyesuaikan diri dengan standar kecantikan yang tidak realistis dalam industri tersebut.

Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung

Tidak mengherankan bahwa setelah berbulan-bulan melakukan percakapan melalui video call, banyak dari kita mulai menganalisis dan mengkritik penampilan kita lebih dari biasanya.

Benarkah Cinta Pandangan Pertama Itu Cinta Sejati?

Dokter kosmetik dan ahli bedah plastik di seluruh dunia—Australia, Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Korea Selatan—telah melaporkan lonjakan pemesanan untuk perawatan bedah dan non-bedah setelah penguncian. Kondisi ini bahkan dijuluki zoom boom.

"Lockdown Face telah menjadi sesuatu," kata Ashton Collins, direktur Save Face, praktisi kosmetik terakreditasi, seperti dikutip melalui BBC, Jumat (18/9/2020).

Klinik kecantikan dibanjiri dengan berbagai keluhan, "Saya memperhatikan bahwa garis kerutan saya sangat buruk, bibir saya perlu diperbaiki, atau hidung saya bengkok."

The Silent Sea, Obat Kangen Penggemar Gong-yoo

Sejak lockdown akibat pandemi Covid-19 dimulai pada bulan Maret di Inggris, save face telah melihat lonjakan traffic hingga 40% lebih banyak ke situs web-nya dengan orang-orang yang melihat-lihat paket perawatan.

Total Biaya

Orang Amerika menghabiskan lebih dari US$16,6 miliar untuk operasi plastik kosmetik pada tahun 2018. Menurut American Society of Plastic Surgeons, perawatan facelift rata-rata menghabiskan biaya hampir US$8.000.

Asosiasi Ahli Bedah Plastik Estetika Inggris (BAAPS) mengatakan para dokter melaporkan hingga 70% peningkatan permintaan konsultasi virtual selama periode lockdown, karena pasien terus mempertimbangkan perawatan yang bisa mereka dapatkan begitu mereka bisa menemui ahli bedah secara tatap muka.

Ini Dia Tren Olahraga Masa Pandemi Covid-19

Demikian pula, survei terbaru oleh American Society of Plastic Surgeons menunjukkan bahwa 64 persen dokter telah melihat peningkatan dalam konsultasi virtual mereka sejak dimulainya Covid-19. Perawatan sederhana seperti suntik botoks atau filler adalah perawatan yang paling banyak diminta, diikuti dengan prosedur yang lebih invasif, seperti pembesaran payudara dan sedot lemak.

Meskipun wanita secara historis memiliki proporsi prosedur kosmetik yang jauh lebih besar daripada pria, zoom boom tidak hanya untuk wanita.

Munir Somji, seorang dokter kosmetik yang bekerja di Klinik Dr MediSpa London, mengatakan bahwa dia menerima peningkatan jumlah pria yang meminta transplantasi rambut, setelah waktu yang mereka habiskan untuk melihat rambut mereka dari layar video call.

Ada Bukti Baru! Planet Venus Dihuni Alien?

Meskipun tidak mungkin untuk mengetahui apakah zoom boom akan mereda setelah Covid-19, masih ada daya tarik operasi plastik yang tidak lekang oleh waktu yang kemungkinan akan bertahan lama.

Jill Owen, psikolog dari The British Psychological Society, memperingatkan bahwa versi diri kita yang kita lihat di layar dapat menipu dan berbeda dari kenyataan.

Owen menambahkan bahwa perangkat seperti smartphone dapat lebih mengubah citra tubuh, dari sudut pandang ketika memegang gawai. Beberapa saran medis menekankan pentingnya pergi ke profesional yang memenuhi syarat dan bertanggung jawab dengan pilihan untuk mengubah penampilan dengan operasi plastik.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya