Solopos.com, WONOGIRI — Data per Selasa (28/4/2020) malam, terdapat penambahan satu kasus positif Covid-19 di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah (Jateng). Dengan begitu, total kasus akumulatif di wilayah ini menjadi 10 orang.
Berdasarkan pantauan Solopos.com pada situs resmi Pemkab Wonogiri, dari 10 kasus positif tersebut, delapan di antaranya menjalani perawatan di rumah sakit. Kemudian, masing-masing satu dinyatakan sembuh dan meninggal dunia.
Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal
Super! Wanita 101 Tahun Sembuh dari Corona, Flu Spanyol, & Kanker
Tak hanya kasus positif Covid-19 yang bertambah, data pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP) juga mengalami kenaikan.
Tercatat pada situs tersebut, terjadi penambahan sebanyak 30 ODP sehingga total menjadi 577 orang. Adapun perinciannya 209 sedang dipantau dan sisanya, 368 selesai pemantauan.
9 Pemudik Dikarantina di Kresek Madiun, Hanya Dapat Makanan Ringan
Kemudian, data PDP Covid-19 di Wonogiri bertambah satu orang sehingga total menjadi 44 PDP. Dengan perincian sebagai berikut, sembilan dirawat di rumah sakit, 34 sembuh, dan satu meninggal dunia.
Pasar Tradisional di Perbatasan
Dengan adanya data Covid-19 di Wonogiri terbaru itu, Pemkab setempat berusaha untuk menangani pandemi corona ini. Salah satunya dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri.
Vaksin Tersedia Masih Lama, Ribuan Orang Minta Disuntik Virus Corona
Kepala BPBD Wonogiri Bambang Haryanto menyoroti daerah perbatasan dan juga pasar tradisional. Pasalnya, di setiap wilayah perbatasan Wonogiri terdapat pasar tradisional. Pengunjung pasar tersebut tidak hanya dari warga Wonogiri, melainkan juga dari luar daerah.
“Kami lebih fokus ke pasar kerena di tempat tersebut sebagai pusat pertemuan dan interaksi antar warga. Jika kegiatan sosial dan kemasyarakatan sudah ditiadakan, sementara pasar tradisional sebagai kegiatan ekonomi masih berjalan,” kata dia saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Senin (27/4/2020).
Bukan Kemacetan Lalu Lintas, Ini Fokus Pengamanan Lebaran 2020 di Jateng
Pasar tradisonal rata-rata hanya buka setiap lima hari sekali, menyesuaikan dengan pasaran Jawa. Meskipun demikian pengunjung pasar justru terlihat lebih ramai. Dengan keadaan seperti itu, daerah perbatasan memilik kerawanan tinggi dalam persebaran virus corona. Selain itu informasi di daerah perbatasan tidak bisa terakses secara cepat. Maka dari itu sosisaliasi dan pencegahan salah satunya difokuskan di daerah perbatasan.