SOLOPOS.COM - Sejumlah pelajar SMA di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah diajak Balar Yogyakarta praktik ekskavasi di kawasan Situs Liyangan. (Antara-Heru Suyitno)

Solopos.com, TEMANGGUNG — Balai Arkeologi Yogyakarta mengajak puluhan pelajar SMA di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah mengenal cara ekskavasi benda bersejarah di Situs Liyangan, lereng Gunung Sindoro, wilayah Dusun Liyangan, Desa Purbosari, Ngadirejo, Temanggung, Jateng.

"Kegiatan ini merupakan rangkaian dalam pergelaran Rumah Peradaban Situs Liyangan yang kami selenggarakan pada 6-8 Oktober 2019," ungkap Kepala Balai Arkeologi Yogyakarta Sugeng Riyanto di Temanggung, Jawa Tengah, Senin (7/10/2019).

Promosi Mimpi Prestasi Piala Asia, Lebih dari Gol Salto Widodo C Putra

Ia menuturkan pengenalan ekskavasi kepada para pelajar di Kabupaten Temanggung itu berlangsung selama dua hari, yakni Senin-Selasa (7-8/10/2019). Kegiatan itu diikuti oleh 40 pelajar dan 10 guru pendamping dari sejumlah SMA di Kabupaten Temanggung.

"Kami ingin mengenalkan bagaimana arkeolog bekerja sehingga menemukan data arkeologis terbuka seperti di Situs Liyangan yang merupakan peninggalan zaman Mataram Kuno ini," terangnya.

Disadarinya, selama ini, para pelajar dan guru mereka hanya mengetahui bahwa situs arkeologis berperan penting bagi ilmu sejarah. Namun, mereka tidak mengetahui proses pengumpulan dan pengolahan data itu sejak situs masih tertimbun tanah, diekskavasi, hingga akhirnya menghasilkan data.

"Paling tidak mereka bisa merasakan sensasi yang tertanam pada anak-anak sekolah, kemudian merasakan bagaimana ketika kita menggali sisa-sisa peradaban leluhur tersebut," katanya.

Sebelum diajak praktik ekskavasi di lapangan, para siswa dan guru mereka terlebih dulu diberi pengarahan oleh dosen Arkeologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Dipaparkan pada saat itu penjelasan terkait penggalian sistematis dan metodis ala Arkeologi beserta prinsip-prinsipnya.

"Pada Selasa sore setelah mereka menyelesaikan ekskavasi, kai mendorong untuk membuat presentasi, mirip arkeolog bekerja begitu," katanya.

Pelajar SMAN Candiroto Temanggung yang ikut dalam pengenalan ekskavasi itu, Naswa Yasmin Azahra, menyampaikan kegembiraannya bisa mengikuti kegiatan yang diselenggarakan Balai Arkeologi Yogyakarta tersebut. "Kami merasa senang diajari metode-metode ekskavasi. Melalui kegiatan ini kami dapat ilmu baru dan tergugah untuk melestarikan, peduli pada situs seperti ini," katanya.

Menurut dia, kegiatan semacam itu penting dilakukan agar masyarakat mengetahui masa lalu nenek moyang dan mendapatkan pelajaran untuk melangkah di masa depan.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya