SOLOPOS.COM - Ilustrasi virus corona. (Freepik)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Karanganyar bertambah satu orang menjadi tiga orang. Perinciannya, satu meninggal dunia asal Mojogedang, dan dua menjalani perawatan di rumah sakit. Kedua pasien positif corona yang masih menjalani perawatan yaitu dari Colomadu dan Mojogedang.

Penambahan satu kasus pasien positif meninggal ini terkonfirmasi pada Minggu (12/4/2020) pada situs resmi Covid Pemkab Karanganyar, covid19.karanganyarkab.go.id. Namun, hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari Pemkab Karanganyar terkait asal usul pasien positif Mojogedang yang meninggal itu.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Jumlah Kunjungan Menurun, Posko Kesehatan Covid-19 RSUD Moewardi Hanya Buka 6 Jam Sehari

Sementara itu, dua kasus positif Covid-19 di Karanganyar yang masih dirawat masing-masing berasal dari Desa Paulan, Kecamatan Colomadu dan Desa Sewurejo, Mojogedang. Seperti yang diungkap oleh Bupati Karanganyar Juliyatmono, Jumat (10/4/2020) malam.

"Perkembangan terakhir hingga hari ini [Jumat], dua orang dinyatakan positif Covid-19. Hasil laboratorium baru keluar hari ini. Dua orang itu adalah lelaki usia 75 tahun di Desa Sewurejo, Kecamatan Mojogedang dan lelaki usia 49 tahun di Desa Paulan, Kecamatan Colomadu. Kondisi mereka baik," kata Ketua Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Karanganyar itu saat jumpa pers, Jumat (10/4/2020) malam.

Siapkan Taman Makam Pahlawan untuk Tenaga Medis yang Gugur, Ganjar Pranowo Dikritik Dokter

Isolasi Mandiri

Temuan kasus positif Covid-19 di dua kecamatan di Karanganyar tersebut membuat 91 warga di dua desa, Paulan dan Sewurejo melakukan isolasi secara mandiri.

Pemkab Karanganyar juga menyalurkan bantuan sembako kepada 91 orang tersebut selama menjalani isolasi mandiri 14 hari. Hal itu untuk memastikan warga tidak keluar masuk selama masa karantina.

Kasus Positif Corona di Karanganyar Jadi 3 Orang: 2 Dirawat, 1 Meninggal

"Sudah kami perintahkan untuk menutup akses masyarakat keluar dan masuk. Jumlah jiwa sudah dihitung. Sewurejo ada 55 jiwa dan Paulan ada 36 jiwa. Kebetulan mudah menutup akses karena di Sewurejo itu akses masuk dan keluar hanya satu pintu itu. Di Paulan perumahan model klaster. Sambil terus diawasi, kami kirim sembako. Langsung bergerak," tutur lelaki yang akrab disapa Yuli ini.

Terpisah, Kepala Desa Sewurejo, Agus Wibowo, menuturkan pemerintah desa sudah mendistribusikan sembako bantuan Pemkab kepada 55 warga. Isi sembako antara lain beras, gula pasir, minyak goreng, mie instan, kopi, teh, susu, dan lain-lain. Mereka mendistribusikan bantuan tersebut di gapura masuk kampung.

Mudahkan Pemantauan, Rumah Pemudik di Bedoro Sambungmacan Sragen Dipasangi Stiker

"Sudah diserahkan ke warga. Hanya warga di kampung itu saja yang melaksanakan isolasi mandiri. Bukan satu Desa Sewurejo. Di kampung lain masih bisa beraktivitas normal," tutur Agus saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (11/4/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya