News
Jumat, 16 Januari 2015 - 11:45 WIB

SOLOPOS HARI INI : Soloraya Hari Ini: Setrum Tikus Tewaskan Warga Klaten hingga Polisi Selidiki Pembuang Bayi

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edis Jumat, 16 Januari 2015

Solopos hari ini memberitakan warga Dukuh Lembuputih, Desa Karangjoho, Karangdowo, Klaten, ditemukan tewas tersengat listrik untuk jebakan tikus.

Solopos.com, SOLO – Seorang warga Dukuh Lembuputih, Desa Karangjoho, Karangdowo, Klaten, ditemukan tewas tersengat listrik di lahan pertanian milik tetangganya, Rabu (14/1/2015) petang. Korban tewas setelah menyentuh kawat yang dialiri listrik.

Advertisement

Kabar ini jadi headline halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Jumat (16/1/2015).

Kabar lain di halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Komisi III DPRD Solo meminta Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, segera membentuk trauma center di kawasan Pasar Klewer untuk mengatasi kondisi psikologis pedagang yang terganggu akibat kebakaran pasar. Pembentukan trauma center bisa dilaksanakan dengan kerja sama lintas satuan kerja perangkat daerah (SKPD).

Simak rangkuman berita Soloraya Harian Umum Solopos edisi Jumat, 16 Januari 2015, berikut;

Advertisement

KECELAKAAN DI SAWAH: Setrum untuk Tikus Renggut Nyawa Warga

Seorang warga Dukuh Lembuputih, Desa Karangjoho, Karangdowo, Klaten, ditemukan tewas tersengat listrik di lahan pertanian milik tetangganya, Rabu (14/1) petang. Korban tewas setelah menyentuh kawat yang dialiri listrik.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Espos, kejadian bermula ketika korban bernama Paiman, 54, membuang hajat di tepi sungai kawasan lahan pertanian milik Joko sekitar pukul 19.30 WIB.

Korban yang tak mengetahui adanya aliran listrik di lokasi itu, tewas seketika setelah menyentuh kawat teraliri listrik. Aliran listrik berasal dari rumah Joko yang memiliki jarak 600 meter dari sawah.

Advertisement

PEDAGANG BANGKIT: Jualan di BTC & PGS Harga Tetap Klewer

“Halo Bu Fauzi, katane sakit? Sudah sembuh?” Sapaan ramah terlontar dari Tri, 42, pengelola Batik Makmur, kepada seorang perempuan berjilbab yang singgah di kiosnya, Kamis (15/1). Sambil menata barang, Tri memersilakan pengunjungnya itu duduk di kursi berwarna merah.

“Tambah apa ini Bu?” sambung Tri sambil mengeluarkan satu per satu barang dagangannya. Kain prada motif songket yang ada di pangkuan Tri langsung memikat Fauzi, 40. Sejak dari rumah, Fauzi memang sudah mengincar produk yang diketahuinya dari toko online Batik Makmur tersebut.

Dipegangnya kain berwarna cerah itu perlahan. Setelah mengecek kualitas kain, Fauzi langsung semringah. “Di sini kain prada satuannya Rp40.000. Kalau di tempat lain bisa Rp100.000,” tuturnya kepada Espos.

Advertisement

Tri dan Fauzi sudah menjadi mitra sejak lama. Saat Tri masih berjualan di Pasar Klewer, Fauzi sering memesan dagangan untuk dijual kembali. Kesetiannya tak berubah meski kini rekannya berjualan di Beteng Trade Center (BTC).

Ia rela berkendara dari rumahnya di bilangan Kartasura, Sukoharjo, untuk harga termurah. “Selain harga bersaing, pelanggan saya sudah klop dengan produk Batik Makmur,” kata Fauzi.

(Baca Juga: Perbankan Siapkan 3 Skema Bantu Korban Kebakaran Pasar Klewer Solo, Pemkot Solo Gandeng Tim Appraisal Independen, Kepala DPP Solo Diperiksa Polisi)

MUSIBAH KEBAKARAN: Wali Kota Diminta Bentuk Trauma Center

Advertisement

Komisi III DPRD Solo meminta Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, segera membentuk trauma center di kawasan Pasar Klewer untuk mengatasi kondisi psikologis pedagang yang terganggu akibat kebakaran pasar. Pembentukan trauma center bisa dilaksanakan dengan kerja sama lintas satuan kerja perangkat daerah (SKPD).

Sebelumnya, Kepala Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Solo, Subagiyo, sempat melontarkan ide trauma center itu dalam rapat kerja dengan Komisi III, pekan lalu. Rapat kerja itu merembuk penanganan pedagang setelah musibah kebakaran Pasar Klewer. Ide itu disampaikan kepada pimpinan dan anggota Komisi III agar mendapatkan respons positif mengingat tidak ada alokasi anggaran untuk operasional trauma center.

(Baca Juga: Pedagang Minta Kios Timur Segera Dibuka, Pasar Gede Kirim Tumpeng ke Klewer)

PENEMUAN BAYI: Polisi Selidiki Pelaku Pembuangan Bayi

Kepolisian Karanganyar masih menyelidiki pelaku pem buangan bayi di Tasikmadu, Selasa (13/1). Polsek Tasikmadu telah meminta keterangan dari beberapa saksi.

Kapolsek Tasikmadu, AKP Ibariyadi, mengatakan pihaknya telah meminta keterangan dari beberapa saksi, termasuk warga yang kali pertama menemukan bayi berjenis kelamin perempuan di depan rumahnya itu. “Saat ini kami masih selidiki. Kami juga bekerja sama dengan Polres Karanganyar,” kata dia saat dihubungi Espos, Kamis (15/1).

Advertisement

Ibariyadi mengatakan pelaku pembuang bayi tersebut diduga menaiki mobil. Namun, belum didapatkan keterangan jenis mobil yang digunakan, termasuk pelat nomor mobil tersebut, karena saksi tidak melihat pelaku.

“Warga yang menemukan bayi itu ada di dalam rumah. Dia haya mendengar suara pintu mobil yang ditutup dari dalam rumahnya. Tak lama kemudian dia mendengar tangisan bayi, setelah dilihat ternyata ada bayi di depan rumahnya,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Seksi Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Karanganyar, Sulistyowati, mengatakan hingga Kamis sudah ada lima orang yang mendaftar untuk mengadopsi bayi yang ditemukan itu.

“Mereka adalah Dandim Karanganyar, karyawan RSUD Karanganyar, warga Mojogedang, warga Jumantono, dan warga Sragen,” kata dia saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis.

(Baca Juga: Polisi Buru Pelaku Pembuangan Bayi di Tasikmadu, Bayi Perempuan Dibuang di Teras Rumah Warga Nglano)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif