SOLOPOS.COM - RUPSLB mengangkat Tarmizi As Shidiq menggantikan almarhum Hari Prabowo sebagai Direktur Utama sedangkan Wirda Mansur mengisi posisi Direktur Inovasi dan Pengembangan. (paytren.co.id)

Solopos.com, JAKARTA — Undangan bipartit 14 karyawan Paytren kepada PT Veritra Sentosa Internasional (VSI) milik Ustaz Yusuf Mansur terkait gaji mereka yang tidak dibayarkan berbulan-bulan tidak mendapat respons.

Mereka akan mengajukan undangan kedua, Jumat (15/4/2022). Jika undangan tersebut kembali tidak direspons mereka akan mengajukan gugatan tripartit melibatkan Dinas Tenaga Kerja dan Tranmigrasi Kota Bandung di mana kantor Paytren tersebut berada.

Promosi Pelaku Usaha Wanita Ini Akui Manfaat Nyata Pinjaman Ultra Mikro BRI Group

Informasi tidak direnponsnya undangan bipartit itu disampaikan pengacara ke-14 karyawan Paytren, Zaini Mustofa kepada Solopos.com, Kamis (13/4/2022).

Baca Juga: Karyawan Paytren Gugat Bipartit Ustaz Yusuf Mansur, Begini Tahapannya

“Undangan tidak direspons dan tidak memenuhi. Maka paling lama Jumat (15/4/2022) saya akan melayangkan undangan kedua untuk bipartit. Kalau undangan kedua ini tidak datang juga maka langsung saya minta tripartit ke Kantor Suku Dinas Tenaga Kerja dan Tranmigrasi Kota Bandung,” ujar Zaini melalui Whatsapp.

Zaini menambahkan, diabaikannya undangan bipartit tidak membuat perjuangan para karyawan kendur. Justru kian getol untuk melangkah mengingat apa yang dilakukan perusahaan milik Yusuf Mansur itu dianggap sebagai kezaliman.

14 Karyawan Paytren menggugat bipartit Ustaz Yusuf Mansur
14 Karyawan Paytren resmi menggugat bipartit PT VSI milik Ustaz Yusuf Mansur. (Istimewa)

“Dengan tidak datangnya PT VSI bukan membuat kami kendur untuk memperjuangkan keadilan para karyawan. Kami insyaallah akan lebih giat dan semangat lagi menuntut keadilan buat kaum yang terzalimi. Jika tripartit gagal baru kami masukkan gugatan ke pengadilan,” ujar salah satu korban investasi batu bara yang digalang Ustaz Yusuf Mansur pada tahun 2009 itu.

Baca Juga: 14 Karyawan Paytren Resmi Gugat Bipartit Ustaz Yusuf Mansur

Seperti diberitakan, 14 karyawan Paytren mengajukan gugatan bipartit kepada PT VSI milik Yusuf Mansur.

Mereka sudah dirumahkan lebih dari setahun namun tidak diberi gaji. Beberapa tunjangan lain yang menjadi hak mereka juga tidak ditunaikan PT VSI yang memproduksi e-money Paytren itu.

Undangan ditujukan ke alamat PT VSI di Jl. Soekarno Hatta No.693, RT 006 RW 006, Kelurahan Jatisari, Kecamatan Buah Batu, Kota Bandung, Jawa Barat.

Berdasarkan data yang diterima Solopos.com, undangan bipartit dijadwalkan pada Rabu (13/4/2022) pukul 13.00 WIB.

“Empat belas karyawan VSI/Paytren yang memberikan kuasa kepada saya, hari ini telah mengirim surat tertanggal 5 April 2022 perihal undangan bipartit,” ujar Zaini Mustofa, kuasa hukum ke-14 karyawan Paytren saat menghubungi Solopos.com via Whatsapp, Selasa (5/4/2022).

Baca Juga: Ustaz Yusuf Mansur Persilakan Karyawan Paytren Keluar Baik-Baik

Zaini mengatakan, pihaknya mengundang pimpinan PT VSI untuk datang ke kantornya di Kota Wisata Cibubur, Bogor guna membahas perundingan bipartit.

“Undangan bipatrit agar pimpinan VSI datang ke Kota Wisata untuk melakukan bipartit, menyelesaikan masalah kewajiban VSI yang menjadi hak 14 klien kami,” katanya lagi.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah karyawan Paytren mulai bersuara terkait kondisi mereka yang dirumahkan tanpa digaji oleh perusahaan milik Yusuf Mansur.

Salah satunya adalah Aisyah yang bekerja di bagian SDM PT VSI mengaku sudah 20 bulan tidak dibayar.

Baca Juga: Kontroversi Paytren Ustaz Yusuf Mansur

Aisyah mengatakan kondisi keuangan PT VSI sebagai pengelola Paytren sangat buruk. “Saya sudah mengajukan somasi pada bulan Oktober 2021 yang intinya menggugat agar gaji saya selama 20 bulan dibayarkan, plus dengan dendanya,” ujar Aisyah seperti dikutip Solopos.com dari wawancara wartawan Thayyibah.com, Sudarso Arief Bakuama, Selasa (1/3/2022).

Aisyah mengajukan permintaan uang Rp300 juta yang merupakan akumulasi gajinya selama 20 bulan plus denda yang harus dibayar karena menunggak sangat lama.

Infografis Paytren (Solopos/Whisnupaksa)
Infografis Paytren (Solopos/Whisnupaksa)

Menurut Aisyah, somasi ia ajukan kepada PT VSI dan jajaran pimpinannya. Setelah somasi itu diajukan, tutur dia, Yusuf Mansur lantas menghubungi dirinya yang meminta ia tidak melanjutkan somasi.

“Beliau katakan bahwa jangan menggugat Paytren karena Paytren tak ada duit. Beliau bilang nanti beliau yang akan mengganti semampunya. Tapi hingga saat ini saya belum mendapat ganti apa-apa,” ujar Aisyah seperti dikutip Solopos.com dari kanal Youtube Thayyibah Channel.

Baca Juga: Yusuf Mansur, Paytren dan Mimpi Membeli Indonesia



Beberapa waktu lalu Solopos.com juga berkomunikasi dengan karyawan Paytren lainnya bernama Ishaf. Ishaf mengakui setelah sempat melejit pada tahun 2017, bisnis Paytren kini sedang suram. Sejumlah karyawan berencana menggugat karena belum mendapat gaji.

“Saya sekarang sedang dirumahkan. Ada banyak yang dirumahkan sampai bikin grup di WA. Saya pasti nuntut, gaji saya belum dibayar. Sudah pengaduan ke Disnaker, sudah bipartit. Tapi ya begitu,” kata Ishaf asal Bandung, Jawa Barat.

Menurutnya, saat ini omzet perusahaan berkurang sangat banyak. Pengguna Paytren tidak bertambah karena produk e-money banyak pesaing.

“Saya bekerja sejak 8 Juli 2013 dan sekarang posisinya dirumahkan. Saya sebenarnya minta PHK tapi ada statement dari kantor ‘gak ada uang’, karena PHK sebelumnya pun belum dibayar,” katanya.

Baca Juga: Mas Kawin Istri Tak Kembali, Eko Kapok Gabung Paytren

Pemilik Paytren, Ustaz Yusuf Mansur meminta para karyawan yang tidak kerasan di perusahaannya, PT Veritra Sentosa Internasional (VSI) untuk keluar secara baik-baik.

Ustaz Yusuf Mansur tidak suka dengan perilaku sejumlah karyawan yang bersuara ke mana-mana dan menjelek-jelekkan Paytren.

“Anda gak mampu bertahan di Paytren, enggak apa-apa. Tapi keluarlah dengan baik-baik. Kenapa? Eh jaga-jaga kalau saya jadi Presiden 2024, masak lu musuhin gua hahaha,” ujar Yusuf Mansur dalam video sambutan berjudul Ustaz Yusuf Mansur pada Acara Sewindu PayTren yang diunggah kanal Youtube Paytren Official pada 26 Agustus 2021.

paytren RIbuan TKW ikut investasi Yusuf Mansur
Salah satu pamflet investasi Paytren Ustaz Yusuf Mansur (Istimewa)

“Kalau mau keluar, keluar baik-baik gakpapa, namanya orang mau makan. ‘Pak Ustaz saya mau izin ke multilevel lain, Pak Ustaz saya mau ke direct selling lain. Kenapa? Saya perlu makan’. Ya enggak papa. Keluarlah baik-baik, jaga-jaga kalau nanti Yusuf Mansur jadi presiden, ngomongin Yusuf Mansur kan malu,” lanjut Yusuf Mansur sembari terkekeh.

Baca Juga: Ribuan Member Paytren Ikut Umrah Merdeka Yusuf Mansur, Apa Kabarnya?

Yusuf Mansur mengingatkan dalam hidup selalu ada pasang surut. Termasuk juga dalam hal bisnis, selalu ada kondisi baik dan kondisi buruk. Sehingga, ia mengimbau para karyawan Paytren untuk menguatkan mental menghadapi kondisi bisnis yang kurang baik, apalagi saat dihantam pandemi Covid-19 dua tahun terakhir.

“Ini siklus. Kita wangi ntar bau, kita sukses ntar gagal, kita maju ntar mundur. Udah ini mah siklus. Yang kita butuhkan kita strong,” tandas Yusuf Mansur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya