SOLOPOS.COM - Siswa MAN 1 Solo merakit robot pembantu untuk apoteker yang diberi nama De Pharmacist di sekolah, Kamis (7/10/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Madrasah Aliah Negeri atau MAN 1 Solo berencana mendaftarkan robot karya siswa sekolah itu ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI). Tak tanggung-tanggung, sembilan robot sekaligus didaftarkan untuk mendapatkan hak paten atau hak atas kekayaan intelektual.

Sembilan robot merupakan hasil pengembangan siswa selama periode 2017-2021. Jaminan hak paten dinilai penting untuk perlindungan karya intelektual siswa. MAN 1 memiliki sejumlah prototipe robot yang potensial dikembangkan sebagai produk komersial.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Beberapa karya mereka bahkan sukses merebut juara di kontes robot nasional maupun internasional. Terakhir, robot Die Essensbox karya Mufti Muammarul Haq, Tiara Vania Wijaya, dan Fitria Nur Ramadhani Azzahra meraih juara III dalam ASEAN Robotic Day, akhir September 2021.

Baca Juga: SIPA 2021 Dibuka, Bisa Obati Kerinduan Nonton Konser Langsung

“Kami tak ingin karya robotik di sekolah hanya berhenti di prototipe. Perlu pengembangan agar bisa diproduksi secara massal. Untuk itu, HAKI sangat diperlukan sebagai payungnya,” ujar Kepala MAN 1, Slamet Budiyono, saat ditemui Solopos.com di sekolah setempat, Kamis (7/10/2021).

Ia tengah mengurus sembilan robot karya siswa MAN 1 Solo agar mendapat pengakuan DJKI. Dari sembilan robot tersebut, tiga di antaranya dibuat tahun ini. Ketiga robot itu memiliki ciri khas yakni memudahkan warga dalam menjaga protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19.

Robot Penurun Suhu Makanan

Die Essensbox adalah robot penurun suhu makanan yang berfungsi meminimalkan praktik meniup atau menjilat makanan/minuman saat menyuapi anak.

Baca Juga: Gibran soal Mandeknya Proyek GOR Manahan Solo: Tak Ada Kerugian Negara

MAN 1 Solo juga punya robot De Pharmacist, robot asisten apoteker, yang memudahkan pasien mengambil sendiri obatnya tanpa bantuan tenaga medis. Terakhir siswa MAN 1 mengembangkan Die Mask Giver, robot yang dapat mengeluarkan masker otomatis dengan sensor tangan.

“Pendaftaran HAKI rencananya beriringan dengan produksi robot untuk keperluan kami sendiri. MAN 1 punya jurusan Keterampilan, ke depan jurusan ini bakal mengeksekusi prototipe robot yang dihasilkan siswa Boarding School Sains Riset kami. Harapannya di masa mendatang ada karya siswa yang dapat diproduksi massal.”

Baca Juga: Siap-Siap, Pelajar SD-SMA Solo Peserta PTM bakal Dites Swab Acak

Pembina Robotik MAN 1 Solo, Prihantoro Eko Sulistyo, mengatakan seluruh inovasi robot yang dibuat siswa berupaya menjawab kebutuhan masyarakat. Ia mencontohkan De Pharmacist dapat dikembangkan untuk pemakaian di UKS, apotek, maupun di rumah-rumah.

“Jadi pengguna tinggal memasukkan kartu identitas untuk mendapatkan obat, tidak perlu ada kontak. Mirip sistem di ATM,” ujar Toro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya