SOLOPOS.COM - Warga yang kecele membeli oleh-oleh di depan kawasan depan Wisata Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri, Minggu (1/11/2020) lalu. Mereka kecele lantaran tempat wisata tersebut masih tutup. (Solopos/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI — Banyak orang kecele setiap hari lantaran Wisata Waduk Gajah Mungkur atau WGM Wonogiri hingga akhir pekan kedua November belum buka.

Jumlah orang yang kecele semakin banyak pada akhir pekan. Atas kondisi itu ada sejumlah pedagang yang berjualan di kawasan depan tempat wisata tersebut, setiap hari. Jumlah pedagang akan lebih banyak saat akhir pekan, mengingat jumlah orang yang kecele juga banyak.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Pantauan Solopos.com pada dua Minggu terakhir, yakni 1 dan 8 November, sangat banyak orang yang kecele. Pada Minggu pertama, ada dua bus besar berisi penuh penumpang yang datang. Satu rombongan dari Sragen dan satu rombongan Klaten. Masing-masing bus berisi lebih dari 50 orang.

Come Away Gabungan Alice In Wonderland dan Peterpan Rilis 13 November

Mereka terdiri atas anak-anak hingga orang dewasa. Dalam pantauan kurang dari satu jam, orang yang ingin rekreasi di Wisata Waduk Gajah Mungkur atau WGM datang silih berganti menggunakan mobil pribadi, travel, dan sepeda motor.

Pantauan pada Minggu kedua, jumlah orang yang kecele juga banyak. Mereka berdatangan menggunakan mobil pribadi, travel, dan sepeda motor. Banyak yang tetap menikmati suasana di depan gerbang Wisata WGM Wonogiri. Banyak juga langsung pergi tak lama setelah mengetahui Wisata WGM tutup.

Selama dua kali pemantauan, warga yang kecele itu berasal dari berbagai daerah. Selain Soloraya seperti Sukoharjo, Klaten, Sragen, dan lainnya, banyak yang berasal dari daerah di Jawa Timur, meliputi Tulungagung dan Ponorogo.

Mereka menyempatkan mampir di kawasan depan gerbang Wisata WGM untuk membeli oleh-oleh, makanan, atau sekadar beristirahat. Bahkan, ada rombongan yang menggelar tikar di depan gerbang wisata dan menikmati makanan yang dibawa dari rumah.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, peristiwa itu terjadi sejak setelah Lebaran, Mei lalu. Setiap hari ada saja yang kecele. Jumlah mereka semakin banyak pada akhir pekan. Oleh karena itu pedagang yang biasanya berjualan di dalam area wisata memutuskan berjualan di kawasan depan tempat wisata.

Pada momen libur panjang, 28 Oktober-1 November lalu, orang yang kecele mencapai ratusan hingga ribuan setiap hari. Berdasar data dari pengelola Wisata WGM, pada kondisi normal jumlah pengunjung di hari biasa rata-rata mencapai 500 orang/hari. Pada akhir pekan jumlah pengunjung bisa mencapai dua kali lipat dari hari biasa.

Kecewa

Pada momen libur panjang, jumlah pengunjung bisa mencapai 2.000 orang/hari. Jumlah mereka semakin banyak pada akhir pekan di momen libur panjang. Pengelola meyakini pada masa pandemi Covid-19 ini, jumlah pengunjung harian apabila menurun dari kondisi normal, penuruannya tak terlalu signifikan. Data itu bisa menjadi gambaran jumlah orang yang kecele.

Salah satu warga yang kecele, Hariyanto, mengaku sangat kecewa karena tak bisa berekreasi bersama keluarga besarnya di Wisata WGM. Dia bersama rombongan datang dari Ponorogo menumpangi satu unit mobil minibus. Sengaja datang hanya untuk berwisata di Wisata WGM.

Dia dan keluarganya tidak tahu akan berwisata ke mana lagi. Hariyanto mengaku sebelumnya tak mengecek informasi tentang operasional Wisata WGM dari media sosial maupun dari berita media arus utama. Bagi dia hal tersebut menjadi pelajaran berharga.

Viral! Gadis Cantik Bantu Ibu Jualan Kopi, Omzetnya Langsung Naik

Ke depan dia akan mengecek informasi tentang operasional tempat wisata terlebih dahulu sebelum pergi berwisata. “Buat tamba gela [mengobati kekecewaan], kami makan bersama di depan gerbang [Wisata WGM] saja,” ucap Hariyanto.

Hal yang sama disampaikan Zaki, warga Delanggu, Klaten. Dia datang bersama istri dan kedua anaknya menggunakan sepeda motor. Perjalanan mencapai Wisata WGM lebih kurang satu setengah jam. Sesampainya di tempat tujuan ternyata Wisata WGM tutup. Dia kecewa berat.

Seperti diketahui, Wisata WGM tutup sejak akhir Maret lalu. Pemerintah Kabupaten Wonogiri hingga pekan kedua November ini masih melarang pengelola membuka tempat wisata. Tujuannya untuk mencegah penularan Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya