SOLOPOS.COM - Ilustrasi memakai masker (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA – Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO akan merevisi kembali soal rekomendasi penggunaan masker di ruang publik untuk mencegah persebaran Covid-19. Hal itu menyusul munculnya riset terbaru soal droplet.

Hasil studi peneliti dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) menemukan droplet yang dikeluarkan saat bersin bisa meluncur hingga delapan meter. Dalam riset itu ditemukan ukuran partikel dari droplet sangat bervariasi.

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

Ini Kisah di Balik Foto Viral Pocong Jaga Kampung di Nguter Sukoharjo

"Apa yang dihasilkan saat kita menghembuskan napas, batuk, atau bersin adalah sebuah awan gas dengan momentum yang tinggi dan bisa membawa berbagai macam ukuran droplet di penjuru ruangan," kata pemimpin studi, Lydia Bourouiba, dikutip Detik.com sebagaimana dilansir BBC, Kamis (2/4/2020).

Untuk merekam luncuran droplet yang dihasilkan orang-orang, peneliti menggunakan sensor dan kamera gerak lambat. Lydia lantas mempertanyakan soal relevansi jarak 2 meter sebagai jarak aman.

Khabib Nurmagedov Tolak Bertarung saat Corona, Lawan Mengancam

"Jadi ide buruk bila berpikir bahwa satu ada dua meter sudah aman. Bahwa anggapan droplet ini akan jatuh ke tanah pada jarak tersebut tidak didasari dengan hal yang kita hitung, ukur, dan visualisasi secara langsung," urai dia.

Tak hanya itu, Lydia juga menyebutkan masker tidak terlalu efektif melindungi seseorang dari partikel droplet berukuran kecil. Namun, penggunaan masker setidaknya bisa memperlambat momentum “awan” droplet.

Gunung Merapi Erupsi Lagi, Arah Angin ke Timur

WHO Tinjau Ulang Rekomendasi

Temuan ini mendorong WHO meninjau kembali rekomendasinya terkait penggunaan masker di ruang publik. Selama ini masker diimbau hanya digunakan untuk orang sakit dan para perawat.

Heboh Kapolsek di Jakarta Gelar Resepsi Pernikahan Saat Wabah Corona

Salah satu ahli dalam dewan penasihat WHO, Prof. David Heymann, menyatakan mereka akan menggelar pertemuan untuk meninjau studi MIT itu. Hal ini menandakan ada kemungkinan WHO merevisi rekomendasi soal penggunaan masker.

Hal senada juga disampaikan Direktur Jenderla WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus. Tedros menyampaikan hingga kini rekomendasi penggunaan masker untuk publik masih sama yakni orang sakit dan perawat. Namun, WHO tidak menutup diri untuk meninjau kembali kebijakan itu.

Satlantas Solo Buka Layanan SIM Drive Thru, Ini Lokasinya

"Kami terus melanjutkan studi terkait bukti manfaat penggunaan masker ... WHO akan terus mengumpulkan bukti yang ada dan mengevaluasi potensi pemakaian masker yang lebih luas untuk mengendalikan COVID-19 pada tingkat komunitas," kata Tedros.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya