Solopos.com, JOGJA — Wastafel portabel dengan sistem injak banyak diminati pembeli karena tidak memerlukan sentuhan tangan pada tuas air. Pengusaha di Jogja mengembangkan produk ini dengan harga cukup terjangkau, yakni mulai Rp500.000 per unit.
Ditengah pandemi Covid-19 dan menjelang penerapan kenormalan baru atau new normal, wastafel portabel dengan sistem injak ini dinilai lebih aman.
Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan
Pemilik Rumahku Indah Jogja tempat produksi wastafel portabel, Nova Suparmanto, mengatakan ide membuat produk ini seiring kebutuhan sarana mencuci tangan yang aman di era new normal.
Main Voli, Presiden Burundi Meninggal Dunia Kena Serangan Jantung
“Awalnya melihat peluang yang ada, sekitar akhir Mei kemarin [2020] mencoba buat. New normal kan harus membiasakan cuci tangan. Peminatnya meningkat saat ini [wastafel portabel dengan sistem injak], karena anjuran, dan kesadaran masyarakat juga untuk menjaga kesehatan dan kebersihan,” kata Nova Suparmanto kepada Harian Jogja, Rabu (10/6).
Nova menambahkan pembeli wastafel yang dibuat di tempatnya mulai dari hotel, perkantoran, sekolah, hingga rumah tangga. Peminat wastafel portabel injak ini tidak hanya dari wilayah DIY, namun juga sudah ada dari luar kota, seperti Malang.
Ada Garis Jarak Antar-Motor di Bangjo Sukoharjo, Mirip Sirkuit Moto GP
Produksi Wastafel Portabel Injak Masih Terbatas
Dia membuat tiga jenis wastafel portabel. Pertama yang baknya terbuat dari plastik seharga Rp500.000 per unit. Kemudian bak dari aluminium dijual Rp600.000 per unit dan bak terbuat dari stainless steel Rp700.000 per unit.
Sejauh ini, Nova baru bisa memproduksi wastafel portabel ini secara terbatas. Produksi sarana mencuci tangan ini memang membutuhkan tenaga kerja yang cukup banyak.
“Saat ini kami baru bisa produksi sehari enam, karena terbatasnya tenaga kerja,” kata dia.
Yes! Harga Emas Antam 10 Juni Naik Rp6.000 per Gram
Padahal, Nova menyebut permintaan wastafel portabel injak sebenarnya jauh melebihi kemampuan produksi. Untuk itu, mulai pekan depan, dirinya berkomitmen akan meningkatkan produksi dengan berbagai cara.
“Walaupun permintaan sebenarnya sudah lebih dari itu [enam unit per hari]. Minggu depan target kami semoga sudah bisa buat sampai 10 unit sehari,” ujar dia.
Dokter & Perawat Positif Covid-19, RS Swasta di Pedan Klaten Tetap Buka