SOLOPOS.COM - Ilustrasi rumah sakit. (Solopos-Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, KLATEN -- Manajemen RS swasta di Pedan, Kabupaten Klaten, tetap membuka pelayanan meski ada dua tim medisnya yang terpapar virus corona.

Di waktu sebelumnya, Pemkab Klaten bakal menutup RS swasta di Pedan tersebut guna melacak penyebab virus sekaligus memutus mata rantai persebaran virus corona di rumah sakit setempat.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Berdasarkan siaran pers yang diterima Solopos.com, rumah sakit swasta itu membantah informasi yang menyebutkan 23 pegawai telah positif Covid-19.

Dokter dan Perawat Positif Covid-19, RS Swasta di Pedan Akan Ditutup Sementara

Di sisi lain, RS swasta di Pedan ini telah melakukan pelacakan terhadap kasus tenaga kesehatan (Nakes) dan seorang dokter yang terpapar virus corona, beberapa waktu lalu.

Rumah sakit swasta di Pedan menyebutkan seorang dokter jaga di paruh waktu, J menjalani rapid test, 10 Mei 2020. Sejak itu, J menjalani isolasi mandiri dan tidak aktif bekerja di rumah sakit itu. J melakukan tes swab pertama, tanggal 11 dan 12 Mei 2020 dengan hasil positif. Hasil swab kali kedua, 9 Juni 2020, yakni negatif.

Sejak hasil swab kali pertama dari dokter J yang menyebutkan positif itu, RS swasta di Pedan langsung melakukan pelacakan dengan menggelar rapid test, diikuti 55 orang. Rapid test dilangsungkan 23 Mei 2020.

ASN Jadi Contoh Kenormalan Baru Klaten Meski Kasus Covid-19 Terus Bertambah

Hasil dari rapid test itu, 53 orang negatif. Sedangkan, dua orang reaktif, yakni ADE dan EY. Sejak saat itu, ADE dan EY menjalankan isolasi mandiri dan tidak bekerja di rumah sakit swasta itu hingga sekarang.

Isolasi Mandiri

Tanggal 31 Mei 2020, hasil swab EY negatif dan tetap menjalankan isolasi mandiri. Sedangkan, hasil swab ADE yang keluar, 6 Juni 2020, yakni positif.

"Kesimpulan dari tracking pertama ada 55 pegawai. Seorang pegawai hasilnya swab atas nama ADE. Sebanyak 54 pegawai hasilnya negatif," kata Juru Bicara Covid-19 RS swasta di Pedan, Totok Budiyanto, dalam siaran persnya yang diterima Solopos, Selasa (9/6/2020) malam.

PPDB SMP di Klaten Dipastikan Tanpa Tatap Muka

Rumah sakit di Pedan itu kembali melakukan tracking terhadap 44 pegawai. Hasilnya negatif.

"Dari rangkaian kegiatan itu disimpulkan sumber kontak penularan J dan perawat ADE sangat mungkin berasal dari luar RS. Kami juga melakukan langkah-langkah strategis mengantisipasi penyebaran Covid-19 di lingkungan RS. Sampai sekarang, RS kami masih memberikan pelayanan kepada masyarakat," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya