Solopos.com, SOLO -- Pandemi virus corona justru membuat para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Rumah Tahanan atau Rutan Solo dapat bergerak sedikit leluasa.
Longgarnya Rutan Solo dikarenakan penutupan penitipan tahanan yang diiringi dengan program asimilasi warga binaan di rumah oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
Kepala Rutan Kelas 1 A Solo, Urip Dharma Yoga, saat dijumpai wartawan di sela-sela kegiatannya pada Jumat (10/7/2020) mengatakan jumlah warga binaan di Rutan Solo yakni 418 orang ditambah 24 narapidana yang dititipkan ke Rutan Solo pada Kamis (9/7/2020) lalu.
Viral! Sepasang Remaja Ini Nekat Bermesraan di Depan Rutan Solo
Sehingga, pekan ini jumlah WBP di Rutan Solo sebanyak 442 orang.
"Dengan jumlah WBP 400-an, kondisi Rutan Solo sedikit longgar. Kapasitas idealnya 304 orang. Padahal, sebelum pandemi jumlah WBP Rutan Solo bisa mencapai 600-700 orang. Penutupan kemarin itu ada sisi positifnya," ujar Andi.
Ia menambahkan melalui program asimilasi warga binaan pemasyarakatan di rumah, Rutan Solo telah mengeluarkan 204 WBP sesuai Permenkumham No.10/2020.
"Kami mengajak masyarakat jangan sampai menganggap mantan WBP yang sudah kembali ke masyarakat adalah orang jahat selama-lamanya. Masyarakat dapat berperan aktif menjaga para mantan WBP tidak mengulangi perbuatan melanggar hukum," papar dia.
Mulai Minggu, Kompleks Stadion Manahan Dibuka Khusus Untuk Olahraga
Sebelumnya, Rutan Solo menerima 24 narapidana baru atau terbanyak usai Rutan Solo kembali membuka penerimaan tahanan.
Masuk Sel Isolasi
Sebelumnya, warga binaan yang sudah melewati masa karantina sudah masuk dalam masa pengenalan lingkungan.
"Mereka langsung masuk ke sel isolasi, kami juga sudah menyiapkan sel isolasi khusus untuk wanita. Selama menjalani masa karantina selama dua pekan, mereka akan dipantau langsung oleh petugas medis," papar dia.
Penyedia Layanan Rapid Test Covid-19 Diminta Lapor ke Pemkot Solo
Andi menyebut dalam satu sel isolasi berkapasitas sekitar 25 orang. Teknis penerimaan narapidana baru yakni dengan menyelesaikan masa karantina selama dua pekan lalu Rutan kembali membuka penerimaan tahanan.
"Sesuai protokol Covid-19, selama masa karantina mereka juga tidak boleh meninggalkan sel isolasi. Kami telah membentuk tim penerimaan tahanan selama masa pandemi ini," imbuh dia.