Solopos.com, KUDUS -- Semua guru di SD Negeri 1 Barongan, Kabupaten Kudus, menjalani isolasi mandiri.
Langkah ini diambil menyusul meninggalnya salah satu guru di SD (Sekolah Dasar) tersebut akibat terpapar virus corona (Covid-19).
Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit
"Mulai hari ini Kamis [13/8/2020], semua guru di SDN 1 Barongan, Kecamatan Kota, Kudus, tidak masuk sekolah. Bagi yang pernah kontak erat dengan guru SD yang meninggal [kena Covid-10] diminta menjalani isolasi mandiri selama 14 hari," kata Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Pemkab Kudus Harjuna Widodo melalui Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dian Vitayani di Kudus, Kamis.
Jatuh dari Jembatan Sepulang dari Sawah, Kades di Wonogiri Meninggal
Sementara penelusuran kontak erat dengan guru SD yang terpapar corona, kata dia, diserahkan kepada Tim Gugus Tugas Covid-19 Kudus. Termasuk kebijakan apakah guru di SDN 1 Barongan harus menjalani tes swab atau tidak.
Ia mengakui guru SD berinisial "Ms" tersebut, memang mengajar di SDN 1 Barongan. Setelah mengalami sakit memang tidak lagi masuk sekolah.
Selama pandemi, kata dia, siswa memang mengikuti proses belajar mengajar dari rumah. Sedangkan guru tetap masuk sekolah, termasuk almarhum Ms.
Meskipun sedang isolasi mandiri di rumah, kata dia, guru SD Negeri Barong 1 tetap diminta melaksanakan tugas mengajar secara daring.
Positif Covid-19, Penahanan Tersangka Suap PDAM Kudus ditangguhkan
Penyakit Bawaan
Almarhum MS tidak lagi masuk sekolah sejak 5 Agustus 2020, kemudian tambahnya, hasil tes swab dinyatakan positif Covid-19. MS meninggal dunia pada Rabu (12/8/2020).
"Mudah-mudahan, tidak sampai menular ke guru yang lain. Termasuk adanya siswa yang masuk pekan ini dipastikan juga tidak ada kontak dengan guru tersebut. Karena almarhum MS tidak masuk sekolah sejak 5 Agustus 2020," ujarnya.
Sebelumnya, lanjut dia, sudah dilakukan penyemprotan cairan disinfektan di semua ruangan guru maupun ruang kelas.
Sidang Tahunan MPR-DPR-DPD, Jokowi Sampaikan Tiga Pidato
Guru SD yang terpapar Covid-19 tersebut, diketahui mulai menjalani rawat inap pada 8 Agustus 2020. Dengan keluhan sesak nafas, demam serta sejumlah keluhan penyakit lainnya. Sehingga meninggalnya juga disertai dengan penyakit bawaan.
Kepala SDN 1 Barongan Maskat membenarkan adanya salah satu gurunya meninggal positif Covid-19.
"Semua guru SD Negeri 1 Barongan menjalani isolasi mandiri di rumah selama 14 hari. Beberapa di antaranya sudah menjalani tes swab," ujarnya.
Terkait dengan sejumlah siswa diminta masuk sekolah, kata dia, memang dibenarkan, mereka masuk pada Selasa (11/8) untuk melakukan cap tiga jari.