SOLOPOS.COM - Ilustrasi kondisi Selandia Baru setelah Covid-19 hilang. (Istimewa)

Solopos.com, WELLINGTON - Selandia Baru bersiap untuk membuka kembali aktivitas sosial tanpa pembatasan usai terbebas dari virus corona Covid-19. Meski begitu, Selandia Baru masih tertutup untuk negara lain.

Waspadai Gelombang Kedua Covid-19, Jepang Siapkan Pelacakan Dini Lewat Smartphone

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan dia akan mencabut semua aturan jarak sosial, kecuali penutupan perbatasan internasional. Selandia Baru berangsur mengembalikan kehidupan normal di negaranya pada awal pekan depan.

Selandia Baru telah meningkatkan kewaspadaan dalam beberapa pekan terakhir. Perdana Menteri telah memberlakukan lockdown ketat selama dua bulan dengan menutup sebagian besar bisnis dan memaksa warganya tinggal di rumah. Ini dilakukan sebagai respons terhadap pandemi virus corona.

Setelah wabah teratasi, Senin pekan depan Selandia Baru siap beralih ke kewaspadaan level 1. Di bawah kewaspadaan level 1, tidak ada aturan untuk menjaga jarak fisik. Tidak ada pula pembatasan jumlah orang di tempat-tempat seperti bar, klub, gereja, dan tempat olahraga.

Hampir 2 Bulan Tak Ada Kasus Baru Covid-19 di Thailand

Menurut Ardern, menunggu hingga Senin akan memungkinkan ia mengamati apakah perubahan terbaru seperti penghapusan pembatasan jumlah orang di bar-bar dan di pertemuan sosial, telah menyebabkan peningkatan kasus.

"Jika tidak [menyebabkan peningkatan kasus], maka kita dalam posisi yang bagus untuk bergerak," kata Ardern dalam konferensi pers yang disiarkan melalui televisi, Rabu (3/6/2020) seperti dikutip Reuters.

Namun, akan ada perubahan besar dalam normalisasi pra-pandemi, tanpa ada rencana segera untuk membuka perbatasan Selandia Baru.

Nihil Tambahan Pasien Covid-19, Vietnam Siap Akhiri Pandemi

Penanganan Covid-19 di Selandia Baru

Negara itu tidak mencatat kasus baru Covid-19 selama 12 hari berturut-turut hingga Rabu, dan hanya memiliki satu kasus aktif.

Keputusan Ardern untuk segera memberlakukan salah satu penguncian paling ketat di dunia telah dipuji dengan menghambat penyebaran Covid-19 di Selandia Baru, yang telah melaporkan total 1.504 kasus dan 22 kematian.

Ardern mengatakan fokus di bawah kewaspadaan level 1 akan beralih ke langkah-langkah kesehatan masyarakat dan kebersihan pribadi dasar seperti mencuci tangan secara teratur, isolasi diri oleh siapa pun yang memiliki gejala seperti flu, dan pelacakan kontak.

Turun Drastis, Kasus Harian Covid-19 di Korea Selatan Cuma 8

Pemerintah akan bekerja dengan penyelenggara acara berskala besar untuk mengembangkan "kode Covid" sukarela, yang akan membantu pihak berwenang untuk melacak kontak jika diperlukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya